tag:blogger.com,1999:blog-37924017500231006902024-03-05T01:30:38.994-08:00News & ReligiBerita dan Informasi tentang Kejadian-kejadian Alam serta Pengetahuan-pengetahuan tentang Agama IslamCendanaArthttp://www.blogger.com/profile/09336738267728234772noreply@blogger.comBlogger34125tag:blogger.com,1999:blog-3792401750023100690.post-83935662702822086072011-01-27T17:27:00.000-08:002011-01-27T17:27:38.907-08:00Abdullah bin Abbas Bercerita<div style="text-align: justify;">Kemuliaan Beberapa Sahabat Nabi SAW</div><div style="text-align: justify;">Thabarani telah mengeluarkan dari Rib'i bin Hirasy, Sekali peristiwa telah datang Abdullah bin Abbas (Ibnu Abbas) ra. meminta izin menemui Mu'awiyah ra. dan beberapa orang tokoh kaum Quraisy sedang berada di sisi Mu'awiyah, dan Said bin Al-Ash duduk di sebelah kanannya. Apabila Abdullah bin Abbas masuk ke majlis Mu'awiyah itu, dia berkata kepada Said bin Al-Ash: Hai Said! Demi Allah, aku akan kemukakan beberapa masalah kepada Ibnu Abbas ini yang dapat menjadikannya serba salah untuk menjawabnya. Jawab Said: Orang seperti Ibnu Abbas ini, tidak ada apa pun yang dapat menahannya daripada menjawab pertanyaan-pertanyaanmu itu!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Setelah Ibnu Abbas ra. duduk, Mu'awiyah lalu melontarkan pertanyaannya yang pertama, katanya: "Apa pandanganmu tentang pribadi Abu Bakar?" tanya Mu'awiyah. "Moga-moga Allah merahmati Abu Bakar!" jawab Ibnu Abbas. "Itu saja?!" tanya Mu'awiyah lagi. "Tidak!" kata Ibnu Abbas, "demi Allah, dia itu sangat suka membaca Al-Quran, sangat membenci kepada kejahatan, tidak pernah membuat kekejian, selalu melarang berbuat kemungkaran, sangat ahli tentang urusan agamanya, kepada Allah amatlah takutnya, senantiasa bangun di waktu malamnya, bila siang berterusan puasanya, senantiasa membelakangi urusan dunianya, kepada rakyat terkenal adilnya, membuat makruf maksud kerjanya, senantiasa bersyukur dalam segala hal-keadaan, pagi dan petang berzikir lidahnya, dan untuk maslahat diri ditinggalkan kesemuanya. Dia senantiasa melebihi teman-temannya dalam kewara'an, dalam kesederhanaan. dalam kezuhudan, dalam kecukupan, dalam kebajikan, dalam kelengkapan, dalam kethaatan dan dalam menyesuaikan diri pada semua keadaan, maka kerana itu, mudah-mudahan Allah akan menurunkan kutukannya terhadap siapa yang membencinya hinggalah ke hari kiamat!".</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Baiklah", kata Mu'awiyah,"apa pula pendapatmu tentang Umar?". "Moga-moga Allah merahmati Abu Hafs (nama julukan Umar) itu", jawab Ibnu Abbas. "Bukankah Umar itu pembela Islam, pelindung anak-anak yatim, induknya iman, tempat bergantungnya orang-orang yang lemah dan tempat kembalinya semua orang yang beragama. Dia adalah benteng bagi sekalian ummat, tempat bermohon bagi semua rakyat. Dia berjuang menegakkan hak Allah dengan penuh tekun dan sabar, sehinggalah Allah,memenangkan agama ini kepada ramai manusia, dan membuka banyak negara yang di bawah taklukan musuhnya. Kini sebutan nama Allah tersebar pada setiap lembah dan negeri, pada setiap tanah rata dan bukit-bukit, ada setiap kota dan kampung halaman. Pada kata-kata yang keji ia selalu menjauhkan diri, pada keadaan susah dan senang ia tetap mensyukuri, tidak pernah berhenti dari mengingati Allah dan selalu menepati janji. Kerana itu, mudah-mudahan Allah akan menurunkan kemurkaannya kepada siapa yang membencinya hingga ke hari penyesalan di hari kiamat nanti!"</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Mu'awiyah tidak berkata apa-apa, tetapi dia ingin menanyai Ibnu Abbas tentang Usman bin Affan pula yang datang dari sukunya sendiri, yakni Bani Umaiyah, katanya: "Sekarang, cobalah engkau berikan pandanganmu kepada Usman bin Affan pula?" kata Mu'awiyah. Ibnu Abbas ra. langsung menjawabnya, katanya: "Moga-moga Allah merahmati juga si bapak Amru itu!" kata Ibnu Abbas. "Dia adalah semulia-mulia anak cucu, yang kepada kaum keluarga suka membantu, dan dalam medan perang tidak gentar. Dia di waktu malam terus dalam keadaan bersujud, bergenang air mata bila mengingati Tuhan, siang dan malam menanggung fikiran, senantiasa bergerak ke arah sifat yang dimuliakan, senantiasa menjauhkan diri dari perbuatan yang mencelakakan, demi memelihara diri dan mencari keselamatan. Dia mengeluarkan hartanya untuk membiayai bala tentera, dan membayar harga yang mahal untuk membeli sumber air untuk rakyat jelata, dan dia juga seorang yang menikahi dua puteri Nabi yang mulia. Maka moga-moga Allah menurunkan kemurkaannya ke atas siapa yang mencacinya hingga ke hari kiamat."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Sekarang, apa pula katamu tentang Ali bin Abu Thalib?" tanya Mu'awiyah pula. "Moga-moga Allah merahmati bapak si Hasan itu", kata Ibnu Abbas. "Dia itu, demi Allah, adalah panji-panji hidayah, sarangnya taqwa, sumbemya segala akal dan kepintaran, pokok dari segala kecantikan dan kesempurnaan. Dia adalah cahaya yang bersinar di tengah kegelapan malam, selalu mengajak ke jalan yang benar dan mencari ilmu yang mendalam. Dia ahli dalam mengartikan kitab-kitab yang purba, pakar tentang pentakwilan Al-Quran yang mulia, senantiasa berpegang kepada sebab-sebab petunjuk agama, selalu membelakangi sikap yang zalim atau suka menganiaya, selalu menjauhkan diri dari jalan-jalan buruk dan binasa, suka mendampingkan diri kepada orang yang beriman yang taqwanya amat ketara. Dia adalah sebaik-baik orang yang bergamis dan menutup kepala, seutama-utama orang yang berhaji kemudian bersa'i pula.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Banyak toleransinya dalam segala perkara, nampak jelas keadilannya dalam kehakimannya di mana saja, amat bijak dalam pidato dan berbicara, tiada siapa yang dapat mengalahkannya biar datangnya dari segala penjuru alam dan dunia, hanya yang dapat mengatasinya ialah sekalian para Nabi dan Rasul yang mendapat keutamaan Tuhan, khususnya Nabi Muhammad yang terpelihara dan terutama dalam semua waktu dan zaman. Dia adalah orang yang pernah bersembahyang dengan Nabi sehingga mereka menghadapi ke arah dua kiblat, apakah ada orang lain yang dapat menandinginya? Dia telah menikahi semulia-mulia kaum perempuan (yakni Siti Fathimah binti Rasulullah), apakah ada orang yang dapat menyamainya? Kemudian dia juga ayah kepada dua cucunda Rasulullah yang sangat dikasihinya, apakah ada lagi kelebihan yang lebih tinggi daripadanya? Kedua belah biji mataku belum pernah melihat orang sepertinya, dan barangkali tidak akan dapat melihat seumpamanya hingga ke hari kiamat, hari pertemuan dengan Allah, Tuhan semesta alam. Jadi, siapa yang melaknatinya, maka turunlah laknat Allah dan laknat para hambanya ke atas orang itu hinggalah ke hari kiamat."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Baiklah, apa katamu terhadap Thalhah dan Az-Zubair?" kata Mu'awiyah. "Moga-moga Allah merahmati keduanya", jawab Ibnu Abbas ra. "Mereka keduanya, demi Allah, adalah bersih dari tuduhan, baik dalam amalan, mereka suci dan patut disucikan, syahid dalam matinya, luas pengetahuannya.... cuma mereka tersilap, dan moga-moga Allah akan mengampuni keduanya dalam kesilapannya itu, berkat pembelaannya yang sudah terkenal dalam agama ini, dan persahabatan yang kekal dengan Nabi yang mulia, dan kerana amalan-amalan mereka yang baik yang sudah tidak perlu diperkenalkan lagi."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Apa katamu kepada Al-Abbas itu (yakni bapa Ibnu Abbas sendiri)?" tanya Mu'awiyah. "Moga-moga Allah merahmati Abul Fadhl itu,'terang Ibnu Abbas, "dia itu bukan orang lain. Dia adik kepada ayah Rasulullah SAW dan menjadi cahaya mata orang pilihan Allah. Induk sekalian kaumnya, penghulu dari semua paman Nabinya. Pandangannya amat tajam kepada segala perkara, telaahannya amat tepat pada semua akibat. Namanya akan dikenang orang bila disebut tentang pengetahuannya, tiada siapa yang dapat menandinginya bila disebutkan tentang keutamaannya, dan bila dibicarakan tentang keturunannya, semua orang akan berundur diri kerana tidak sanggup menandingi keturunannya. Betapa tidak! Kerana dia berada di bawah naungan dan peliharaan orang yang sangat terkenal kemuliaannya pada setiap apa yang berjalan di atas muka bumi, dan beterbangan di udara yang lepas bebas, iaitu Abdul Mutthalib. Dia adalah semulia-mulia orang Quraisy yang berjalan di atas muka bumi, dan seutama-utama orang yang menunggang kenderaan..."</div>CendanaArthttp://www.blogger.com/profile/09336738267728234772noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3792401750023100690.post-64213207741081695072011-01-26T00:32:00.000-08:002011-01-26T00:32:06.334-08:00Sifat-Sifat Para Sahabat (1)Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim telah mengeluarkan berita ini dari As-Suddi dalam maksud firman Allah ta'ala: "Kamu adalah sebaik-baik ummat yang dikeluarkan kepada manusia..." (Ali Imran: 110). Berkata Umar bin Al-Khatthab ra.: Jika Allah berkehendak niscaya Dia telah mengatakan Antum, yang termasuk semua kita. Akan tetapi Allah ta'ala mau mengkhususkan Kuntum itu hanya buat para sahabat Nabi Muhammad SAW semata dan siapa yang membuat seperti yang dibuat oleh mereka saja, yang bakal menjadi sebaik-baik ummat yang dikeluarkan bagi manusia.<br />
<br />
Tersebut pada Ibnu Jarir lagi yang meriwayatkannya dari Qatadah ra. katanya: Diberitakan kepada kami bahwa Umar bin Al-Khatthab ra. pemah membaca ayat Kuntum khaira ummatin... kemudian dia berkata kepada orang ramai: "Hai manusia! Siapa yang mau dikategorikan ke dalam golongan orang yang disebutkan ayat tadi, maka hendaklah dia memenuhi syarat-syarat Allah padanya!"(Kanzul Ummal 1:238)<br />
<br />
Abu Nu'aim telah-mengeluarkan dari Ibnu Mas'ud ra. katanya: "Sesungguhnya Allah telah memandang pada hati para hambaNya,lalu dipilihnya Muhammad SAW dan dibangkitkanNya dengan perutusanNya, dan dilantikNya dengan pengetahuanNya untuk dijadikan Rasul. Kemudian Allah ta'ala memandang lagi pada hati manusia sesudah itu, lalu dipilihNya beberapa orang sahabat Nabi dan dijadikanNya mereka sebagai pembantu-pembantu agamaNya, dan sebagai wazir-wazir NabiNya SAW. Tegasnya, apa yang dianggap orang-orang Mukminin itu baik, maka baiklah dia. Dan apa yang dianggap orang-orang Mukminin itu buruk, maka buruklah dia dalam pandangan Allah".(Hilyatul-Auliya' 1:375)<br />
<br />
Abu Nu'aim juga telah mengeluarkan dari Abdullah bin Umar ra. katanya: "Barangsiapa yang mau meniru, hendaklah ia meniru perjalanan orang yang sudah mati, iaitu perjalanan para sahabat Nabi Muhammad SAW, karena mereka itu adalah sebaik-baik ummat ini, dan sebersih-bersihnya hati, sedalam-dalamnya ilmu pengetahuan, dan seringan-ringannya penanggungan. Mereka itu adalah suatu kaum yang telah dipilih Allah untuk menjadi para sahabat NabiNya SAW dan bekerja untuk menyebarkan agamanya. Karena itu, hendaklah kamu mencontohi kelakuan mereka dan ikut perjalanan mereka. Mereka itulah para sahabat Nabi Muhammad SAW yang berdiri di atas jalan lurus, demi Allah yang memiliki Ka'bah!"(Hilyatul-Auliya' 1:305)<br />
Abu Nu'aim mengeluarkan lagi dari Ibnu Mas'ud ra. katanya: "Kamulah orang yang paling banyak puasanya, paling banyak shalatnya, dan terlalu banyak ijtihadnya dari golongan sahabat Rasulullah SAW namun begitu mereka itu, yakni para sahabat adalah lebih baik dari kamu! Mereka lalu berkata: "Hai bapak Abdul Rahman! Mengapa sampai begitu? Jawab Ibnu Mas'ud: "Sebab mereka itu lebih banyak berzuhud pada dunia, dan lebih kuat keinginannya pada akhirat!" (Hilyatul-Auliya' 1:136)<br />
Abu Nu'aim mengeluarkan lagi dari Abu Wa'il, yang mengatakan bahwa Abdullah bin Mas'ud pernah mendengar seorang lelaki berkata: Di manakah orang-orang yang berzuhud pada dunia, dan yang sangat mencintai akhirat?! Lalu dijawab oleh Abdullah: Mereka itulah Ash-habul labiyah, yang mengikat janji antara satu dengan yang lain - dan mereka itu kesemuanya sebanyak 500 orang dari kaum Muslimin - agar mereka tidak akan kembali lagi sehingga mereka sekalian pupus sampai ke akhirnya. Merekalalu mencukur kepala mereka dan terus bertempur dengan musuh, sehingga semua mereka mati, kecuali orang yang membawa berita ini! (Hiyatul-Auliya' 1: 135)<br />
Abu Nu'aim mengeluarkan lagi dari Ibnu Umar ra. bahwa dia pemah mendengar seorang lelaki berkata: Di manakah orangorang yang berzuhud pada dunia, dan yang sangat mencintai akhirat? Ibnu Umar ra. Ialu menunjukkan makam Nabi SAW dan makam Abu Bakar dan Umar, Ialu bertanya: Apakah engkau bertanya tentang mereka ini? (Hilyatul-Auliya' 1:307)<br />
Ibnu Abid-dunia pula mengeluarkan dari Abu Arakah, Sekali peristiwa aku bershalat dengan Ali ra. shalat Subuh, dan setelah selesai shalat, dia lalu duduk miring ke kanan, berdiam diri dan tampak pada wajahnya ada tanda susah, sehingga apabila matahari meninggi setinggi tombak dia lalu bangun bershalat dua rakaat, kemudian dia membalik-balikkan tangannya, seraya berkata: Demi Allah, aku telah melihat sendiri betapa baiknya para sahabat Rasulullah SAW itu.<br />
Tetapi sayang sekali, tiada seorang pun sekarang yang dapat menyerupai mereka. Mereka semua berwajah pucat berambut kusut masai, berpakaian compang-camping, laksana segerombolan kambing dalam gembalaannya. Mereka menghabiskan malam dengan bersujud kepada Allah, bangun beribadat karena membaca Kitab Allah. tanda-tanda itu dapat dilihat pada dahi-dahi mereka dan tumit-tumit mereka. Bila mereka bangun pagi dan berzikir kepada Allah, mereka seolah-olahnya seperti pepohonan yang bergerak karena ditiup angin menderu, air mata mereka mengalir terus membasahi pakaian mereka.<br />
Sayang sekali pada masa kini sudah tidak ada lagi orang yang menjejak perjalanan mereka itu, karena semua orang telah ditimpa kelalaian. Kemudian Ali ra. bangun dari tempatnya, dan kelihatan dia tidak pernah tertawa lagi selepas hari itu, sehinggalah dia dibunuh oleh Ibnu Muljam, musuh Allah yang jahat itu. (Al-Bidayah Wan-Nihayah 8:6) Berita yang sama juga diriwayatkan oleh Abu Nu'aim (Hilyatul Auliya' 1:76) dan Ad-Dinauri, Al-Askari dan Ibnu Asakir (Kanzul Ummal 8:219)CendanaArthttp://www.blogger.com/profile/09336738267728234772noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3792401750023100690.post-34966133543393649932011-01-25T19:33:00.001-08:002011-01-25T19:33:07.704-08:00Perjalanan ke Thaif<div style="text-align: justify;">Bukhari meriwayatkan dari Urwah, bahwa Aisyah ra. isteri Nabi SAW bertanya kepada Nabi SAW katanya: 'Adakah hari lain yang engkau rasakan lebih berat dari hari di perang Uhud?' tanya Aisyah ra. 'Ya, memang banyak perkara berat yang aku tanggung dari kaummu itu, dan yang paling berat ialah apa yang aku temui di hari Aqabah dulu itu. Aku meminta perlindungan diriku kepada putera Abdi Yalel bin Abdi Kilai, tetapi malangnya dia tidak merestui permohonanku! 'Aku pun pergi dari situ, sedang hatiku sangat sedih, dan mukaku muram sekali, aku terus berjalan dan berjalan, dan aku tidak sadar melainkan sesudah aku sampai di Qarnis-Tsa'alib. Aku pun mengangkat kepalaku, tiba-tiba aku terlihat sekumpulan awan yang telah meneduhkanku, aku lihat lagi, maka aku lihat Malaikat jibril alaihis-salam berada di situ, dia menyeruku: 'Hai Muhammad! Sesungguhnya Allah telah mendengar apa yang dikatakan kaummu tadi, dan apa yang dijawabnya pula. Sekarang Allah telah mengutus kepadamu bersamaku Malaikat yang bertugas menjaga bukit-bukit ini, maka perintahkanlah dia apa yang engkau hendak dan jika engkau ingin dia menghimpitkan kedua-dua bukit Abu Qubais dan Ahmar ini ke atas mereka, niscaya dia akan melakukannya!' Dan bersamaan itu pula Malaikat penjaga bukit-bukit itu menyeru namaku, lalu memberi salam kepadaku, katanya: 'Hai Muhammad!' Malaikat itu lalu mengatakan kepadaku apa yang dikatakan oleh Malaikat Jibril AS tadi. 'Berilah aku perintahmu, jika engkau hendak aku menghimpitkan kedua bukit ini pun niscaya aku akan lakukan!' 'Jangan... jangan! Bahkan aku berharap Allah akan mengeluarkan dari tulang sulbi mereka keturunan yang akan menyembah Allah semata, tidak disekutukanNya dengan apa pun... !', demikian jawab Nabi SAW.<br />
<br />
Musa bin Uqbah menyebut di dalam kitab 'Al-Maghazi' dari Ibnu Syihab katanya, bahwa Rasulullah SAW apabila pamannya, Abu Thalib, meninggal dia keluar menuju ke Tha'if dengan harapan agar penduduknya akan melindunginya di sana. Maka beliau menemui tiga pemuka Tsaqif, dan mereka itu bersaudara, yaitu: Abdi Yalel, Khubaib dan Mas'ud dari Bani Amru. Beliau menawarkan mereka untuk melindunginya serta mengadukan halnya dan apa yang dibuat oleh kaumnya terhadap dirinya sesudah kematian Abu Thalib itu, namun bukan saja mereka menolakbeliau, tetapi mereka menghalaunya dan memperlakukan apa yang tidak sewajarnya.(Fathul Bari 6:198 - dari sumber Ibnu Ishak, Shahjh Bukhari 1:458, dan berita ini dikeluarkan juga oleh Muslim dan Nasa'i).<br />
<br />
Abu Nu'aim memberitakan dengan lebih lengkapl dari Urwah bin Az-Zubair ra. katanya: Apabila Abu Thalib meninggal, maka semakin bertambahlah penyiksaan kaum Quraisy ke atas Nabi SAW Maka beliau berangkat ke Tha'if untuk menemui suku kaum Tsaqif dengan harapan penuh, bahwa mereka akan dapat melindunginya dan mempertahankannya. Beliau menemui tiga orang dari pemuka suku kaum Tsaqif, dan mereka itu pula adalah bersaudara, yaitu: Abdi Yalel, Kbubaib dan Mas'ud, semua mereka putera-putera dari Amru, lalu beliau menawarkan dirinya untuk diberikan perlindungan, di samping beliau mengadukan perbuatan jahat kaum Quraisy terhadap dirinya, dan apa yang ditimpakan ke atas pengikut-pengikutnya. Maka berkata salah seorang dari mereka: Aku hendak mencuri kelambu Ka'bah, jika memang benar Allah mengutusmu sesuatu seperti yang engkau katakan tadi?! Yang lain pula berkata: Demi Allah, aku tidak dapat berkatakata kepadamu, walau satu kalimah sesudah pertemuan ini, sebab jika engkau benar seorang Utusan Allah, niscaya engkau menjadi orang yang tinggi kedudukannya dan besar pangkatnya, tentu tidak boleh aku berbicara lagi kepadamu?! Dan yang terakhir pula berkata: Apakah Allah sampai begitu lemah untuk mengutus orang selain engkau? Semua kata-kata pemuka Tsaqif kepada RasuluUah SAW itu tersebar dengan cepat sekali kepada suku kaumnya, lalu mereka pun berkumpul mengejek-ngejek beliau dengan kata-kata itu.<br />
<br />
Kemudian ketika beliau hendak pergi meninggalkan Tha'if itu, mereka berbaris di tengah jalannya dua barisan, mereka mengambil batu, lalu melempar beliau, setiap beliau melangkahkan kakinya batu-batu itu mengenai semua tubuh beliau sehingga luka-luka berdarah, dan sambil mereka melempar, mereka mengejek dan mencaci. Setelah bebas dari perbuatan suku kaum Tsaqif itu, beliau terlihat sebuah perkebunan anggur yang subur di situ. Beliau berhenti di salah satu pepohonannya untuk beristirahat dan membersihkan darah yang mengalir dari kaki dan tubuhnya yang lain, sedang hatinya sungguh pilu dan menyesal atas perlakuan kaum Tha'if itu.<br />
<br />
Tidak lama kemudian terlihatlah Utbah bin Rabi'ah dan Syaibah bin Rabi'ah yang baru sampai di situ. Beliau enggan datang menemui mereka, disebabkan permusuhan mereka terhadap Allah dan RasulNya dan penentangan mereka terhadap agama yang diutus Allah kepadanya. Tetapi Utbah dan Syaibah telah menyuruh hamba mereka yang bemama Addas untuk datang kepada beliau membawa sedikit anggur untuknya, dan Addas ini adalah seorang yang beragama kristen dari negeri Niniva (kota lama dari Iraq). Apabila Addas datang membawa sedikit anggur untuk beliau, maka beliau pun memakannya, dan sebelum itu membaca 'Bismillah!' Mendengar itu Addas keheranan, kerana tidak pernah mendengar orang membaca seperti itu sebelumnya.<br />
<br />
'Siapa namamu?' tanya Nabi SAW 'Addas!' 'Dari mana engkau?' tanya beliau lagi. 'Dari negeri Niniva!' jawab Addas. 'Oh, dari kota Nabi yang saleh, Yunus bin Matta!' Mendengar jawaban Nabi itu, Addas menjadi lebih heran dari mana orang ini tahu tentang Nabi Yunus bin Matta? Dia tidak sabar lagi hendak tahu, sementara tuannya Utbah dan Syaibah melihat saja kelakuan hambanya yang terlihat begitu mesra dengan Nabi SAW itu. 'Dari mana engkau tahu tentang Yunus bin Matta?!' Addas keheranan. 'Dia seorang Nabi yang diutus Allah membawa agama kepada kaumnya,' jawab beliau. Beliau lalu menceritakan apa yang diketahuinya tentang Nabi Yunus AS itu, dan sudah menjadi tabiat beliau, beliau tidak pernah memperkecilkan siapa pun yang diutus Allah untuk membawa perutusannya. Mendengar semua keterangan dari Rasulullah SAW Addas semakin kuat mempercayai bahwa orang yang berkata-kata dengannya ini adalah seorang Nabi yang diutus Allah. Lalu dia pun menundukkan kepalanya kepada beliau sambil mencium kedua tapak kaki beliau yang penuh dengan darah itu.<br />
<br />
Melihat kelakuan Addas yang terakhir ini, Utbah dan Syaibah semakin heran apa yang dibuat sang hamba itu. Apabila kembali Addas kepada mereka, mereka lalu bertanya: 'Addas! Mari ke mari!' panggil mereka. Addas datang kepada tuannya menunggu jika ada perintah yang akan disuruhnya. 'Apa yang engkau lakukan kepada orang itu tadi?' 'Tidak ada apa-apa!' jawab Addas. 'Kami lihat engkau menundukkan kepalamu kepadanya, lalu engkau menciurn kedua belah kakinya, padahal kami belum pemah melihatmu berbuat seperti itu kepada orang lain?!' Addas mendiamkan diri saja, tidak menjawab. 'Kenapa diam? Coba beritahu kami, kami ingin tahu?' pinta Utbah dan Syaibah. 'Orang itu adalah orang yang baik, dia menceritakan kepadaku tentang seorang Utusan Allah atau Nabi yang diutus kepada kaum kami, 'jawab Addas. 'Siapa namanya Nabi itu?' 'Yunus bin Matta' jawab Addas lagi. 'Lalu?' 'Dia katakan, dia juga Nabi yang diutus!'Addas berkata jujur. 'Dia Nabi?!' Utbah dan Syaibah tertawa terbahak-bahak, sedang Addas mendiamkan diri melihatkan sikap orang yang mengingkari kebenaran Allah. 'Eh, engkau bukankah kristen?' 'Benar,'jawab Addas. 'Tetaplah saja dalam kristenmu itu! Jangan tertipu oleh perkataan orang itu!' Utbah dan Syaibah mengingatkan Addas. 'Dia itu seorang penipu, tahu tidak?!' Addas terus mendiamkan dirinya . Sesudah itu, Rasuluilah SAW kembali ke Makkah dengan hati yang kecewa sekali. (Dala'ilun-Nubuwah, hal. 103)</div>CendanaArthttp://www.blogger.com/profile/09336738267728234772noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3792401750023100690.post-22359279613925768432011-01-24T17:31:00.001-08:002011-01-24T17:31:30.741-08:00Penderitaan Nabi SAW (4)<div style="text-align: justify;">Bazzar dan Thabarani telah memberitakan dari Abdullah bin Mas'ud r. a. katanya: Satu peristiwa, ketika Rasulullah SAW bersembahyang di Masjidil Haram, dan ketika itu pula Abu jahal bin Hisyam, Syaibah dan Utbah keduanya putera dari Rabi'ah, Uqbah bin Abu Mu'aith, Umaiyah bin Khalaf dan dua orang yang lain, semua mereka tujuh orang, mereka sekalian sedang duduk di Hijir, dan Rasuluilah SAW pula sedang asyik bersembahyang, dan apabila beliau bersujud, selalunya beliau memanjangkan sujudnya. Maka berkatalah Abu Jahal: 'Siapa berani pergi ke kandang unta suku Bani fulan, dan mengambil taiknya untuk mencurahkan ke atas kedua bahunya, bila dia sedang sujud nanti?' 'Aku!' jawab Uqbah bin Abu Mu'aith, orang yang paling jahat di antara yang tujuh di situ. Lalu Uqbah pergi mengambil taik unta itu, dan diperhatikannya dari jauh, apabila Rasulullah SAW bersujud dicurahkan taik unta itu ke atas kedua bahunya.<br />
<br />
Berkata penyampai cerita ini, Abdullah bin Mas'ud ra.: Aku melihat perkara itu, tetapi aku tidak berdaya untuk menghalangi atau melawan kaum Quraisy itu. Aku pun bangun dan meninggalkan tempat itu dengan perasaan kesal dan sedih sekali. Kemudian aku mendengar, bahwa Fathimah, puteri Rasulullah SAW datang dan membuangkan kotoran itu dari bahu dan tengkuk beliau. Kemudian dia mendatangi mereka yang melakukan perbuatan buruk itu, sambil memaki mereka, tetapi mereka diam saja, tidak menjawab apa pun. Ketika itu Rasulullah SAW pun mengangkat kepalanya, sebagaimana beliau mengangkat kepala sesudah sempurna sujud. Apabila sudah selesai dari sembahyangnya, beliau lalu berdoa: Ya Allah! Ya Tuhanku! Balaslah kaum Quraisy itu atas penganiayaannya kepadaku! Balaslah atas Utbah, Uqbah, Abu Jahal dan Syaibah! Sekembalinya dari masjid, beliau telah ditemui di jalanan oleh Abul Bukhturi yang di tangannya memegang cambuknya.<br />
Bila Abul Bukhturi melihat wajah Nabi SAW dia merasa tidak senang, karena dia tahu ada sesuatu yang tidak baik terjadi terhadap dirinya: 'Hai Muhammad! Mengapa engkau begini?' tegur Abul Bukhturi. 'Biarkanlah aku!' jawab Nabi SAW ' Tuhan tahu, bahwa aku tidak akan melepaskanmu sehingga engkau memberitahuku, apa yang terjadi pada dirimu terlebih dulu?!' Abul Bukhturi mendesak Nabi SAW untuk memberitahunya apa yang telah terjadi. Apabilla dilihatnya beliau masih mendiamkan diri, dia berkata lagi: 'Aku tahu ada sesuatu yang terjadi pada dirimu, sekarang beritahu!' pinta Abul Bukhturi lagi Apabila Nabi SAW melihat bahwa Abul Bukhturi tidak mau melepaskannya, melainkan sesudah beliau memberitahunya apa yang terjadi, maka beliau memberitahunya apa yang terjadi: 'Abu jahal membuat angkara!' beritahu Nabi SAW 'Abu jahal lagi? Memang sudah aku kira, apa yang dibuat kepadamu kali ini?!' tanya Abul Bukhturi lagi. 'Dia menyuruh orang meletakkan kotoran unta ke atas badanku ketika aku sedang bersujud dalam sembahyangku,' jelas Nabi SAW 'Mari ikut aku ke Ka'bah,' bujuk Abul Bukhturi.<br />
<br />
Abul Bukhturi dan Nabi SAW pun pergi ke Ka'bah dan terus menuju ke arah tempat duduk Abu jahal. Abul Bukhturi kelihatan marah sekali. 'Hai Bapaknya si Hakam!' teriak Abul Bukhturi. 'Engkau yang menyuruh orang meletakkan kotoran unta ke atas badan Muhammad ini?' katanya dengan keras. 'Ya,' jawab Abu Jahal. 'Apa yang engkau mau?' Abul Bukhturi tidak banyak bicara, melainkan ditariknya cambuknya lalu dipukulnya kepala Abu jahal berkali-kali. Orang ramai di situ lari berhamburan, dan teman-teman Abu jahal hiruk-pikuk menyalahkan Abul Bukhturi. 'Celaka kamu!' jerit Abu Jahal memprotes, dan badannya terlihat kesakitan karena pukulan cambuk Abul Bukhturi itu.' Dia layak diperlakukan begitu, karena dia menimbulkan permusuhan di antara kita sekalian, agar terselamat pula dia dan kawan-kawannya... !' tambah Abu jahal lagi. (Majma'uz Zawa'id 6:18)<br />
<br />
Menurut Ahmad yang meriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud ra. katanya: Aku lihat semua orang yang dijanjikan Nabi SAW akan mati itu, semuanya terbunuh di medan Badar, tiada seorang pun yang terselamat. (Al-Bidayah Wan-Nihayah 3:44)</div>CendanaArthttp://www.blogger.com/profile/09336738267728234772noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3792401750023100690.post-76752606883311401162011-01-23T18:38:00.001-08:002011-01-23T18:38:23.119-08:00Penderitaan Nabi SAW (3)<div style="text-align: justify;">Ahmad memberitakan dari Urwah bin Az-Zubair dari Abdullah bin Amru ra. bahwa Urwah pernah bertanya kepada Abdullah: 'Tolong beritahu aku apa yang pernah engkau lihat dari kaum Quraisy ketika mereka menunjukkan permusuhannya kepada Rasulullah SAW?'. Abdullah bercerita: Aku pernah hadir dalam salah satu peristiwa ketika para pemuka Quraisy bermusyawarah di tepi Hijir (Ka'bah), mereka berkata: Apa yang kita tanggung sekarang lebih dari yang dapat kita sabar lagi dari orang ini! Dia telah mencaci nenek-moyang kita, memburuk-burukkan agama kita, memporak-perandakan persatuan kita, dan mencerca tuhan-tuhan kita, siapa lagi yang dapat bersabar lebih dari kita ... !'<br />
<br />
Di tengah mereka berbincang-bincang itu, tiba-tiba muncullah Rasulullah SAW datang dan langsung menghadap sudut Ka'bah, lalu beliau bertawaf keliling Ka'bah, dan apabila beliau berlalu di tempat kaum Quraisy itu sedang duduk, mereka melontarkan beberapa perkataan kepadanya, namun beliau hanya berdiam diri belaka. Apabila beliau bertawaf kali kedua, mereka tetap menyampaikan kata-kata mengejek, namun beliau tidak berkata apa pun. Tetapi pada tawaf keliling ketiga, bila mereka mengejek-ngejek lagi, beliau lalu berhenti seraya berkata kepada mercka: 'Hai pemuka Quraisy! Dengarlah baik-baik! Demi jiwa Muhammad yang berada di dalam genggaman Tuhan, sebenarnya aku ini mendatangi kamu untuk menyembelih kamu!' Mendengar itu, semua orang yang di situ merasa berat sekali, sehingga setiap seorang di antara mereka merasakan seolah-olah burung besar datang untuk menyambarnya, sampai ada orang yang tidak sekeras yang lain datang untuk menenangkan perasaan beliau supaya tidak mengeluarkan kata-kata yang mengancam, karena mereka sangat bimbang dari kata-katanya. 'Kembalilah sudah, wahai Abu Al-Qasim!' bujuk mereka. 'Janganlah engkau sampai berkata begitu! Sesungguhnya kami sangat bimbang dengan kata-katamu itu!' Rasuluilah SAW pun kembalilah ke rumahnya.<br />
<br />
Kemudian pada hari besoknya, mereka datang lagi ke Hijir (Ka'bah) itu dan berbicarakan permasalahan yang sama, seperti kemarin, dan aku duduk di antara mereka mendengar pembicaraan mereka itu. 'Kamu semua cuma berani berkata saja, cuma berani mengumpat sesama sendiri saja, kemudian apabila Muhammad mengatakan sesuatu yang kamu tidak senang, kamu lalu merasa takut, akhirnya kamu membiarkannya!' kata yang satu kepada yang lain. 'Baiklah,' jawab mereka.' Kali ini kita sama-sama bertindak, bila dia datang nanti.' Dan seperti biasa Rasulullah SAW pun datang untuk bertawaf pada Ka'bah, maka tiba-tiba mereka melompat serentak menerkamnya sambil mereka mengikutinya bertawaf mereka mengancamnya: 'Engkau yang mencaci tuhan kami?' kata yang seseorang. 'Engkau yang memburuk-burukkan kepercayaan kami, bukan?' kata yang lain. Yang lain lagi dengan ancaman yang lain pula. Maka setiap diajukan satu soalan kepada Rasulullah SAW itu, setiap itulah dia mengatakan: 'Memang benar, aku mengatakan begitu!' Lantaran sudah tidak tertanggung lagi dari mendengar jawaban Nabi SAW itu, maka seorang dari mereka lalu membelitkan kain ridaknya pada leher beliau, sambil menyentakkannya dengan kuat. Untung Abu Bakar ra. berada di situ, lalu dia segera datang melerai mereka dari menyiksa Nabi SAW sambil berkata: 'Apakah kamu sekalian mau membunuh seorang yang mengatakan 'Tuhanku ialah Allah! 'diulanginya kata-kata itu kepada kaum Quraisy itu, dengan tangisan yang memilukan hati. Kemudian aku lihat kaum Quraisy itu meninggalkan tempat itu. Dan itulah suatu peristiwa sedih yang pernah aku lihat dari kaum Quraisy itu yang dilakukan terhadap Nabi SAW - demikian kata Abdullah bin Amru kepada Urwah bin Az-Zubair ra. (Majma'uz Zawa'id 6:16)</div>CendanaArthttp://www.blogger.com/profile/09336738267728234772noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3792401750023100690.post-5074755903892260632011-01-22T18:12:00.001-08:002011-01-22T18:12:50.119-08:00Penderitaan Nabi SAW (2)<div style="text-align: justify;">Bukhari meriwayatkan dari Urwah r.a. katanya: Aku bertanya Amru bin Al-Ash ra. mengenai apa yang dideritai Nabi SAW ketika beliau berdakwah mengajak orang masuk Islam, kataku: 'Beritahu aku tentang perbuatan yang paling kejam yang pernah dibuat oleh kaum musyrikin terhadap Rasulullah SAW? Maka Amru berkata: Ketika Nabi berada di Hijir Ka'bah, tiba-tiba datang Uqbah bin Abu Mu'aith, lalu dibelitkan seutas kain pada tengkuk beliau dan dicekiknya dengan kuat sekali. Maka seketika itu pula datang Abu Bakar ra. lalu dipautnya bahu Uqbah dan ditariknyanya dengan kuat hingga terlepas tangannya dari tengkuk Nabi SAW itu. Abu Bakar berkata kepada Uqbah: 'Apakah engkau hendak membunuh orang yang mengatakan 'Tuhanku ialah Allah!' padahal dia telah membawa keterangan dari Tuhan kamu?!' (Al-Bidayah Wan-Nihayah 3:46)<br />
<br />
Suatu riwayat yang dikeluarkan oleh Ibnu Abi Syaibah, dari Amru bin Al-Ash ra. katanya: Aku tidak pemah lihat kaum Quraisy yang hendak membunuh Nabi SAW seperti yang aku lihat pada suatu hari di bawah lindungan Ka'bah. Mereka bersepakat merencanakan pembunuhan beliau sedang mereka duduk di sisi Ka'bah. Apabila Rasulullah SAW datang dan bersembahyang di Maqam, lalu bangunlah Uqbah bin Abu Mu'aith menuju kepada Rasulullah SAW dan membelitkan kain ridaknya ke tengkuk beliau, lalu disentaknya dengan kuat sekali, sehingga beliau jatuh tersungkur di atas kedua lututnya. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Orang ramai yang berada di situ menjerit, menyangka beliau telah mati karena cekikan keras dari Uqbah itu. Maka ketika itu segeralah Abu Bakar ra. datang dan melepaskan cekikan Uqbah dari Rasulullah SAW itu dari belakangnya, seraya berkata: Apa ini? Adakah engkau hendak membunuh orang yang mengatakan 'Tuhanku ialah Allah!' Uqbah pun segera berundur dari tempat Rasuluilah SAW itu kembali ke perkumpulan teman-temannya para pemuka Quraisy itu. Rasulullah SAW hanya bersabar saja, tidak mengatakan apa pun. Beliau lalu berdiri bersembahyang, dan sesudah selesai sembahyangnya dan ketika hendak kembali ke rumahnya, beliau berhenti sebentar di hadapan para pemuka Quraisy itu sambil berkata: 'Hai kaum Quraisy! Demi jiwa Muhammad yang berada di dalam genggaman Tuhan! Aku diutus kepada kamu ini untuk menyembelih kamu!' beliau lalu mengisyaratkan tangannya pada tenggorokannya, yakni beliau rnenjanjikan mereka bahwa mereka akan mati terbunuh. 'Ah, ini semua omong kosong!' kata Abu jahal menafikan ancaman Nabi SAW itu. 'Ingatlah kataku ini, bahwa engkau salah seorang dari yang akan terbunuh!' sambil menunjukkan jarinya ke muka Abu jahal. (Kanzul Ummal 2:327)</div>CendanaArthttp://www.blogger.com/profile/09336738267728234772noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3792401750023100690.post-61323968917619255272011-01-21T17:20:00.000-08:002011-01-21T17:20:12.093-08:00Penderitaan Nabi SAW (1)<div style="text-align: justify;">Baihaqi memberitakan dari Abdullah bin Ja'far ra. katanya: Apabila Abu Thalib telah meninggal dunia, mulailah Nabi SAW diganggu dan ditentang secara terang-terangan. Satu peristiwa, beliau telah dihadang di jalanan oleh salah seorang pemuda jahat Quraisy, diraupnya tanah dan dilemparkan ke muka beliau, namun beliau tidak membalas apa pun.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Apabila beliau tiba di rumah, datang salah seorang puterinya, lalu membersihkan muka beliau dari tanah itu sambil menangis sedih melihat ayahnya diperlakukan orang seperti itu. Maka berkatalah Rasulullah SAW kepada puterinya itu: 'Wahai puteriku! Jangan engkau menangis begitu, Allah akan melindungi ayahmu!' beliau membujuk puterinya itu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Beliau pernah berkata: Sebelum ini memang kaum Quraisy tidak berani membuat sesuatu seperti ini kepadaku, sehinggalah selepas Abu Thalib meninggal dunia, mulailah mereka menggangguku dan mengacau ketenteramanku. Dalam riwayat yang lain, beliau berkata kepadanya karena menyesali perbuatan jahat kaum Quraisy itu: Wahai paman! Alangkah segeranya mereka menggangguku sesudah engkau hilang dari mataku!<br />
(Hilyatul Auliya 8:308; Al-Bidayah Wan-Nihayah 3:134)</div><div style="text-align: justify;"><br />
Thabarani telah memberitakan dari Al-Harits bin Al-Harits yang menceritakan peristiwa ini, katanya: Apabila aku melihat orang ramai berkumpul di situ, aku pun tergesa-gesa datang ke situ, menarik tangan ayahku yang menuntunku ketika itu, lalu aku bertanya kepada ayahku: 'Apa sebab orang ramai berkumpul di sini, ayah?' 'Mereka itu berkumpul untuk mengganggu si pemuda Quraisy yang menukar agama nenek-moyangnya!' jawab ayahku. Kami pun berhenti di situ melihat apa yang terjadi. Aku lihat Rasulullah SAW mengajak orang ramai untuk mengesakan Allah azzawajaila dan mempercayai dirinya sebagai Utusan Allah, tetapi aku lihat orang ramai mengejek-ngejek seruannya itu dan mengganggunya dengan berbagai cara sehinggalah sampai waktu tengah hari, maka mulailah orang bubar dari situ.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Kemudian aku lihat seorang wanita datang kepada beliau membawa air dan sehelai kain, lalu beliau menyambut tempat air itu dan minum darinya. Kemudian beliau mengambil wudhuk dari air itu, sedang wanita itu menuang air untuknya, dan ketika itu agak terbuka sedikit pangkal dada wanita itu. Sesudah selesai berwudhuk, beliau lalu mengangkat kepalanya seraya berkata kepada wanita itu: Puteriku! lain kali tutup rapat semua dadamu, dan jangan bimbang tentang ayahmu! Ada orang bertanya: Siapa dia wanita itu? jawab mereka: Itu Zainab, puterinya - radhiallahu anha.<br />
(Majma'uz-Zawa'id 6:21)<br />
<br />
Dalam riwayat yang sama dari Manbat Al-Azdi, katanya: Pernah aku melihat Rasulullah SAW di zaman jahiliah, sedang beliau menyeru orang kepada Islam, katanya: 'Wahai manusia sekaliani Ucapkanlah 'Laa llaaha lliallaah!' nanti kamu akan terselamat!' beliau menyeru berkali-kali kepada siapa saja yang beliau temui. Malangnya aku lihat, ada orang yang meludahi mukanya, ada yang melempar tanah dan kerikil ke mukanya, ada yang mencaci-makinya, sehingga ke waktu tengah hari.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Kemudian aku lihat ada seorang wanita datang kepadanya membawa sebuah kendi air, maka beliau lalu membasuh wajahnya dan tangannya seraya menenangkan perasaan wanita itu dengan berkata: Hai puteriku! Janganlah engkau bimbangkan ayahmu untuk diculik dan dibunuh ... ! Berkata Manbat: Aku bertanya: Siapa wanita itu? Jawab orangorang di situ: Dia itu Zainab, puteri Rasuluilah SAW dan wajahnya sungguh cantik.<br />
(Majma'uz Zawa'id 6:21)</div>CendanaArthttp://www.blogger.com/profile/09336738267728234772noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3792401750023100690.post-89554356559685178142011-01-20T19:40:00.001-08:002011-01-20T19:40:25.089-08:00Hijab (Tabir/Purdah) Isteri-Isteri Nabi SAW<div style="text-align: justify;">Anas bin Malik ra. berkata, 'Pertama kali ayat tentang hijab diturunkan adalah ketika Rasulullah SAW menikahi Zainab binti jahsy. Pada pagi hari Rasulullah SAW menikahi Zainab beliau mengundang orang-orang lalu mereka makan dan kemudian pergi. Sekelompok orang masih tinggal bersama Nabi. Mereka tetap di sana untuk waktu yang lama. Rasulullah SAW bangkit dan aku pergi bersamanya hingga kami sampai di pintu ruangan 'Aisyah. Ketika beliau duga orang-orang itu mereka telah pergi, beliau kembali dan aku kembali bersamanya dan mereka ternyata sudah pergi. Maka beliau memasang tabir antara aku dan beliau lalu turunlah ayat tentang hijab,<br />
<br />
"Hai orang-orang yang beriman! janganlah kamu memasuki rumah Nabi kecuali kamu diizinkan makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya), tetapi jika kamu diundang, maka masuklah dan jika kamu selesai makan keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan. sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi, lalu Nabi malu kepadamu (untuk menyuruhmu keluar). (QS. 33:53)<br />
Dan aku berumur 15 tahun pada waktu itu.<br />
<br />
Menurut ibnu Abbas, Ayat tentang hijab istri-istri Rasulullah SAW diturunkan ketika Umar ra. sedang makan bersama Nabi SAW. lalu tangannya menyentuh tangan salah seorang istri Nabi SAW, maka ayat tentang hijab diturunkan. Orang-orang bertanya kepada Zuhri, "Siapakah yang biasa mengunjungi para istri Nabi?" Dia menjawab, "Setiap orang yang mempunyai hubungan keturunan atau sesusuan yang menghalangi pernikahan". Ditanyakan, "Bagaimana dengan orang-orang lain?" Dia menjawab, "Mereka harus menyelubungi diri dari mereka. Mereka harus berbicara dari balik tabir. Dan tabirnya hanya selapis". Pernah juga Ummu Salamah dan Maimunah sedang bersama Nabi SAW, tiba-tiba lbnu Ummi Maktum masuk. Peristiwa itu terjadi setelah hijab diturunkan. Nabi SAW berkata kepada istri-istrinya, "Selubungilah diri kalian darinya." lstrinya bertanya, "Ya Rasulullah SAW, bukankah dia buta?" Beliau SAW menjawab, "Apakah kalian juga buta? Tidakkah kalian melihatnya?"</div>CendanaArthttp://www.blogger.com/profile/09336738267728234772noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3792401750023100690.post-32500333283184020442011-01-20T00:10:00.000-08:002011-01-20T00:10:07.734-08:00Rumah Isteri-Isteri Nabi SAW<div style="text-align: justify;">Ketika rombongan keluarga Nabi SAW dan Abu Bakar Ash-Shiddiq ra. sampai di Madinah, ketika itu Rasulullah SAW sedang membangun masjid dan ruangan-ruangan di sekeliling masjid itu. Lalu Nabi SAW menempatkan mereka di sebuah rumah milik Haritsah bin Nu'man ra. Rasulullah SAW menyempurnakan pernikahannya dengan 'Aisyah di ruangan itu. Dan Rasulullah SAW pun dikuburkan di tempat yang sama. Haritsah bin Nu'man memiliki beberapa rumah di sekitar masjid Nabawi. Apabila Rasulullah SAW menikahi seseorang, maka Haritsah akan pindah dari rumahnya demi beliau, sehingga akhirnya semua rumahnya digunakan untuk Rasulullah SAW dan istri-istri beliau. Nabi SAW membuat pintu masuk ke masjid meialui pintu kamar 'Aisyah. Sehingga diriwayatkan bahwa ketika beliau sedang beri'tikaf, beliau nienjengukkan kepalanya dari masjid lewat pintu 'Aisyah. lalu 'Aisyah mencuci kepala beliau sementara dia sedang haid.<br />
<br />
Setelah perombakan demi perombakan, akhirnya rumah para istri Nabi SAW harus digusur pada masa Walid bin Abdul Malik. Abdullah bin Yazid berkata tentang kejadian penggusuran itu, "Aku melihat rumah-rumah istri Rasulullah SAW ketika dihancurkan oleh Umar bin Abdul Aziz pada masa kekhalifahan Walid bin Abdul Malik. Rumah-rumah itu disatukan dengan masjid. Rumah-rumah itu terbuat dari bata kering, dan ruangan-ruangannya dibuat dari batang pohon kurma yang disatukan dengan lumpur. Ada sembilan rumah dengan kamar-kamarnya. Rumah itu dimulai dari rumah 'Aisyah dengan pintu yang berhadapan dengan pintu kamar Rasulullah SAW, sampai rumah Asma' binti Hasan. Aku melihat rumah Ummu Salamah dan ruangan-ruangannya terbuat dari bata. Cucu laki-lakinya berkata, "Ketika Rasulullah SAW menyerang Dumatut jandal, Ummu Salamah membangun ruangan dengan bata. Ketika Rasulullah SAW datang dan melihat bata itu, beliau masuk menemui Ummu Salamah rha. dan bertanya, bangunan apa ini?' Dia menjawab, 'Ya Rasulullah SAW, aku ingin menghalangi pandangan orang'. Beliau SAW berkata, 'Wahai Ummu Salamah, hal terburuk bagi seorang Muslim dalam membelanjakan uangnya adalah untuk bangunan.'<br />
<br />
Di antara makam dan mimbar, terdapat kamar-kamar istri Rasulullah SAW yang terbuat dari batang pohon kurma dengan pintu-pintunya yang ditutupi dengan kain wol hitam. Dan pada hari surat Walid bin Abdul Malik dibacakan, yang memerintahkan agar kamar, kamar istri-istri Rasulullah SAW tersebut disatukan dengan masjid Nabi, banyak orang yang menangis kehilangan. Sa'id bin Musayab rah.a. juga bercerita tentang hari itu, 'Demi Allah, aku berharap bahwa kamar-kamar itu dibiarkan sebagaimana adanya, sehingga orang-orang Madinah dan para pengunjung dari jauh bisa melihat seolah-olah Rasulullah SAW masih hidup. Hal itu termasuk bagian dari hal-hal yang akan memberi semangat kepada umat untuk menahan diri dari mencari dan menyibukkan diri atas sesuatu yang tidak berguna di dunia ini'.<br />
<br />
lmran bin Abi Anas berkata, 'Di antara rumah-rumah itu ada empat buah rumah yang terbuat dari bata dengan kamar-kamar dari pohon kurma. Ada lima rumah dari batang pohon kurma dilapisi lumpur tanpa bata. Aku mengukur gordennya dan mendapati ukurannya tiga kali satu cubit, dan areanya itu sedemikian, lebih atau kurang. Sedangkan mengenai tangisan, aku bisa mengingat kembali diriku pada sebuah perkumpulan yang dihadiri sebagian sahabat Rasulullah SAW, termasuk Abu Salamah bin Abdurrahman, Abu Umamah bin Sahal, dan Kharijah bin Zaid. Mereka menangis sampai janggut mereka basah oleh air mata. Tentang hari itu Abu Umamah berkata, 'Seandainya mereka membiarkan dan tidak menghancurkannya sehingga orang-orang bisa menahan diri dari membangun bangunan dan mencukupkan dengan apa yang Allah ridhai pada Rasul-Nya walaupun kunci harta dunia di tangan beliau.'</div>CendanaArthttp://www.blogger.com/profile/09336738267728234772noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3792401750023100690.post-72392189819927292662011-01-19T21:15:00.000-08:002011-01-18T21:16:21.999-08:00Puteri-Puteri Rasulullah SAW<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: lucida grande; font-weight: bold;">1. ZAINAB BINTI RASULULLAH SAW.</span><br />
<span style="font-family: lucida grande;">Zainab adalah putri tertua Rasulullah SAW.. Rasulullah SAW. telah menikahkannya dengan sepupu beliau, yaitu Abul 'Ash bin Rabi' sebelum beliau diangkat menjadi Nabi, atau ketika Islam belum tersebar di tengah-tengah mereka. lbu Abul 'Ash adalah Halah binti Khuwaylid, bibi Zainab dari pihak ibu. Dari pernikahannya dengan Abul 'Ash mereka mempunyai dua orang anak: Ali dan Umamah. Ali meninggal ketika masih kanak-kanak dan Umamah tumbuh dewasa dan kemudian menikah dengan Ali bin Abi Thalib ra. setelah wafatnya Fatimah ra.</span><br />
<br />
<span style="font-family: lucida grande;">Setelah berumah tangga, Zainab tinggal bersama Abul 'Ash bin Rabi' suaminya. Hingga pada suatu ketika, pada saat suaminya pergi bekerja, Zainab mengunjungi ibunya. Dan ia dapatkan keluarganya telah mendapatkan suatu karunia dengan diangkatnya, ayahnya, Muhammad SAW. menjadi Nabi akhir jaman. Zainab mendengarkan keterangan tentang Islam dari ibunya, Khadijah ra.. Keterangan ini membuat hatinya lembut dan menerima hidayah Islam. Dan keislamannya ini ia pegang dengan teguh, walaupun ia belum menerangkan keislamannya kepada suaminya, Abul 'Ash.</span><br />
<br />
<span style="font-family: lucida grande;">Sedangkan Abul 'Ash bin Rabi' adalah termasuk orang-orang musyrik yang menyembah berhala. Pekerjaan sehari-harinya adalah sebagai peniaga. Ia sering meninggalkan Zainab untuk keperluan dagangnya. la sudah mendengar tentang pengakuan Muhammad sebagai Nabi SAW.. Namun, ia tidak mengetahui bahwa istrinya, Zainab sudah memeluk Islam. Pada tahun ke-6 setelah hijrah Nabi SAW. ke Madinah.</span><br />
<br />
<span style="font-family: lucida grande;">Abul 'Ash bin Rabi' pergi ke Syria beserta kafilah-kafilah Quraisy untuk berdagang. Ketika Rasulullah SAW. mendengar bahwa ada kafilah Quraisy yang sedang kembali dari Syria, beliau mengirim Zaid bin Haritsah ra. bersama 313 pasukan muslimin untuk menyerang kafilah Quraisy ini. Mereka menghadang kafilah ini di dekat Al-is di Badar pada bulan jumadil Awal. Mereka menangkap kafilah itu dan barang-barang yang dibawanya serta menahan beberapa orang dari kafilah itu, termasuk Abul 'Ash bin Rabi'. Ketika penduduk Mekkah datang unluk menebus para tawanan, maka saudara laki-laki Abul 'Ash, yaitu Amar bin Rabi', telah datang untuk menebus dirinya. Ketika itu, Zainab istri Abul 'Ash masih tinggal di Mekkah. la pun telah mendengar berita serangan kaum muslimin atas kafilah-kafilah Quraisy termasuk berita tertawannya Abul 'Ash.</span><br />
<br />
<span style="font-family: lucida grande;">Berita ini sangat meiiyedihkannya. Lalu ia mengirimkan kalungnya yang terbuat dari batu onyx Zafar hadiah dari ibunya, Khadijah binti Khuwaylid ra.. Zafar adalah sebuah gunung di Yaman. Khadijah binti Khuwaylid telah memberikan kalung itu kepada Zainab ketika ia akan menikah dengan Abul 'Ash bin Rabi'. Dan kali ini, Zainab mengirimkan kalung itu sebagai tebusan atas suaminya, Abul 'Ash. Kalung itu sampai di tangan Rasulullah SAW. Ketika beliau SAW. melihat kalung itu, beliau segera mengenalinya. Dan kalung itu mengingatkan beliau kepada istrinya yang sangat ia sayangi, Khadijah. Beliau berkata, 'Seorang Mukmin adatah penolong bagi orang Mukmin lainnya. Setidaknya mereka memberikan perlindungan. Kita lindungi orang yang dilindungi oleh Zainab. jika kalian bisa mencari jalan untuk niembebaskan Abul 'Ash kepada Zainab dan mengembalikan kalungnya itu kepadanya, maka lakukaniah.' Mereka menjawab, 'Baik, ya Rasulullah SAW' Maka mereka segera membebaskan Abul 'Ash dan mengembalikan kalung itu kepada Zainab.</span><br />
<br />
<span style="font-family: lucida grande;">Kemudian Rasulullah SAW. menyuruh Abul 'Ash agar berjanji untuk membiarkan Zainab bergabung bersama Rasulullah SAW. Dia pun berjanji dan memenuhi janjinya itu. Ketika Rasulullah SAW. pulang ke rumahnya, Zainab datang menemuinya dan meminta untuk mengembalikan kepada Abul 'Ash apa yang pernah diambil darinya. Beliau mengabulkannya. Pada kesempatan itu, Beliau pun telah melarang Zainab agar tidak mendatangi Abul 'Ash, karena dia tidak halal bagi Zainab selama dia masih kafir. lalu Abul 'Ash kembali ke Mekkah dan menyelesaikan semua kewajibannya. Kemudian dia masuk Islam dan kembali kepada Rasulutiah SAW sebagai seorang Muslim. Dia berhijrah pada bulan Muharram, 7 Hijriyah. Maka Rasulullah SAW. pun mengembalikan Zainab kepadanya, berdasarkan pernikahannya yang pertama.</span><br />
<br />
<span style="font-family: lucida grande;">Zainab wafat pada tahun 8 Hijriyah. Orang-orang yang memandikan jenazahnya ketika itu, antara lain ialah; Ummu Aiman, Saudah binti Zam'ah, Ummu Athiyah dan Ummu Salamah ra.. Rasulullah SAW. berpesan kepada mereka yang akan memandikan jenazahnya ketika itu, 'Basuhiah dia dalarn jumlah Vang ganjil, 3 atau 5 kali atau iebih jika kalian merasa lebih baik begitu. Mulailah dari sisi kanan dan anggota-anggota wudhu. Mandikan dia dengan air dan bunga. Bubuhi sedikit kapur barus pada air siraman yang terakhir. Jika kalian sudah selesai beritahukaniah kepadaku.' Ketika itu, rambut jenazah dikepang meniadi tiga kepangan, di samping dan di depan lalu dikebelakangkan. Setelah selesai dari memandikan jenazah, Ummu Athiyah memberitahukan kepada Nabi SAW. Lalu Nabi SAW memberikan selimutnya dan berkata, 'Kafanilah dia dengan kain ini.'</span><br />
<br />
<br />
<br />
<span style="font-family: lucida grande; font-weight: bold;">2. RUQAYYAH BINTI RASULULLAH SAW.</span><br />
<span style="font-family: lucida grande;">Ruqayyah telah menikah dengan Utbah bin Abu lahab sebelum masa kenabian. Sebenarnya hat itu sangat tidak disukai oleh Khadijah ra.. Karena ia telah mengenal perilaku ibu Utbah, yaitu Umrnu jamil binti Harb, yang terkenal berperangai buruk dan jahat. ta khawatir putrinya akan memperoleh sifat-sifat buruk dari ibu mertuanya tersebut. Dan ketika Rasulullah SAW. telah diangkat menjadi Nabi, maka Abu Lahablah, orang yang paling memusuhi Rasulullah SAW. dan Islam. Abu Lahab telah banyak menghasut orang-orang Mekkah agar memusuhi Nabi SAW. dan para sahabat ra.. Begitu pufa istrinya, Ummu Jamil yang senantiasa berusaha mencelakakan Rasulullah SAW. dan memfitnahnya. Atas perilaku Abu lahab dan permusuhannya yang keras terhadap Rasulullah SAW., maka Allah telah menurunkan wahyu-Nya, 'Maka celakalah kedu,7 tangan Abu lahab, (Al lahab: 1) Setelah ayat ini turun, maka Abu lahab berkata kepada kedua orang putranya, Utbah dan Utaibah, 'Kepalaku tidak haial bagi kepalamu selama kamu tidak menceraikan Putri Muhammad.' Atas perintah bapaknya itu, maka Utbah mericeraikan istrinya tanpa alasan. Setelah bercerai dengan Utbah, kemudian Ruqayyah dinikahkan oleh Rasulullah SAW. dengan Utsman bin Affan ra.</span><br />
<br />
<span style="font-family: lucida grande;">Hati Ruqayyah pun berseri-seri dengan pernikahannya ini. Karena Utsman adalah seorang Muslim yang beriman teguh, berbudi luhur, tampan, kaya raya, dan dari golongan bangsawan Quraisy. Setelah pernikahan itu, penderitaan kaum muslimin bertambah berat, dengan tekanan dan penindasan dari kafirin Quraisy. Ketika semakin hari penderitaan kaum muslimin, termasuk keluarga Rasulutlah SAW. bertambah berat, maka dengan berat hati Nabi SAW. mengijinkan Utsman beserta keluarganya dan beberapa muslim lainnya untuk berhijrah ke negeri Habasyah. Ketika itu Rasulullah SAW. bersabda, 'Pergilah ke negeri Habasyah, karena di sana ada seorang raja yang terkenal baik budinya, tidak suka menganiaya siapapun, Di sana adalah bumi yang melindungi kebenaran. Pergilah kalian ke sana. Sehingga Allah akan membebaskan kalian dari penderitaan ini.'</span><br />
<br />
<span style="font-family: lucida grande;">Maka berangkatlah satu kafilah untuk berhijrah dengan diketuai oleh Utsman bin Affan ra. Rasulullah SAW. bersabda tentang mereka, Mereka adalah orang yang pertama kali hijrah karena Allah setelah Nabi Luth as.' Setibanya di Habasyah mereka memperoleh perlakuan yang sangat baik dari Raja Habasyah. Mereka hidup tenang dan tenteram, hingga datanglah berita bahwa keadaan kaum muslimin di Mekkah telah aman. Mendengar berita tersebut, disertai kerinduan kepada kampung halaman, maka Utsman memutuskan bahwa kafilah muslimin yang dipimpimnya itu akan kembali lagi ke kampung halamannya di Mekkah. Mereka pun kembali. Namun apa yang dijumpai adalah berbeda dengan apa yang mereka dengar ketika di Habasyah. Pada masa itu, mereka mendapati keadaan kaum muslimin yang mendapatkan penderitaan lebih parah lagi. Pembantaian dan penyiksaan atas kaum muslimin semakin meningkat. Sehingga rombongan ini tidak berani memasuki Mekkah pada siang hari. Ketika malam telah menyelimuti kota Mekkah, barulah mereka mengunjungi rumah masingmasing yang dirasa aman. Ruqayyah pun masuk ke rumahnya, melepas rindu terhadap orang tua dan saudara-saudaranya.</span><br />
<br />
<span style="font-family: lucida grande;">Namun ketika matanya beredar ke sekeliling rumah, ia tidak menjumpai satu sosok manusia yang sangat ia rindukan. la bertanya, 'Mana ibu?..... mana ibu?....' Saudara-saudaranya terdiam tidak menjawab. Maka Ruqayyah pun sadar, orang yang sangat berarti dalam hidupnya itu telah tiada. Ruqayyah menangis. Hatinya sangat bergetar, bumi pun rasanya berputar atas kepergiannya. Penderitaan hatinya, ternyata tidak berhenti sampai di situ. Tidak lama berselang, anak lelaki satu-satunya, yaitu Abdullah yang lahir ketika hijrah pertama, telah meninggal dunia pula. Padahal nama Abdullah adalah kunyah bagi Utsman ra., yaitu Abu Abdullah. Abdullah masih berusia dua tahun, ketika seekor ayam jantan mematuk mukanya sehingga mukanya bengkak, maka Allah mencabut nyawanya. Ruqayyah tidak mempunyai anak lagi setelah itu.</span><br />
<br />
<span style="font-family: lucida grande;">Dia hijrah ke Madinah setelah Rasulullah SAWj. hijrah. Ketika Rasulullah SAW. bersiap-siap untuk perang Badar, Ruqayyah jatuh sakit, sehingga Rasulullah SAW. menyuruh Utsman bin Affan agar tetap tinggal di Madinah untuk merawatnya. Namun maut telah menjemput Ruqayyah ketika Rasulullah SAW. masih berada di medan Badar pada bulan Ramadhan. Kemudian berita wafatnya ini dikabarkan oleh Zaid bin Haritsah ke Badar. Dan kemenangan kaum muslimin yang dibawa oleh Rasulullah SAW. beserta pasukannya dari Badar, ketika masuk ke kota Madinah, telah disambut dengan berita penguburan Ruqayyah ra. Pada saat wafatnya Ruqayyah, Rasulullah SAW. berkata, Bergabunglah dengan pendahulu kita, Utsman bin Maz'un.'</span><br />
<br />
<span style="font-family: lucida grande;">Para wanita menangisi kepergian Ruqayyah. Sehingga Umar bin Khattab ra. datang kepada para wanita itu dan memukuli mereka dengan cambuknya agar mereka tidak keterlaluan dalam menangisi jenazah Ruqayyah. Akan tetapi Rasulullah SAW. menahan tangan Umar ra. dan berkata, 'Biarkaniah mereka menangis, ya Umar. Tetapi hati-hatilah dengan bisikan syaitan. Yang datang dari hati dan mata adalah dari Allah dan merupakan rahmat. Yang datang dari tangan dan lidah adalah dari syaitan.'</span><br />
<br />
<br />
<br />
<span style="font-family: lucida grande; font-weight: bold;">3. UMMU KULTSUM BINTI RASULULLAH SAW.</span><br />
<span style="font-family: lucida grande;">Ummu Kultsum adalah adik Ruqayyah ra., putri Rasulullah SAW. Ia telah menikah dengan Utaibah bin Abu Lahab, saudara Utbah yang telah menikahi Ruqayyah, sebelurn mereka mengenal Islam. Lalu ketika Rasulullah SAW. telah diangkat menjadi Nabi, ia dan saudara-saudaranya memeluk Islam dengan lapang dada. Dan dakwah Nabi SAW. yang selalu ditentang oleh Abu lahab beserta keluarganya ini, menyebabkan Allah telah mewahyukan kepada Nabi SAW. firman-Nya yang berbunyi, Maka celakalah kedua tangan Abu lahab'(Al-lahab: 1) ' Setelah tutun ayat ini, Abu lahab berkata kepads Utaibah anaknya, "Kepalaku tidak halal bagi kepalamu selama kamu tidak menceraikan putri Nabi. Maka dia pun menceraikan istrinya, Ummu Kultsum begitu saja. Utaibah mendatangi Nabi SAW. dan mengatakan kata-kata yang menyakitkan hati Rasulullah SAW. Atas periakuan itu, maka Rasulullah SAW. telah berdoa kepada Allah, agar mengirimkan anjing-anjing-Nya untuk membinasakan Utaibah. Dan apa yang telah didoakan oleh Nabi SAW. terhadap Utaibah itu benar-benar teriadi.</span><br />
<br />
<span style="font-family: lucida grande;">Dalam suatu perjalanan, seekor singa yang ganas teiah memilih Utaibah di antara teman-temannya untuk diterkam kepalanya. Utaibah mati dalam keadaan yang sangat mengerikan. Setelah bercerai, maka Ummu Kultsum kembali tinggal bersama Rasulullah SAW. di Mekkah. Dia ikut hijrah ke Madinah ketika Rasulullah SAW. berhijrah, kemudian tinggal di sana bersama keluarga Rasulullah SAW. Ruqayyah dan Ummu Kultsum adalah dua orang saudara yang perjalanan hidup mereka hampir sama. Mereka berdua teriahir dari bapak yang sama, ibu yang sama, suami mereka pun kakak beradik yang namanya mempunyai arti yang sama; Utbah dan Utaibah, mempunyai mertua yang sama, masuk Islam pada hari yang sama, bercerai pada hari yang sama, dan setelah perceraian itu, mereka mempunyai suami yang sama pula.</span><br />
<br />
<span style="font-family: lucida grande;">Ketika Ruqayyah meninggal dunia, maka Utsman bin Affan ra. menikahi Ummu Kultsum yang masih perawan yang belum terjamah oleb Utaibah. Pada waktu itu adalah bulan Rabi'ul-Awwal, tahun ke-3 Hijriyah. Dan keduanya baru berkumpul pada bulan Jumadits-Tsani. Mereka hidup bersama sampai Ummu Kultsum meninggal dunia tanpa mendapatkan seorang anak pun. Ummu Kultsum meninggal dunia pada bulan Sya'ban tahun ke-9 Hijriyah. Rasulullah SAW. berkata, 'Seandainya aku mempunyai sepuluh orang putri, maka aku akan tetap menikahkan mereka dengan Utsman.' Ummu Kultsum adaiah seorang wanita yang cantik. la senang memakai jubah sutra yang bergaris. Pada hari wafatnya, jenazahnya telah dimandikan oleh Asma' binti Umais dan Shafiah binti Abdul Muthalib. jenazahnya ditempatkan di atas sebuah keranda yang terbuat dari batang polgon palem yang baru dipotong. Dan pada saat penguburannya, Rasulullah SAW. duduk di dekat kuburan Ummu Kultsum dengan berlinangan air mata. Beliau berkata, siapa di antara kalian yang tidak bercampur dengan istrinya tadi malam?' Abu Thalhah ra. berkata, 'Aku, ya Rasulullah SAW' lalu Beliau menyuruhnya, "Turunlah kamu." Maka Abu Thalhah turun dan menguburkan Ummu Kultsum ra.</span><br />
<br />
<br />
<br />
<span style="font-family: lucida grande; font-weight: bold;">4. FATIMAH BINTI RASULULLAH SAW.</span><br />
<span style="font-family: lucida grande;">Pada suatu ketika, Abu Bakar ra. pernah datang kepada Rasulullah SAW. dan meminang Fatimah ra. untuk dijadian sebagai istrinya. Hal itu dijawab oleh Beliau SAW. dengan halus, "Wahai Abu Bakar, tunggulah ketetapan tentang Fatimah.' Jawaban Rasulullah SAW. ini diceritakan oleh Abu Bakar ra. kepada Umar bin Khattab ra.. Umar berkata, itu artinya beliau menolakmu, wahai Abu Bakar. Kemudian Abu Bakar ra. menyarankan kepada Umar ra, 'Sekarang cobalah kamu yang menanyai Rasulullah SAW. untuk meminang Fatimah.' Atas anjuran tersebut, maka Umar ra. pergi menjumpai Rasulullah SAW. dan meminta kepada Beliau SAW. untuk menikahkan Fatimah ra. dengannya. Pada kali itu pun Rasulullah SAW. menjawab, 'Wahai Umar, Tunggulah ketetapan tentangnya.' Setelah dijawab demikian, Umar ra. menemui Abu Bakar dan menceritakan hal ini kepadanya. 'Berarti beliau juga telah menolakmu wahai Umar.' Kata Abu Bakar ra.. Selanjutnya keluarga Ali ra. telah menyarankan kepada Ali ra., 'Mintalah kepada Rasulullah SAW. agar kamu dapat meminang Fatimah.' Maka Ali ra. mendatangi Rasulullah SAW. untuk meminang Fatimah. Pinangan ini diterima oleh beliau dengan baik. Dan pada hari itu juga Rasulullah SAW. telah menikahkannya dengan Fatimah ra. dengan mahar beberapa pakaian bekas dan kulit domba.</span><br />
<br />
<span style="font-family: lucida grande;">Dan ketika itu, perlengkapan pengantin wanitanya antara lain adalah tempat tidur dari dedaunan kurma, bantal kulit berisi jerami, bejana kulit kecil dan kantong air dari kulit. Untuk pernikahan itu, Ali ra. telah menjual seekor unta miliknya dan sebagian barang-barangnya, sehingga terkumpul 480 dirham. Setelah terkumpul Rasulullah SAW. menyuruh Ali, "Belikaniah dua pertiga dari uang itu untuk wangi-wangian dan yang sepertiganya untuk barang-barang.' Setelah menikahi Fatimah, maka Nabi SAW. berkata kepada Ali ra., 'Carilah rumah'. Maka Ali pun mencari sebuah rurnah untuk tempat tinggainya bersama keluarga baru. la menemukan sebuah rumah yang agak jauh dari kediaman Rasulullah SAW. Karena rasa sayang Rasulullah SAW. kepada Fatimah, beliau berkata kepada Fatimah, 'Aku ingin kalian pindah agar berdekatan denganku.' Fatimah menjawab, 'Sebaiknya ayahanda, meminta kepada Haritsa bin Nu'man untuk pindah demi aku.' Rasulullah SAW. menjawab, 'Haritsa dulu pernah pindah demi kita, jadi aku enggan untuk memintanya kembali.' Hal ini telah terdengar oleh Haritsa, sehingga ia datang menemui Rasulullah SAW. dan berkata, 'Ya Rasulullah SAW, aku telah mendengar bahwa engkau ingin agar Fatirnah pindah ke dekat rumahmu. Rumah-rumahku adalah rumah Bani Najjar yang paling dekat ke rumahmu. Aku dan hartaku adalah untuk Allah dan Rasul-Nya. Demi Allah, Ya Rasulullah SAW. aku lebih menyukai uang yang engkau ambil dariku daripada yang tinggal.' Rasulullah SAW. berkata, 'Engkau telah berkata dengan sebenarnya, semoga Allah memberkatimu.' Maka Rasulullah SAW. memindahkan Fatimah ke rumah Haritsa.</span><br />
<br />
<span style="font-family: lucida grande;">Ali dan Fatimah ra. adalah pasangan suami istri yang hidup dengan penuh kesederhanaan. Tempat tidur mereka terbuat dari kulit domba. jika mereka akan tidur, mereka harus membalikkan bulunya terlebih dahulu. Sedangkan bantainya terbuat dari kulit yang diisi jerami. Walaupun demikian, hari-hari mereka telah diisi dengan kebahagiaan. Pada suatu ketika, Fatimah berkata, 'Demi Allah, aku telah menumbuk gandum sampai tanganku lecet.' Maka Ali ra. menganjurkan kepada istrinya, agar menjumpai Rasulullah SAW. untuk meminta tawanan-tawanan perang sebagai pembantu di rumahnya. Fatimah pun segera menemui Rasulullah SAW.. Sesampainya di sana, banyak sahabat sedang berkumpul di sisi Rasulullah SAW.. Rasulullah SAW. bertanya, 'Ada apa, wahai putriku?' Fatimah menjawab, 'Aku datang untuk mengucapkan salam untukmu.' Fatimah terlalu segan untuk mengutarakan maksudnya, sehingga ia kembali pulang tanpa tertunaikan maksud kedatangannya. Sesampainya di rumah Ali bertanya, "Bagaimana haslinya?' Fatimah menjawab, 'Aku terlalu malu untuk meminta kepada beliau.' Kemudian mereka berdua datang menghadap Rasulullah SAW.. Ali ra. berkata, 'Ya Rasulullah SAW., Fatimah telah menimba air sampai dadanya luka.ia telah menumbuk (gandum) sampai tangannya lecet. Dan Allah telah memberimu rampasan perang dan kekayaan, berilah kami seorang pelayan.' Namun Rasulullah SAW. menjawab, 'Demi Allah, aku tidak akan memberimu pelayan, dan membiarkan ahli Shuffah menahan perutnya karena kelaparan. Aku tidak mempunyai sesuatu untuk mereka, jadi aku akan menjual barang rampasan itu dan memberikannya kepada mereka. Maukah kalian kuceritakan sesuatu yang lebih baik daripada yang kalian minta tadi? Mereka menjawab, 'Ya, tentu saja.' Beliau berkata, 'Yaitu beberapa kalimat yang diajarkan Jibril kepadaku. Ketika kalian beristirahat di tempat tidur ucapkanlah Subhanallah 33 kali, Alhamdulillah 33 kali, dan Allahu Akbar 34 kali. Dan nasehat itu telah menjadi amalan rutin keluarga Fatimah ra.</span><br />
<br />
<span style="font-family: lucida grande;">Ali ra. berkata, 'Demi Allah, aku tidak pernah mengabaikan bacaan itu sejak Rasulullah SAW. mengajarkannya kepada kami.' lbnu Kiwa' berkata kepadanya, 'Bahkan pada malam perang Siffin?' Ali menjawab, 'Semoga Allah murka pada kalian, wahai penduduk lrak.</span><br />
<br />
<span style="font-family: lucida grande;">Suatu ketika, Ali ra. pernah berbuat kasar kepada Fatimah ra. Lalu Fatimah ra. mengancam Ali ra., Demi Allah, aku akan mengadukanmu kepada Rasulullah SAW.!' Fatimah pun pergi kepada Nabi SAW. dan Ali ra. mengikutinya. Sesampainya di sana, Fatimah mengeluhkan tentang kekasaran Ali ra.. Nabi SAW. menyabarkannya, 'Wahai putriku, dengarkanlah, pasang telinga dan pahami. Bahwa tidak ada kepandaian sedikit pun bagi wanita yang tidak membalas kasih sayang suaminya ketika dia tenang.' Ali ra. berkata, 'Kalau begitu aku akan menahan diri dari yang telah kulakukan.' Fatimah pun berkata, Demi Allah, aku tidak akan berbuat apapun yang tidak engkau sukai.'</span><br />
<br />
<span style="font-family: lucida grande;">Juga disebutkan dalam riwayat lain, Pernah terjadi pertengkaran antara Ali dan Fatimah. Lalu Rasulullah SAW. datang, dan Ali ra. menyediakan tempat untuk Rasulullah SAW. berbaring. Kemudian Fatimah datang dan berbaring di samping Nabi SAW.. lalu Ali pun berbaring di sisi lainnya. Rasulullah SAW. mengambil tangan Ali dan meletakkannya di atas perut beliau, lalu beliau mengambil tangan Fatimah dan meletakkannya di atas perut beliau. Selanjutnya beliau mendamaikan keduanya sehingga rukun kembali, Setelah itu barulah beliau keluar. Ada orang yang melihat kejadian itu lalu berkata kepada Rasulullah SAW., 'Tadi engkau masuk dalam keadaan demikian, lalu engkau keluar dalam keadaan berbahagia di wajahmu.'Beliau menjawab, 'Apa yang menahanku dari kebahagiaan, jika aku dapat mendamaikan kedua orang yang paling aku cintai?'</span><br />
<br />
<span style="font-family: lucida grande;">Pada suatu ketika, 'Aisyah ra. sedang duduk bersama Rasulullah SAW., kemudian datanglah Fatimah dengan gaya berjalannya yang sama dengan gaya berjalan Rasulullah SAW. Nabi SAW. menyambutnya, 'Selamat datang, Putriku.' Lalu Beliau mendudukkan Fatimah di sampingnya dan membisikkan sesuatu kepadanya sehingga Fatimah menangis. Kemudian beliau kembali membisiki lagi kepada Fatimah, dan dia tertawa. Melihat hal ini, 'Aisyah bertanya, 'Mengapa engkau menangis lalu tertawa setelah dibisiki oleh Rasulullah SAW. Apa gerangan yang telah dibisikkan Rasulullah SAW. kepadamu?' Fatimah menjawab, 'Aku tidak akan membuka rahasia beliau.'</span><br />
<br />
<span style="font-family: lucida grande;">Ketika Rasulullah SAW. wafat, 'Aisyah bertanya lagi kepada Fatimah, dan ia menjawab, 'Rasulullah SAW. membisikiku, 'Jibril selalu mendatangiku setiap tahun dan mengulangi Al-Qur'an kepadaku satu kali. Namun, pada tahun ini dia datang kepadaku dua kaii dan membacakan Al-Qur'an kepadaku dua kali. Aku merasa ajalku sudah dekat. Aku penghulu terbaik bagimu.' Maka aku menangis. Lalu Beliau membisikkan lagi, 'Engkau orang yang paling cepat menyusuiku dari keluargaku.' Maka aku tertawa karenanya.</span><br />
<br />
<span style="font-family: lucida grande;">Pada hari-hari menjelang kematiannya, Fatimah disrerang sakit yang parah. Abu Bakar ra. pergi mengunjungi Fatimah dan meminta izin untuk masuk. Maka Ali berkata kepada istrinya, Fatimah, 'Ada Abu Bakar di depan pintu. Apakah engkau mengizinkannya masuk?' Fatimah ra. mengembalikan pertanyaan itu kepada suaminya, 'Apakah engkau setuju?' 'Ya,' jawab Ali. Maka Abu Bakar ra. masuk untuk mengunjunginya dan menghiburnya sehingga membuat Fatimah senang. Dan pada ketika sakitnya itu, Salma datang menengoknya. Sedangkan pada hari itu Ali ra. sedang keluar. Fatimah berkata kepada Salma, 'Tuangkaniah air untuk mandiku.' Maka Salma menuangkan air untuk mandi Fatimah dengan cara yang terbaik. Kemudian Fatimah berkata, 'Bawakantah bajuku yang baru.' Maka Salma memberikan pakaian baru kepadanya dan dia pun mengenakannya. Kemudian Fatimah berkata lagi, 'Angkatlah tempat tidurku ke tengah-tengah ruangan.' Salma memindahkannya, lalu dia berbaring menghadap kiblat. Kemudian Fatimah berkata kepada Salma, 'Ibu, aku akan menemui ajal sekarang. Aku telah mandi, jadi jangan biarkan orang lain membuka bahuku.' Salma bercerita, 'Fatimah telah wafat.</span><br />
<br />
<span style="font-family: lucida grande;">Kemudian Ali datang dan aku mengabarkan hal itu kepadanya.' Ali ra. berkata, 'Demi Allah, tidak seorang pun yang akan membuka bahunya.' Dia mengangkat jenazah Fatimah dan menguburkannya dengan mandi itu.</span></div>CendanaArthttp://www.blogger.com/profile/09336738267728234772noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3792401750023100690.post-30281589610076296442011-01-18T21:13:00.000-08:002011-01-18T21:14:42.090-08:00Keadaan Lapar Rasulullah SAW<div style="text-align: justify;">Muslim dan Tarmidzi telah meriwayatkan dari An-Nu'man bin Basyir ra. dia berkata: Bukankah kamu sekarang mewah dari makan dan minum, apa saja yang kamu mau kamu mendapatkannya? Aku pernah melihat Nabi kamu Muhammad SAW hanya mendapat korma yang buruk saja untuk mengisi perutnya!<br />
<br />
Dalam riwayat Muslim pula dari An-Nu'man bin Basyir ra. katanya, bahwa pada suatu ketika Umar ra. menyebut apa yang dinikmati manusia sekarang dari dunia! Maka dia berkata, aku pernah melihat Rasulullah SAW seharian menanggung lapar, karena tidak ada makanan, kemudian tidak ada yang didapatinya pula selain dari korma yang buruk saja untuk mengisi perutnya.<br />
<br />
Suatu riwayat yang diberitakan oleh Abu Nu'aim, Khatib, Ibnu Asakir dan Ibnun-Najjar dari Abu Hurairah ra. dia berkata: Aku pernah datang kepada Rasulullah SAW ketika dia sedang bersembahyang duduk, maka aku pun bertanya kepadanya: Ya Rasulullah! Mengapa aku melihatmu bersembahyang duduk, apakah engkau sakit? jawab beliau: Aku lapar, wahai Abu Hurairah! Mendengar jawaban beliau itu, aku terus menangis sedih melihatkan keadaan beliau itu. Beliau merasa kasihan melihat aku menangis, lalu berkata: Wahai Abu Hurairah! jangan menangis, karena beratnya penghisaban nanti di hari kiamat tidak akan menimpa orang yang hidupnya lapar di dunia jika dia menjaga dirinya di kehidupan dunia. (Kanzul Ummal 4:41)<br />
<br />
Ahmad meriwayatkan dari Aisyah ra. dia berkata: Sekali peristiwa keluarga Abu Bakar ra. (yakni ayahnya) mengirim (sop) kaki kambing kepada kami malam hari, lalu aku tidak makan, tetapi Nabi SAW memakannya - ataupun katanya, beliau yang tidak makan, tetapi Aisyah makan, lalu Aisyah ra. berkata kepada orang yang berbicara dengannya: Ini karena tidak punya lampu. Dalam riwayat Thabarani dengan tambahan ini: Lalu orang bertanya: Hai Ummul Mukminin! Apakah ketika itu ada lampu? Jawab Aisyah: Jika kami ada minyak ketika itu, tentu kami utamakan untuk dimakan.<br />
(At-Targhib Wat-Tarhib 5:155; Kanzul Ummal 5:155)<br />
<br />
Abu Ya'la memberitakan pula dari Abu Hurairah ra. katanya: Ada kalanya sampai berbulan-bulan berlalu, namun di rumah-rumah Rasulullah SAW tidak ada satu hari pun yang berlampu, dan dapurnya pun tidak berasap. Jika ada minyak dipakainya untuk dijadikan makanan. (At-Targhib Wat-Tarhib 5:154; Majma'uz Zawatid 10:325)<br />
<br />
Bukhari dan Muslim meriwayatkan pula dari Urwah dari Aisyah ra. dia berkata: Demi Allah, hai anak saudaraku (Urwah anak Asma, saudara perempuan Aisyah), kami senantiasa memandang kepada anak bulan, bulan demi bulan, padahal di rumah-rumah Rasulullah SAW tidak pernah berasap. Berkata Urwah: Wahai bibiku, jadi apalah makanan kamu? Jawab Aisyah: Korma dan air sajalah, melainkan jika ada tetangga-tetangga Rasulullah SAW dari kaum Anshar yang membawakan buat kami makanan. Dan memanglah kadang-kadang mereka membawakan kami susu, maka kami minum susu itu sebagai makanan. (At-Targhib Wat-Tarhib 5:155)<br />
<br />
Ibnu Jarir meriwayatkan dari Aisyah ra. katanya: sering kali kita duduk sampai empat puluh hari, sedang di rumah kami tidak pernah punya lampu atau dapur kami berasap. Maka orang yang mendengar bertanya: Jadi apa makanan kamu untuk hidup? Jawab Aisyah: Korma dan air saja, itu pun jika dapat. (Kanzul Ummal 4:38)<br />
<br />
Tarmidzi memberitakan dari Masruq, katanya: Aku pernah datang menziarahi Aisyah ra. lalu dia minta dibawakan untukku makanan, kemudian dia mengeluh: Aku mengenangkan masa lamaku dahulu. Aku tidak pernah kenyang dan bila aku ingin menangis, aku menangis sepuas-puasnya! Tanya Masruq: Mengapa begitu, wahai Ummul Mukminin?! Aisyah menjawab: Aku teringat keadaan di mana Rasulullah SAW telah meninggalkan dunia ini! Demi Allah, tidak pernah beliau kenyang dari roti, atau daging dua kali sehari. (At-Targhib Wat-Tarhib 5:148)<br />
<br />
Dalam riwayat Ibnu Jarir lagi tersebut: Tidak pernah Rasulullah SAW kenyang dari roti gandum tiga hari berturut-turut sejak beliau datang di Madinah sehingga beliau meninggal dunia. Di lain lain versi: Tidak pernah kenyang keluarga Rasulullah SAW dari roti syair dua hari berturut-turut sehingga beliau wafat. Dalam versi lain lagi: Rasulullah SAW telah meninggal dunia, dan beliau tidak pernah kenyang dari korma dan air.<br />
(Kanzul Ummal 4:38)<br />
<br />
Dalam riwayat lain yang dikeluarkan oleh Baihaqi telah berkata Aisyah ra.: Rasulullah SAW tidak pernah kenyang tiga hari berturut-turut, dan sebenarnya jika kita mau kita bisa kenyang, akan tetapi beliau selalu mengutamakan orang lain yang lapar dari dirinya sendiri. (At-Targhib Wat-Tarhib 5:149)<br />
<br />
Ibnu Abid-Dunia memberitakan dari Al-Hasan ra. secara mursal, katanya: Rasulullah SAW selalu membantu orang dengan tangannya sendiri, beliau menampal bajunya pun dengan tangannya sendiri, dan tidak pernah makan siang dan malam secara teratur selama tiga hari berturut-turut, sehingga beliau kembali ke rahmatullah. Bukhari meriwayatkan dari Anas ra. katanya: Tidak pernah Rasulullah SAW makan di atas piring, tidak pernah memakan roti yang halus hingga beliau meninggal dunia. Dalam riwayat lain: Tidak pernah melihat daging yang sedang dipanggang (maksudnya tidak pernah puas makan daging panggang). (At-Targhib Wat-Tarhib 5:153)<br />
<br />
Tarmidzi memberitakan dari Ibnu Abbas ra. katanya: Rasulullah SAW sering tidur malam demi malam sedang keluarganya berbalik-balik di atas tempat tidur karena kelaparan, karena tidak makan malam. Dan makanan mereka biasanya dari roti syair yang kasar. Bukhari pula meriwayatkan dari Abu Hurairah ra. katanya: Pernah Rasulullah SAW mendatangi suatu kaum yang sedang makan daging bakar, mereka mengajak beliau makan sama, tetapi beliau menolak dan tidak makan. Dan Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah SAW meninggal dunia, dan beliau belum pernah kenyang dari roti syair yang kasar keras itu. (At-Targhib Wat-Tarhib 5:148 dan 151)<br />
<br />
Pernah Fathimah binti Rasulullah SAW datang kepada Nabi SAW membawa sepotong roti syair yang kasar untuk dimakannya. Maka ujar beliau kepada Fathimah ra: Inilah makanan pertama yang dimakan ayahmu sejak tiga hari yang lalu! Dalam periwayatan Thabarani ada tambahan ini, yaitu: Maka Rasulullah SAW pun bertanya kepada Fathimah: Apa itu yang engkau bawa, wahai Fathimah?! Fathimah menjawab: Aku membakar roti tadi, dan rasanya tidak termakan roti itu, sehingga aku bawakan untukmu satu potong darinya agar engkau memakannya dulu! (Majma'uz Zawa'id 10:312)<br />
<br />
Ibnu Majah dan Baihaqi meriwayatkan pula dari Abu Hurairah ra. katanya: Sekali peristiwa ada orang yang membawa makanan panas kepada Rasulullah SAW maka beliau pun memakannya. Selesai makan, beliau mengucapkan: Alhamdulillah! Inilah makanan panas yang pertama memasuki perutku sejak beberapa hari yang lalu. (At-Targhib Wat-Tarhib 5:149)<br />
<br />
Bukhari meriwayatkan dari Sahel bin Sa'ad ra. dia berkata: Tidak pernah Rasulullah SAW melihat roti yang halus dari sejak beliau dibangkitkan menjadi Utusan Allah hingga beliau meninggal dunia. Ada orang bertanya: Apakah tidak ada pada zaman Nabi SAW ayak yang dapat mengayak tepung? Jawabnya: Rasulullah SAW tidak pernah melihat ayak tepung dari sejak beliau diutus menjadi Rasul sehingga beliau wafat. Tanya orang itu lagi: Jadi, bagaimana kamu memakan roti syair yang tidak diayak terlebih dahulu? Jawabnya: Mula-mula kami menumbuk gandum itu, kemudian kami meniupnya sehingga keluar kulit-kulitnya, dan yang mana tinggal itulah yang kami campurkan dengan air, lalu kami mengulinya. (At-Targhib Wat-Tarhib 5:153)<br />
<br />
Tarmidzi memberitakan daiipada Abu Talhah ra. katanya: Sekali peristiwa kami datang mengadukan kelaparan kepada Rasulullah SAW lalu kami mengangkat kain kami, di mana padanya terikat batu demi batu pada perut kami. Maka Rasulullah SAW pun mengangkat kainnya, lalu kami lihat pada perutnya terikat dua batu demi dua batu. (At-Targhib Wat-Tarhib 5:156)<br />
<br />
Ibnu Abid Dunia memberitakan dari Ibnu Bujair ra. dan dia ini dari para sahabat Nabi SAW Ibnu Bujair berkata: Pernah Nabi SAW merasa terlalu lapar pada suatu hari, lalu beliau mengambil batu dan diikatkannya pada perutnya. Kemudian beliau bersabda: Betapa banyak orang yang memilih makanan yang halus-halus di dunia ini kelak dia akan menjadi lapar dan telanjang di hari kiamat! Dan betapa banyak lagi orang yang memuliakan dirinya di sini, kelak dia akan dihinakan di akhirat. Dan betapa banyak orang yang menghinakan dirinya di sini, kelak dia akan dimuliakan di akhirat.'<br />
<br />
Bukhari dan Ibnu Abid Dunia meriwayatkan dari Aisyah ra. dia berkata: Bala yang pertama-tama sekali berlaku kepada ummat ini sesudah kepergian Nabi SAW ialah kekenyangan perut! Sebab apabila sesuatu kaum kenyang perutnya, gemuk badannya, lalu akan lemahlah hatinya dan akan merajalelalah syahwatnya!<br />
(At-Targhib Wat-Tarhib 3:420).</div>CendanaArthttp://www.blogger.com/profile/09336738267728234772noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3792401750023100690.post-40783287289453896802011-01-17T19:27:00.000-08:002011-01-16T19:27:30.824-08:00Rasulullah SAW Takut terhadap Keduniaan Yang Melimpah<div style="text-align: justify;">Asy-Syaikhany mengeluarkan dari Abu Sa'id Al-Khudry di dalam sebuah hadits, dia berkata, "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam duduk di atas mimbar dan kami pun duduk di sekitar beliau, lalu beliau bersabda,<br />
"Sesungguhnya yang paling kutakutkan atas kalian ialah jika Allah membukakan kesenangan dan perhiasan dunia kepada kalian."</div><div style="text-align: justify;"><br />
Begitulah yang disebutkan di dalam At-Targhib Wat-Tarhib, 5/144.<br />
<br />
Asy-Syaikany juga mengeluarkan sebuah hadits dari Amr bin Auf Al-Anshay Radhiyallahu Anhu, yang di dalamnya dia berkata, "Rasulullah Shallailahu Alaihi wa Sallam bersabda,<br />
"TerimaIah kabar gembira dan satu harapan bagi kalian Demi Allah, bukan kemiskinn yang aku takutkan terhadap kalian, tetapi aku justru takut jika dunia dihamparkan kepada kalian, sebagaimana yang pernah dihamparkan kepada orang-orang sebelum kalian, lalu mereka saling berlomba untuk mendapatkannya, sehingga kalian menjadi binasa seperti yang mereka alami."</div><div style="text-align: justify;"><br />
Begitulah yang disebutkan di dalam At-Targhib Wat-Tarhib, 5/141<br />
Ya'qub bin Sufyan mengeluarkan dari IbnuAbbas Radhiyallahu Anhuma, bahwa Allah mengutus seorang malaikat kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, yang disertai Jibril Alaihi Salam. Malaikat itu berkata,</div><div style="text-align: justify;"><br />
"Sesungguhnya Allah menyuruh engkau untuk memilih, apakah engkau menjadi hamba dan nabi, ataukah menjadi raja dan sekaligus nabi."<br />
Beliau menoleh ke arah Jibril layaknya orang yang meminta saran. Maka Jibril memberi isyarat, agar beliau merunduk dan patuh. Maka beliau menjawab,</div><div style="text-align: justify;"><br />
"Aku pilih menjadi hamba dan nabi."</div><div style="text-align: justify;"><br />
Setelah kejadian ini beliau tidak pemah makan sambil telentang, hingga beliau wafat. Yang serupa dengan ini juga diriwayatkan Al-Bukhary dan An-Nasa'y. Begitulah yang disebutkan di dalam Al-Bidayah, 6:48.<br />
<br />
Ahmad mengeluarkan dengan isnad yang shahih, dari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma, dia berkata, "Umar bin Al-Khaththab ra. bercerita kepadaku, "Aku pernah memasuki rumah Rasulullah Shallailahu Alaihi wa Sallam, yang saat itu beliau sedang berbaring di atas selembar tikar. Setelah aku duduk di dekat beliau, aku baru tahu bahwa beliau juga menggelar kain mantelnya di atas tikar, dan tidak ada sesuatu yang lain, Tikar itu telah menimbulkan bekas guratan di lambung beliau. Aku juga melihat di salah satu pojok rumah beliau ada satu takar gandum. Di dinding tergantung selembar kulit yang sudah disamak. Melihat kesederhanaan ini kedua mataku meneteskan air mata.</div><div style="text-align: justify;"><br />
"Mengapa engkau menangis wahai Ibnul-Khaththab?" tanya beliau. "Wahai Nabi Allah, bagaimana aku tidak menangis jika melihat gurat-gurat tikar yang membekas di lambung engkau itu dan lemari yang hanya diisi barang itu? Padahal Kisra dan Kaisar hidup di antara buab-buahan dan sungai yang mengalir. Engkau adalah Nabi Allah dan orang pilihan-Nya, sementara lemari engkau hanya seperti itu."</div><div style="text-align: justify;"><br />
"Wahai Ibnul-Khaththab, apakah engkau tidak ridha jika kita mendapatkan akhirat, sedangkan mereka hanya mendapatkan dunia?"</div><div style="text-align: justify;"><br />
Al-Hakimjuga mentakhrijnya secara shahih, berdasarkan syarat Muslim. Ibnu Hibban meriwayatkannya dari Anas, dan dia menyebutkan yang seperti ini. Begitulah yang disebutkan di dalam At-Targhib, 5/161</div>CendanaArthttp://www.blogger.com/profile/09336738267728234772noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3792401750023100690.post-75387386821021969212011-01-16T19:13:00.000-08:002011-01-16T19:24:22.806-08:00Pentingnya Mentaati Rasulullah SAW<div style="text-align: justify;">Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah SAW telah bersabda, "Barangsiapa yang mentaatiku, maka dia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang mendurhakaiku, maka dia telah mendurhakai Allah. Begitu pula, barangsiapa yang mentaati petugasku, maka dia telah mentaatiku, dan barangsiapa mendurhakai petugasku, maka dia telah mendurhakaiku.' (Riwayat Bukhari)<br />
<br />
Dari Abu Hurairah ra. lagi, bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: 'Semua ummatku akan memasuki syurga kecuali yang enggan memasukinya. Siapa yang mentaatiku akan memasuki syurga, dan siapa yang mendurhakaiku, maka dialah orang yang enggan memasuki syurga.'(Riwayat Bukhari)<br />
<br />
Jabir ra. bercerita, katanya: Suatu peristiwa datanglah beberapa Malaikat kepada Nabi SAW ketika beliau sedang tidur, lalu mereka berkata: Bahwa sesungguhnya teman kamu ini dapat diberikan beberapa perumpamaan, cobalah berikan perumpamaan baginya! Maka berkata yang satu: Dia ini sedang tidur. Yang lain berkata: Meskipun matanya tidur, namun hatinya tetap sadar! Lalu berkata pula Malaikat yang lain: Perumpamaan temanmu ini ialah perumpamaan seorang lelaki yang baru selesai membangun sebuah rumah, lalu dia pun mengadakan undangan makan, dan mengundang orang datang kepadanya. Jadi, sesiapa yang menerima undangan itu, dia akan memasuki rumah itu, dan dapatlah dia memakan dari makanan yang disediakan itu. Dan sesiapa yang menolak undangan itu, tidak akan memasuki rumah itu, dan tidak dapatlah dia memakan dari makanan yang disediakan di situ!</div><div style="text-align: justify;"><br />
Kemudian berkata Malaikat yang mendengar perumpamaan itu: Jelaskanlah perkara ini kepadanya (Nabi Muhammad) supaya dia mengertinya! Lalu ada Malaikat yang berkata: Bukankah dia sedang tidur?! Jawab yang lain: Bukankah sudah aku katakan; matanya saja yang tidur, namun hatinya sadar (dapat menangkap maksud dari berita ini). Maka para Malaikat itu pun berkata: Rumah itu diibaratkan dengan 'Syurga', dan orang yang mengundang itu ialah 'Muhammad' itu sendiri. Tegasnya, siapa saja yang mentaati Muhammad, maka dia mentaati Allah. Dan siapa saja yang mendurhakai Muhammad, maka dia mendurhakai Allah. Dan Muhammad itu adalah penengah (di antara Allah) dengan manusia! (Riwayat Bukhari) Ad-Darimi juga mengeluarkan cerita yang sama dari Rabitah Al-jarasyi ra. dengan maksudnya yang sama (kitab: Al-Misykah, hal. 21)</div><div style="text-align: justify;"><br />
Dari Abu Musa Al-Asy'ari ra. bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: 'Hanyalah perumpamaanku dan perumpamaan apa yang diutus Allah kepadaku adalah perumpamaan seorang lelaki yang datang kepada suatu kaum, lalu dia berkata kepada mereka: Hai kaumku! Saya lihat dengan mataku sendiri, ada suatu bala tentara yang datang, dan saya adalah pemberi peringatan yang telanjang (dapat dimaksudkan: yang paling jujur), maka selamatkanlah diri kamu! Selamatkanlah! Kerana itu ada di antara kaumnya yang mentaatinya, maka dari sejak malam mereka telah keluar melarikan diri dengan secara teratur, hingga akhirnya mereka selamat. Ketika sekumpulan yang lain telah mendustakannya, dan mereka terus menetap di tempat mereka. Akhirnya, mereka sejak pagi buta telah diserang oleh bala tentara (musuh) itu, yang membinasakan mereka serta memukul bersih apa saja yang ada di hadapannya. Itulah dia perumpamaan siapa yang mentaatiku serta menuruti apa yang saya sampaikan kepadanya. Demikian pula perumpamaan siapa yang menderbakaiku serta mendustakan apa yang saya sampaikan kepadanya dari perkara kebenaran itu.' (Riwayat Darimi)</div><div style="text-align: justify;"><br />
Razin telah membawa suatu berita dari Umar ra. yang dirafakkannya kepada Rasulullah SAW sabdanya: Aku sudah menanyakan Tuhanku tentang perselisihan para sahabatku sepeninggalku, lalu Allah mewahyukan kepadaku, katanya: Wahai Muhammad! Sesungguhnya semua para sahabatmu itu dalam pandanganku adalah umpama bintang-bintang di langit, setengah mereka lebih teguh dari setengah yang lain, namun bagi setiap satu darinya ada cahayanya yang tersendiri. Maka barangsiapa yang mengambil sesuatu dari apa yang ada pada diri mereka tanpa memandang pada perselisihan mereka itu, maka dia itu dalam pandanganku berada di atas kebenaran. Kemudian Nabi SAW pun berkata: Para sahabatku itu seumpama bintang-bintang maka siapa saja dari mereka yang kamu ikuti, kamu akan mendapat petunjuk. (Jam'ul-Fawa'id 2:201)</div><div style="text-align: justify;"><br />
Dari Al-Irbadh bin Sariyah ra. yang menceritakan suatu peristiwa, katanya: Pada suatu hari Rasulullah SAW telah mengimami kami satu shalat, dan sesudah selesai shalat, beliau lalu menghadapkan wajahnya kepada kami serta menyampaikan suatu pidato yang sungguh berkesan sekali pada diri kami, sehingga bercucuranlah air mata kami dan gemetarlah segala urat perut kami. Sehabis pidato itu, telah bangun seorang lelaki berkata: Ya Rasulullah! Seolah-olah pidato ini adalah suatu pidato terakhir untuk mengucapkan selamat tinggal! Jadi, apakah yang patut engkau pesankan untuk kami?! jawab beliau: Aku berpesan kepada kamu supaya bertaqwa kepada Allah, selalu mendengar perintah dan mentaatinya, walaupun yang memerintah itu seorang hamba habsyi (yang hitam warna kulitnya). Kerana sesungguhnya, siapa saja yang hidup di antara kamu sesudahku nanti dia akan melihat perselisihan-perselisihan yang banyak. Maka ketika itu, hendaklah kamu berpegang teguh kepada perjalananku dan pejalanan para Khulafaur-Rasyidin yang sudah tertunjuk (oleh hidayatku), hendaklah kamu berpegang kuat dengannya, dan gigitlah dia dengan gigi geraham kamu. Berhati-hatilah kamu dengan mengada-adakan (hukum) yang baru, kerana setiap hukum yang diada-adakan itu adalah bid'ah, dan setiap bid'ah itu adalah sesat! (Riwayat Tarmidzy dan Abu Daud)</div><div style="text-align: justify;"><br />
Dari Hudzaifah bin Al-Yaman ra. telah merafakkan bicara ini kepada Nabi SAW sabdanya: Aku tidak tahu berapa lama lagi aku akan berada bersama-sama kamu. Tetapi aku mengingatkan kamu supaya mengikuti dua orang ini sepeninggalku. Lalu beliau menunjuk kepada Abu Bakar dan Umar radhiallahu-anhuma. Sambungnya lagi: Ambillah petunjuk yang diberikan Ammar, dan dengar apa yang dibicarakan Ibnu Mas'ud dan percayailah dia!(Riwayat Tarmidzy)</div><div style="text-align: justify;"><br />
Dari Bilal bin Al-Haris Al-Muzani ra. bahwasanya Rasulullah SAW telah bersabda: 'Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnat (jalan) dari sunnatku yang telah ditinggalkan orang sepeninggalku, maka baginya pahala seperti pahala-pahala orang yang mengamalkannya sesudah itu, tiada dikurangi sedikit pun dari pahala-pahala mereka (yang mengamalkannya itu). Dan barangsiapa yang mengadaadakan suatu bid'ah yang menyesatkan yang tiada diridhai Allah dan RasuINya, maka dia akan menanggung dosanya seperti dosadosa orang yang mengamalkannya, tiada dikurangi sedikit pun dari dosa-dosa orang yang mengamalkannya.'(Riwayat Tarmidzy) Ibnu Majah juga meriwayatkan suatu Hadis yang serupa ini dari Katsir bin Abdullah bin Amru, dari bapanya, dari datuknya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Dari Amru bin Auf ra. bahwasanya Rasulullah SAW telah bersabda: 'Sesungguhnya agama (Islam) itu akan kembali ke Hijaz, sebagaimana ular yang kembali ke dalam lobangnya. Lalu agama itu akan tertambat di Hijaz umpama tertambatnya unta-unta di puncak gunung. Sesungguhnya agama itu lahir asing (tidak dikenali orang), dan dia akan kembali asing seperti mula lahimya. Maka berbahagialah orang-orang asing itu (yakni kaum yang bukan Arab), kerana merekalah yang akan membetulkan apa yang dirusakkan manusia dari sunnatku sepeninggalku nanti."(Riwayat Tarmidzy)</div><div style="text-align: justify;"><br />
Dari Abdullah bin Amru ra. bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: 'Akan berlaku ke atas ummatku seperti mana yang berlaku ke atas kaum Bani Israel umpama sepasang sepatu, satu dengan yang lain, sampai terjadi di antara mereka orang yang mendatangi (melakukan zina) ibunya secara terang-terangan, demikian pula yang akan berlaku pada ummatku juga. Dan bahwasanya kaum Bani Israel akan terpecah-belah kepada tujuh puluh dua kaum, dan ummatku pula akan terpecah-belah kepada tujuh puluh tiga kaum, semuanya adalah di dalam neraka, kecuali satu kaum saja. Para sahabat bertanya: Siapa kaum itu, hai Rasulullah?! jawab beliau: kaum yang mengikutiku dan mengikuti para sahabatku!' (Riwayat Tarmidzy)</div>CendanaArthttp://www.blogger.com/profile/09336738267728234772noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3792401750023100690.post-6738668094433122492011-01-14T19:26:00.000-08:002011-01-16T19:24:10.581-08:00Sifat-Sifat Nabi Muhammad SAW<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOf2LqeGjHxAtvD21uXmpR1GcbnDoyBge08s0kn_YeeNc3-jxwpvdkCyAnMiwe-FTJ-YhQMRvG6ATdBZ3iXOR4aDtcPgCvUl9atTWDvZNzFHUvcWKJG7d_sxThEYigYAB0xuwOQqw0gxM/s1600/muhammad-orange.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOf2LqeGjHxAtvD21uXmpR1GcbnDoyBge08s0kn_YeeNc3-jxwpvdkCyAnMiwe-FTJ-YhQMRvG6ATdBZ3iXOR4aDtcPgCvUl9atTWDvZNzFHUvcWKJG7d_sxThEYigYAB0xuwOQqw0gxM/s1600/muhammad-orange.jpg" /></a></div><span name="zoom">Fizikal Nabi</span></div><div style="text-align: justify;"><span name="zoom"><br />
Telah dikeluarkan oleh Ya'kub bin Sufyan Al-Faswi dari Al-Hasan bin Ali ra. katanya: Pernah aku menanyai pamanku (dari sebelah ibu) Hind bin Abu Halah, dan aku tahu baginda memang sangat pandai mensifatkan perilaku Rasulullah SAW, padahal aku ingin sekali untuk disifatkan kepadaku sesuatu dari sifat beliau yang dapat aku mencontohinya, maka dia berkata: Adalah Rasulullah SAW itu seorang yang agung yang senantiasa diagungkan, wajahnya berseri-seri layak bulan di malam purnamanya, tingginya cukup tidak terialu ketara, juga tidak terlalu pendek, dadanya bidang, rambutnya selalu rapi antara lurus dan bergelombang, dan memanjang hingga ke tepi telinganya, lebat, warnanya hitam, dahinya luas, alisnya lentik halus terpisah di antara keduanya, yang bila baginda marah kelihatannya seperti bercantum, hidungnya mancung, kelihatan memancar cahaya ke atasnya, janggutnya lebat, kedua belah matanya hitam, kedua pipinya lembut dan halus, mulutnya tebal, giginya putih bersih dan jarang-jarang, di dadanya tumbuh bulu-bulu yang halus, tengkuknya memanjang, berbentuk sederhana, berbadan besar lagi tegap, rata antara perutnya dan dadanya, luas dadanya, lebar antara kedua bahunya, tulang belakangnya besar, kulitnya bersih, antara dadanya dan pusatnya dipenuhi oleh bulu-bulu yang halus, pada kedua teteknya dan perutnya bersih dari bulu, sedang pada kedua lengannya dan bahunya dan di atas dadanya berbulu pula, lengannya panjang, telapak tangannya lebar, halus tulangnya, jari telapak kedua tangan dan kakinya tebal berisi daging, panjang ujung jarinya, rongga telapak kakinya tidak menyentuh tanah apabila baginda berjalan, dan telapak kakinya lembut serta licin tidak ada lipatan, tinggi seolah-olah air sedang memancar daripadanya, bila diangkat kakinya diangkatnya dengan lembut (tidak seperti jalannya orang menyombongkan diri), melangkah satu-satu dan perlahan-lahan, langkahnya panjang-panjang seperti orang yang melangkah atas jurang, bila menoleh dengan semua badannya, pandangannya sering ke bumi, kelihatan baginda lebih banyak melihat ke arah bumi daripada melihat ke atas langit, jarang baginda memerhatikan sesuatu dengan terlalu lama, selalu berjalan beriringan dengan sahabat-sahabatnya, selalu memulakan salam kepada siapa yang ditemuinya.<br />
<br />
Kebiasaan Nabi</span></div><div style="text-align: justify;"><span name="zoom"><br />
Kataku pula: Sifatkanlah kepadaku mengenai kebiasaannya!Jawab pamanku: Adalah Rasulullah SAW itu kelihatannya seperti orang yang selalu bersedih, senantiasa banyak berfikir, tidak pernah beristirshat panjang, tidak berbicara bila tidak ada keperluan, banyak diamnya, memulakan bicara dan menghabiskannya dengan sepenuh mulutnva, kata-katanya penuh mutiara mauti manikam, satu-satu kalimatnya, tidak berlebih-lebihan atau berkurang-kurangan, lemah lembut tidak terlalu kasar atau menghina diri, senantiasa membesarkan nikmat walaupun kecil, tidak pernah mencela nikmat apa pun atau terlalu memujinya, tiada seorang dapat meredakan marahnya, apabila sesuatu dari kebenaran dihinakan sehingga dia dapat membelanya.<br />
<br />
Dalam riwayat lain, dikatakan bahwa baginda menjadi marah kerana sesuatu urusan dunia atau apa-apa yang bertalian dengannya, tetapi apabila baginda melihat kebenaran itu dihinakan, tiada seorang yang dapat melebihi marahnya, sehingga baginda dapat membela kerananya. Baginda tidak pernah marah untuk dirinya, atau membela sesuatu untuk kepentingan dirinya, bila mengisyarat diisyaratkan dengan semua telapak tangannya, dan bila baginda merasa takjub dibalikkan telapak tangannya, dan bila berbicara dikumpulkan tangannya dengan menumpukan telapak tangannya yang kanan pada ibu jari tangan kirinya, dan bila baginda marah baginda terus berpaling dari arah yang menyebabkan ia marah, dan bila baginda gembira dipejamkan matanya, kebanyakan ketawanya ialah dengan tersenyum, dan bila baginda ketawa, baginda ketawa seperti embun yang dingin.<br />
<br />
Berkata Al-Hasan lagi: Semua sifat-sifat ini aku simpan dalam diriku lama juga. Kemudian aku berbicara mengenainya kepada Al-Husain bin Ali, dan aku dapati ianya sudah terlebih dahulu menanyakan pamanku tentang apa yang aku tanyakan itu. Dan dia juga telah menanyakan ayahku (Ali bin Abu Thalib ra.) tentang cara keluar baginda dan masuk baginda, tentang cara duduknya, malah tentang segala sesuatu mengenai Rasulullah SAW itu.<br />
<br />
Rumah Nabi</span></div><div style="text-align: justify;"><span name="zoom"><br />
Berkata Al-Hasan ra. lagi: Aku juga pernah menanyakan ayahku tentang masuknya Rasulullah SAW lalu dia menjawab: Masuknya ke dalam rumahnya bila sudah diizinkan khusus baginya, dan apabila baginda berada di dalam rumahnya dibagikan masanya tiga bagian. Satu bagian khusus untuk Allah ta'ala, satu bagian untuk isteri-isterinya, dan satu bagian lagi untuk dirinya sendiri. Kemudian dijadikan bagian untuk dirinya itu terpenuh dengan urusan di antaranya dengan manusia, dihabiskan waktunya itu untuk melayani semua orang yang awam maupun yang khusus, tiada seorang pun dibedakan dari yang lain.</span></div><div style="text-align: justify;"><span name="zoom"><br />
Di antara tabiatnya ketika melayani ummat, baginda selalu memberikan perhatiannya kepada orang-orang yang terutama untuk dididiknya, dilayani mereka menurut kelebihan diri masing-masing dalam agama. Ada yang keperluannya satu ada yang dua, dan ada yang lebih dari itu, maka baginda akan duduk dengan mereka dan melayani semua urusan mereka yang berkaitan dengan diri mereka sendiri dan kepentingan ummat secara umum, coba menunjuki mereka apa yang perlu dan memberitahu mereka apa yang patut dilakukan untuk kepentingan semua orang dengan mengingatkan pula: "Hendaklah siapa yang hadir menyampaikan kepada siapa yang tidak hadir. Jangan lupa menyampaikan kepadaku keperluan orang yang tidak dapat menyampaikannya sendiri, sebab sesiapa yang menyampaikan keperluan orang yang tidak dapat menyampaikan keperluannya sendiri kepada seorang penguasa, niscaya Allah SWT akan menetapkan kedua tumitnya di hari kiamat", tiada disebutkan di situ hanya hal-hal yang seumpama itu saja.</span></div><div style="text-align: justify;"><span name="zoom"><br />
Baginda tidak menerima dari bicara yang lain kecuali sesuatu untuk maslahat ummatnya. Mereka datang kepadanya sebagai orang-orang yang berziarah, namun mereka tiada meninggalkan tempat melainkan dengan berisi. Dalam riwayat lain mereka tiada berpisah melainkan sesudah mengumpul banyak faedah, dan mereka keluar dari majelisnya sebagai orang yang ahli dalam hal-ihwal agamanya.<br />
<br />
Luaran Nabi</span></div><div style="text-align: justify;"><span name="zoom"><br />
Berkata Al-Hasan r.a. lagi: Kemudian saya bertanya tentang keadaannya di luar, dan apa yang dibuatnya? Jawabnya: Adalah Rasulullah SAW ketika di luar, senantiasa mengunci lidahnya, kecuali jika memang ada kepentingan untuk ummatnya. Baginda selalu beramah-tamah kepada mereka, dan tidak kasar dalam bicaranya. Baginda senantiasa memuliakan ketua setiap suku dan kaum dan meletakkan masing-masing di tempatnya yang layak. Kadang-kadang baginda mengingatkan orang ramai, tetapi baginda senantiasa menjaga hati mereka agar tidak dinampakkan pada mereka selain mukanya yang manis dan akhlaknya yang mulia. Baginda selalu menanyakan sahabat-sahabatnya bila mereka tidak datang, dan selalu bertanyakan berita orang ramai dan apa yang ditanggunginya. Mana yang baik dipuji dan dianjurkan, dan mana yang buruk dicela dan dicegahkan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span name="zoom"><br />
Baginda senantiasa bersikap pertengahan dalam segala perkara, tidak banyak membantah, tidak pernah lalai supaya mereka juga tidak suka lalai atau menyeleweng, semua perkaranya baik dan terjaga, tidak pernah meremehkan atau menyeleweng dari kebenaran, orang-orang yang senantiasa mendampinginya ialah orang-orang paling baik kelakuannya, yang dipandang utama di sampingnya, yang paling banyak dapat memberi nasihat, yang paling tinggi kedudukannya, yang paling bersedia untuk berkorban dan membantu dalam apa keadaan sekalipun.<br />
<br />
Majlis Nabi</span></div><div style="text-align: justify;"><span name="zoom"><br />
Berkata Al-Hasan ra. lagi: Saya lalu bertanya pula tentang majelis Nabi SAW dan bagaimana caranya ? Jawabnya: Bahwa Rasulullah SAW tidak duduk dalam sesuatu majelis, atau bangun daripadanya, melainkan baginda berzikir kepada Allah SWT baginda tidak pernah memilih tempat yang tertentu, dan melarang orang meminta ditempatkan di suatu tempat yang tertentu. Apabila baginda sampai kepada sesuatu tempat, di situlah baginda duduk sehingga selesai majelis itu dan baginda menyuruh membuat seperti itu. Bila berhadapan dengan orang ramai diberikan pandangannya kepada semua orang dengan sama rata, sehingga orang-orang yang berada di majelisnya itu merasa tiada seorang pun yang diberikan penghormatan lebih darinya. Bila ada orang yang datang kepadanya kerana sesuatu keperluan, atau sesuatu masliahat, baginda terus melayaninya dengan penuh kesabaran hinggalah orang itu bangun dan kembali.</span></div><div style="text-align: justify;"><span name="zoom"><br />
Baginda tidak pemah menghampakan orang yang meminta daripadanya sesuatu keperluan, jika ada diberikan kepadanya, dan jika tidak ada dijawabnya dengan kata-kata yang tidak mengecewakan hatinya. Budipekertinya sangat baik, dan perilakunya sungguh bijak. Baginda dianggap semua orang seperti ayah, dan mereka dipandang di sisinya semuanya sama dalam hal kebenaran, tidak berat sebelah. Majelisnya semuanya ramah-tamah, segan-silu, sabar menunggu, amanah, tidak pemah terdengar suara yang tinggi, tidak dibuat padanya segala yang dilarangi, tidak disebut yang jijik dan buruk, semua orang sama kecuali dengan kelebihan taqwa, semuanya merendah diri, yang tua dihormati yang muda, dan yang muda dirahmati yang tua, yang perlu selalu diutamakan, yang asing selalu didahulukan.<br />
<br />
Berkata Al-Hasan ra. lagi: Saya pun lalu menanyakan tentang kelakuan Rasulullah SAW pada orang-orang yang selalu duduk-duduk bersama-sama dengannya? Jawabnya: Adalah Rasulullah SAW selalu periang orangnya, pekertinya mudah dilayan, seialu berlemah-lembut, tidak keras atau bengis, tidak kasar atau suka berteriak-teriak, kata-katanya tidak kotor, tidak banyak bergurau atau beromong kosong segera melupakan apa yang tiada disukainya, tidak pernah mengecewakan orang yang berharap kepadanya, tidak suka menjadikan orang berputus asa. Sangat jelas dalam perilakunya tiga perkara yang berikut. Baginda tidak suka mencela orang dan memburukkannya. Baginda tidak suka mencari-cari keaiban orang dan tidak berbicara mengenai seseorang kecuali yang mendatangkan faedah dan menghasilkan pahala.</span></div><div style="text-align: justify;"><span name="zoom"><br />
Apabila baginda berbicara, semua orang yang berada dalam majelisnya memperhatikannya dengan tekun seolah-olah burung sedang tertengger di atas kepala mereka. Bila baginda berhenti berbicara, mereka baru mula berbicara, dan bila dia berbicara pula, semua mereka berdiam seribu basa. Mereka tidak pernah bertengkar di hadapannya. Baginda tertawa bila dilihatnya mereka tertawa, dan baginda merasa takjub bila mereka merasa takjub. Baginda selalu bersabar bila didatangi orang badwi yang seringkali bersifat kasar dan suka mendesak ketika meminta sesuatu daripadanya tanpa mahu mengalah atau menunggu, sehingga terkadang para sahabatnya merasa jengkel dan kurang senang, tetapi baginda tetap menyabarkan mereka dengan berkata: "Jika kamu dapati seseorang yang perlu datang, hendaklah kamu menolongnya dan jangan menghardiknya!". Baginda juga tidak mengharapkan pujian daripada siapa yang ditolongnya, dan kalau mereka mau memujinya pun, baginda tidak menggalakkan untuk berbuat begitu. Baginda tidak pernah memotong bicara sesiapa pun sehingga orang itu habis berbicara, lalu barulah baginda berbicara, atau baginda menjauh dari tempat itu.<br />
<br />
Diamnya Nabi</span></div><div style="text-align: justify;"><span name="zoom"><br />
Berkata Al-Hasan r.a. lagi: Saya pun menanyakan pula tentang diamnya, bagaimana pula keadaannya? Jawabnya: Diam Rasulullah SAW bergantung kepada mempertimbangkan empat hal, yaitu: Kerana adab sopan santun, kerana berhati-hati, kerana mempertimbangkan sesuatu di antara manusia, dan kerana bertafakkur. Adapun sebab pertimbangannya ialah kerana persamaannya dalam pandangan dan pendengaran di antara manusia. Adapun tentang tafakkurnya ialah pada apa yang kekal dan yang binasa. Dan terkumpul pula dalam peribadinya sifat-sifat kesantunan dan kesabaran. Tidak ada sesuatu yang boleh menyebabkan dia menjadi marah, ataupun menjadikannya membenci. Dan terkumpul dalam peribadinya sifat berhati-hati dalam empat perkara, iaitu: Suka membuat yang baik-baik dan melaksanakannya untuk kepentingan ummat dalam hal-ehwal mereka yang berkaitan dengan dunia mahupun akhirat, agar dapat dicontohi oleh yang lain. Baginda meninggalkan yang buruk, agar dijauhi dan tidak dibuat oleh yang lain. Bersungguh-sungguh mencari jalan yang baik untuk maslahat ummatnya, dan melakukan apa yang dapat mendatangkan manfaat buat ummatnya, baik buat dunia ataupun buat akhirat.</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span name="zoom">sumber : http://azharjaafar.blogspot.com/ </span></div>CendanaArthttp://www.blogger.com/profile/09336738267728234772noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3792401750023100690.post-20390688072287829912011-01-13T00:21:00.000-08:002011-01-16T19:23:53.683-08:00Nabi Muhammad SAW Sebelum Diangkat Menjadi Nabi dan Rasul<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOf2LqeGjHxAtvD21uXmpR1GcbnDoyBge08s0kn_YeeNc3-jxwpvdkCyAnMiwe-FTJ-YhQMRvG6ATdBZ3iXOR4aDtcPgCvUl9atTWDvZNzFHUvcWKJG7d_sxThEYigYAB0xuwOQqw0gxM/s1600/muhammad-orange.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOf2LqeGjHxAtvD21uXmpR1GcbnDoyBge08s0kn_YeeNc3-jxwpvdkCyAnMiwe-FTJ-YhQMRvG6ATdBZ3iXOR4aDtcPgCvUl9atTWDvZNzFHUvcWKJG7d_sxThEYigYAB0xuwOQqw0gxM/s1600/muhammad-orange.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;">Siapa mukmin yang tidak rindu ingin bertemu dengan Rasulullah saw. Jika bertemu, pasti kita ingin memeluknya. Seperti apa ciri fisik Rasulullah saw.?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b>Ciri Fisik Rasulullah SAW</b></div><div style="text-align: justify;"><b><br />
</b></div><div></div><div style="text-align: justify;">Ali bin Abi Thalib r.a. memerinci ciri fisik Rasulullah saw., “Nabi Muhammad saw. tidak terlalu tinggi dan tidak pula terlalu pendek. Berpostur indah di kalangan kaumnya, tidak terlalu gemuk dan tidak pula terlalu kurus. Perawakannnya bagus sebagai pria yang tampan. Badannya tidak tambun, wajah tidak bulat kecil, warna kulitnya putih kemerah-merahan, sepasang matanya hitam, bulu matanya panjang. Tulang kepalanya dan tulang antara kedua pundaknya besar, bulu badannya halus memanjang dari pusar sampai dada. Rambutnya sedikit, kedua telapak tangan dan telapak kakinya tebal.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Apabila berjalan tidak pernah menancapkan kedua telapak kakinya, beliau melangkah dengan cepat dan pasti. Apabila menoleh, beliau menolehkan wajah dan badannya secara bersamaan. Di antara kedua bahunya terdapat tanda kenabian dan memang beliau adalah penutup para nabi. Beliau adalah orang yang paling dermawan, paling berlapang dada, paling jujur ucapannya, paling bertanggung jawab dan paling baik pergaulannya. Siapa saja yang bergaul dengannya pasti akan menyukainya.”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Setiap orang yang bertemu Rasulullah saw. pasti akan berkata, “Aku tidak pernah melihat orang yang sepertinya, baik sebelum maupun sesudahnya.” Begitulah Rasulullah saw. di mata khalayak, sebah beliau berakhlah sangat mulia seperti yang digambarkan Al-Qur’an, “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (Al-Qalam: 4)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b>Nasab Rasulullah SAW<br />
</b></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Nasabnya adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthallib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Quraisy bin Kilab. Rasulullah saw. memiliki silsilah yang berujung pada Adnan anak keturunan Nabi Ismail a.s. Semuanya dikenal sebagai orang-orang yang mulia dan shalih. Tak heran jika Rasulullah saw. adalah anak Adam yang paling mulia kehormatan dan paling utama nasabnya. “Aku adalah manusia pilihan dari di antara manusia pilihan dari di antara manusia pilihan.”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Rasulullah saw. adalah putra semata wayang Abdullah, anak terakhir Abdul Muthallib. Abdul Muthalllib pernah bernazar, jika dikaruniai 10 anak lelaki, ia akan menyembelih satu orang di antaranya untuk Allah. Ketika diundi, keluarlah nama Abdullah. Ketika Abdul Muthallib akan memenuhi nazarnya, kaumnya bermusyawarah dan menawarkan kepadanya agar menebus putra bungsunya itu dengan 100 ekor unta atau serata dengan diat 10 orang budak.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Abdullah wafat saat Rasulullah saw. masih dalam kandungan Aminah, ibunya. Aminah adalah anak Wahab bin Abdu Manaf bin Zuhrah bin Kilab. Rasulullah saw. lahir di hari Senin, 12 Rabi’ul Awal tahun Gajah. Aminah mengirimkan bayinya ke Abdul Muthallib. Lantas Abdul Muthallib membawa bayi yang dinamainya Muhammad itu berthawaf mengelilingi Ka’bah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b>Tahun Gajah</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Tahun Gajah, apa maksudnya? Di tahun kelahiran Rasulullah saw. ada peristiwa besar di Mekkah. Abrahah Al-Habsyi seorang panglima perang kebangsaan Habasyah (Ethiopia) berkuasa di sebagai Gubernur Yaman di bawah pemerintahan Raja Najasyi, Raja Habasyah. Ia membangun sebuah gereja besar yang diberi nama Al-Qallais. Abrahah ingin gerejanya itu menjadi kiblat seluruh bangsa Arab.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Seorang pria dari Bani Kinanah mendengar obsesi Abrahah itu. Ia pergi ke Yaman dan menyelinap ke dalam gereja itu di malam hari. Ia buang air besar kemudian membuang kotorannya di kiblat gereja itu.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Mengetahui itu, Abrahah marah. Ia bersumpah akan pergi ke Mekkah dan menghancurkan Ka’bah. Abrahah mengerahkan tentara dan pasukan gajahnya. Namun, perjalanan pasukan gajah ini terhenti di Mina. Allah swt. membinasakan pasukan itu dengan mengirimkan serombongan Burung Ababil yang melemparkan kerikil mematikan. Tahun terjadinya peristiwa itu dinamakan Tahun Gajah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b>Ibu Susu Rasulullah SAW</b></div><div style="text-align: justify;"><b><br />
</b></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Sudah menjadi tradisi kalangan terpandang Arab, bayi-bayi mereka disusui oleh murdi’at (para wanita yang menyusui bayi). Rasulullah saw. ditawarkan kepada murdi’at dari Bani Sa’ad yang sengaja datang ke Mekkah mencari bayi-bayi yang masih menyusu dengan harapan mendapat bayaran dan hadiah. Tapi mereka menolak karena Rasulullah saw. anak yatim. Namun Halimah Sa’diyah tidak mendapatkan seroang bayi pun yang akan disusui. Karena itu, agar pulang tanpa tangan hampa, ia mengambil Rasulullah saw. yang yatim itu sebagai anak susuannya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Keberadaan Muhammad mungil memberi berkah kepada keluarga Halimah, bahkan bagi kabilahnya. Setelah dua tahun, Halimah membawa Muhammad kecil mengunjungi ibunya. Karena sadar bahwa keberadaan Muhammad kecil memberi berkah kepada kampungnya, Halimah memohon Aminah agar Muhammad kecil diizinkan tinggal kembali bersama Bani Sa’ad. Aminah setuju.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Muhammad cilik dikembalikan ke Mekkah setelah terjadi peristiwa pembelahan dada. Dua malaikat datang menghampiri Rasulullah saw. dengan membawa bejana dari emas berisi es. Mereka membelah dada Rasulullah saw. dan mengeluarkan hatinya. Hati itu dibedah dan dikeluarkan gumpalan darah yang berwarna hitam. Kemudian dicuci dengan es. Setelah itu dikembalikan seperti semula. Halimah khawatir dengan keselamatan Muhammad cilik. Ia dan suaminya sepakat mengembalikan Muhammad kecil kepada ibunya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b>Aminah dan Abdul Muthallib Wafat</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Muhammad kecil pun tinggal bersama ibunya. Ketika berusia 6 tahun, Muhammad cilik dibawa ibunya mengunjungi paman-pamannya dari Bani Adi bin Najjar di Yatsrib (yang kemudian hari berubah nama menjadi Madinah). Dalam perjalanan ini Aminah wafat di Abwa dan dikuburkan di sana.<br />
Kemudian Muhammad cilik diasuh kakeknya, Abdul Muthallib. Namun tak berlangsung lama, hanya 2 tahun. Abdul Muthallib wafat ketika Rasulullah saw. berusia 8 tahun. Rasulullah saw. kemudian diasuh oleh pamannya, Abu Thalib.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b>Perjalanan ke Syam</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Abu Thalib pergi berdagang ke Syam. Keponakannya, Muhammad, ikut serta. Kafilah dagang ini tiba di Kampung Busra. Mereka bertemu dengan seorang pendeta bernama Bahira.<br />
Bahira tahu tentang ajaran Nasrani dan ia paham betul tentang ciri dan sifat Rasul terakhir yang diberitakan oleh Nabi Isa a.s. Bahira melihat ada tanda-tanda kenabian pada diri Muhammad, keponakan Abu Thalib. Ia menasihati Abu Thalib agar segera membawa pulang keponakannya dan waspada dengan orang-orang Yahudi.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b>Menikah Dengan Khadijah</b></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Ketika berusia 25 tahun, Rasulullah saw. pergi ke Syam membawa barang dagangan milik Khadijah. Rasulullah saw. ditemani pembantu pria kepercayaan Khadijah bernama Maisaroh. Maisaroh memberi informasi kepada Khadijah tentang sifat-sifat Rasulullah saw.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Kemudian setelah kembali ke Mekkah, Muhammad muda menikah dengan Khadijah. Saat dinikahi Muhammad muda, Khadijah bersatus janda. Dari pernikahan ini Muhammad dan Khadijah mendapatkan beberapa orang anak. Ada riwayat yang mengabarkan Rasulullah saw. dikaruniai 2 orang anak lelaki dari Khadijah, yaitu Qasim dan Abdullah. Namun keduanya meninggal sebelum beliau diangkat menjadi Nabi dan Rasul. Rasulullah saw. juga mendapat anak-anak perempuan dari Khadijah, yaitu Zainab, Ruqayyah, dan Ummi Kulsum. Mereka mengamalkan Islam dan meninggal sebelum Rasulullah wafat. Sedangkan putri bungsu Rasulullah saw. dari Khadijah adalah Fathimah. Fathimah meninggal 6 bulan setelah Rasulullah saw. wafat.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b>Berkhalwat di Gua Hira</b></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Sebelum diangkat menjadi Nabi dan Rasul, Muhammad suka menyendiri di Gua Hira. Ini dikarenakan ia begitu membenci paganisme, agama kaumnya, dan setiap perbuatan keji yang dilakukan kaumnya. Di Gua Hira Muhammad beribadah kepada Rabbnya.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b>Membangun Ka’bah</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Ketika Muhammad menginjak usia 35 tahun, orang-orang Quraisy berkumpul untuk membangun kembali Ka’bah yang rusak. Saat proses peletakan kembali Hajar Aswad, para kabilah Quraisy bersengketa. Mereka masing-masing merasa paling berhak melakukannya. Selisih pendapat ini sampai pada puncaknya. Mereka siap saling berperang.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Tapi, akhirnya mereka sepakat untuk menjadikan orang yang pertama kali masuk dari pintu masjid sebagai hakim yang memutus perkara mereka. Dan orang yang muncul pertama kali dari masjid adalah Muhammad. Mereka serempak mengatakan, “Ini dia Al-Amin. Kami ridha dengannya!”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Kemudian Muhammad meminta sehelai selendang, lalu ia ambil hajar Aswad dan meletakkannya dengan tangannya sendiri. “Setiap kabilah hendaknya mengambil sisi-sisi selendang ini lalu angkatlah bersama-sama,” begitu katanya kemudian. Setelah diangkat hingga dekat dengan tempatnya, Muhammad mengangkat dan meletakkan dengan tangannya sendiri Hajar Aswad di tempat yang seharusnya. Dan pembangunan itu pun selesai dengan semua kabilah merasa senang.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sumber : http://<b>dakwatuna.com</b> </div>CendanaArthttp://www.blogger.com/profile/09336738267728234772noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3792401750023100690.post-92175165059549619172011-01-12T22:46:00.000-08:002011-01-12T22:46:18.267-08:00JALAN MENUJU MA'RIFAT<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrUT9lq2ooCk_0hkKPx5ELa6EuIvddcH1Z1KxRpFKar3ClfZorbIWFsP4yLrGa4tioGDoBS6iullc4u9uisQ7_moUkm1VRojFsdrRimSqF6YmQmTgJRTuThgots6la8xDvoqDlkVxuvfI/s1600/ma%2527rifat.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrUT9lq2ooCk_0hkKPx5ELa6EuIvddcH1Z1KxRpFKar3ClfZorbIWFsP4yLrGa4tioGDoBS6iullc4u9uisQ7_moUkm1VRojFsdrRimSqF6YmQmTgJRTuThgots6la8xDvoqDlkVxuvfI/s1600/ma%2527rifat.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;">Di dalam suatu dalil dikatakan bahwa :</div><div style="text-align: justify;">“Awwaluddin Ma’rifatullah” (Awal mula seseorang itu beragama, ialah mengenal akan Allah)”.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dimana seseorang itu wajib hukumnya untuk mengenal akan Allah Aza Wazalla sebagai langkah awal menuju kesempurnaan beragama. Tanpa mengenal Allah maka Ibadah apapun yang dilakukan bagaimana mungkin bisa dikatakan sampai sedangkan Tujuan nya saja tidak diketahui. Karena itu sangatlah penting sekali pengenalan akan Allah Aza Wazalla itu di dalam kehidupan ini. Dengan Mengenal akan Allah Aza Wazalla maka akan dirasakannya Manis Lezatnya ke imanan, dirasakan khusyuknya dalam Amal Ibadah serta Ketenangan Jiwa akan mengalir di dalam dirinya. Menjadikan Pribadi yang ikhlas, sabar, tawakkal serta Ridho dalam menjalani Hidup. Tentu tiada kebahagiaan yang melebihi daripada kebahagiaan para Arif billah/orang yang mengenal akan Allah Aza Wazalla</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Seandainya Allah Aza Wazalla membukakan akan rahasia keagungan para Arif billah, maka niscaya orang-orang akan tercengang dan terheran-heran serta takjub dibuatnya. Karena Nur yang meliputi diri para Arif billah itu akan memancar menembus sampai ke langit ketujuh. Karena itu lah Allah menutup akan diri para kekasih-kekasihNya itu, sehingga tidak ada yang mengetahui tentang dirinya melainkan hanya Allah Aza Wazalla dan mereka-mereka yang sama-sama telah sampai pada maqom Ma’rifatullah tsb.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Adapun Manusia-manusia itu untuk sampai kepada pengenalan akan Allah Aza Wazalla(Ma’rifatullah) maka terlebih dahulu ia haruslah mengenal dirinya yang sebenar-benarnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“Man ‘Arofa Nafsahu faqod ‘Arofa Robbahu” (Barang siapa yang mengenal akan dirinya yang sebenarnya niscaya kenal lah ia akan Allah Aza Wazalla).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dan tahapan-tahapan yang harus dilalui adalah :</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Menundukkan Hawa Nafsu dengan memerangi kesyirikan, kekufuran, kemunafikan, kefasikan dan kemurtadan yang ada di dalam diri dengan menjauhi kesombongan, keingkaran terhadap kebenaran, kebodohan dan ketidak pedulian tentang kebenaran.</div><div style="text-align: justify;">Apabila ia telah berhasil di dalam memerangi Hawa Nafsunya tadi maka ia akan di anugrahi Hidayah/petunjuk kepada jalan yang di Ridhoi Allah Aza Wazalla yaitu jalan menuju kepada Kebenaran Hakikat Muhammad Rosulullah Saw, serta dilengkapi ia dengan sifat-sifat Muhammad Rosulullah Saw yaitu Siddiq, Tabligh, Amanah dan Fathonah serta menjadikan ia Sami’na wa atho’na.</div><div style="text-align: justify;">Apabila ia tetap Istiqomah pada tahapan ke-1 dan ke-2 itu maka ia akan disesuaikan oleh Allah Aza Wazalla dengan Hukum Sunatullah yang berlaku di dalam kehidupan ini. Maka tetapkanlah kesabaranmu di dalam Hukum Allah Aza Wazalla itu. (Tawakkal/berserah diri kepada Allah dengan meyakini bahwa apa yang terjadi atas dirinya, itu semua Qudrat Iradat Allah Aza Wazalla semata). Bersabarlah! Dan pasrahkanlah dengan sebenar-benarnya, dan berlaku kasih sayanglah kepada sesama Saudara Mu’min serta menjadilah Rahmat bagi Makhluk Allah Aza Wazalla yang lain. Tetapi ingatlah!!!, sesungguhnya banyak di antara orang Mu’min Hamba-hamba Allah itu yang terlena di dalam tahapan ini, artinya mereka yang takjub dan hilang kesadaran dirinya karena sangat mempesonanya keindahan-keindahan dan kemuliaan-kemuliaan Allah Aza Wazalla yang dinyatakan/ditampakkan oleh Allah Aza Wazalla berupa karomah-karomah membuat ia lupa akan Allah Aza Wazalla yang menganugrahkan kelebihan-kelebihan itu sehinggan Karomah itulah yang menjadi maksud dan tujuannya. Lalu lupa ia kepada tujuan yang sebenarnya yaitu Allah Aza Wazalla yang menurunkan Karomah itu. Maka jatuhlah ia kepada jurang kefasikan, kembali dikuasai oleh Hawa Nafsunya. “Laa Hawla wa Laa Quwwata Illa Billah………….”. Berhati-hatilah di dalam tahapan ini!!!!, tidak ada seorangpun yang selamat dalam tahapan ini melainkan mereka yang benar di dalam memasrahkan segala sesuatunya kepada Allah Aza Wazalla, sehingga jadilah Allah Aza Wazalla sebagai penolongnya dan hanya Allah lah sebaik-baik penolong bagi orang-orang Mu’min.</div><div style="text-align: justify;">Kemudian apabila ia telah sampai kepada tahapan itu dengan selamat dan ia senantiasa di dalam kesabaran serta selalu berhati-hati di dalam Musyahadahnya (Penyaksiannya), maka akan tersingkaplah segala Kebenaran Hakikat Muhammad Rosulullah SAW dengan sendirinya tanpa ia memaksakan kehendaknya untuk menyingkap tirai itu. Artinya ; Kebenaran Hakikat Muhammad Rosulullah SAW itu sendiri yang akan datang menjemputnya untuk di bawa naik (Mi’raj) menuju Alam yang tiada Batas dan dihampirkannnya kepada Kebenaran yang membawa Rahmat yaitu Nurun Ala Nurin sumber segala hakikat-hakikat yang ada termasuk Hakikat Diri atau Hakikat Muhammad. Lalu timbul lah kecintaan yang amat sangat dalam kepada Muhammad Rosulullah SAW, rindu yang tiada habis-habisnya dan diwujudkannya di dalam gerak dan diamnya dengan Sholawat dan puji-pujian kepada Rosulullah Saw. Kecintaannya yang sangat dalam kepada Rosulullah SAW terasa nikmat sekali dirasakannya, sehingga tiada nikmat apapun yang dapat menyamai kenikmatan cinta Rosulullah Saw. Racun kerinduan rela dan ikhlas diminumnya karena kemabukkannya tiada bandingannya. Kemabukkan cinta itulah yang mengahantarkan dirinya kepada Robbul Izzati untuk berkasih-kasihan memadu cinta yang telah lama terpendam.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dengan tahapan-tahapan itu akan sampai lah ia kepada Memandang Zat Maha Mutlak yang tiada tara keagungan dan kebesaran-Nya, yang Esa dalam ke Esa annya, dimana segala sesuatu bergantung kepada-Nya, tidak beranak dan tidak diperanakkan dan tiada satupun yang menyamai-Nya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ketika para Pecinta Allah Aza Wazalla sudah asyik di dalam pandang memandang, maka Allah akan mendudukan ia pada “Maqom Muroqobah” sebagai jalan terbukanya Tirai “Kebenaran Hakiki/Mukassyafaturrobbani”. Itulah Akhir dari pada pengembaraan dan perjalanan dan Itulah Puncak segala Puncak kenikmatan dan kebahagiaan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Maka sampailah ia kepada Hakikat di atas Hakikat yaitu Zat Maha Mutlak yang tidak bisa di ganggu gugat dari segala apa pun tentang diri-Nya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"LAA ILLAHA ILLALLAH " akan tertanam dalam jiwa/ruh/hati/qolbu dalam keadaan apapun (berdiri, berbaring, bersujud)</div><div style="text-align: justify;">Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Asyhadu Anlaa ilaa ha illallah Wa Asyhadu Anna Muhammadurrosulullah.</div>CendanaArthttp://www.blogger.com/profile/09336738267728234772noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3792401750023100690.post-2057589257166642782011-01-11T19:50:00.000-08:002011-01-11T19:50:10.119-08:00Membongkar Perang Islam - Kristen<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOf9omp8Xvcu1btvBhFKoq6gE9yR9xh1pogawykqYvwfMgSlqqLMME0-7flJENcBnM2k9n0dAA7rXp2TAcnbkVX5wwGiAYeYFahI8ZXjIckKTBC3dS7fH49kwAIMpf8KKzETejjf9YYlE/s1600/planet1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOf9omp8Xvcu1btvBhFKoq6gE9yR9xh1pogawykqYvwfMgSlqqLMME0-7flJENcBnM2k9n0dAA7rXp2TAcnbkVX5wwGiAYeYFahI8ZXjIckKTBC3dS7fH49kwAIMpf8KKzETejjf9YYlE/s320/planet1.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;">Memang sudah lazim dinyatakan perang antar agama. Dan saya dalam banyak tulisan juga menggunakan kalimat yang sama. Tapi pada tulisan ini saya ingin melihatnya dari sisi yang berbeda.<br />
<br />
<span class="fullpost">Islam dan Kristen, seperti banyak ditulis dalam literatur, memang termasuk 2 agama yang banyak mengukir lembaran hitam dalam sejarah agama. Sering terjadi pertikaian diantara keduanya. Dan hingga sekarang, hal itu masih saja berlangsung. Baik konflik secara terbuka maupun secara terselubung.<br />
<br />
Tapi bila ditinjau secara filosofis, secara substansial, bagi saya yang terjadi sebenarnya bukanlah perang antara agama. Tapi adalah:<br />
<b><br />
</b><br />
<b>Pertama: Perang politik</b><br />
<br />
Islam, dalam realitasnya banyak dipeluk oleh Timur. Dan Kristen, lebih banyak dianut oleh Barat. Dalam kancah politik internasional, kedua kubu ekstrem ini, Barat dan Timur, bagaikan minyak dan air. Relatif sulit disatukan. Dan secara politis, Barat dalam hal ini cendrung berusaha merebut lahan imperialisme, baik imperialisme gaya lama maupun imperalisme gaya baru (infeksi budaya dan pemikiran). Dalam hal ini, ambisi kekuasaan dan rasa superiorlah yang banyak bekerja. Dan biasanya, Barat (Kristen) relatif lebih agresif ketimbang Timur (mayoritas Islam).<br />
<br />
Nah, dalam rangka memperebutkan daerah-daerah jajahan yang ingin dikuasai itulah maka timbulnya berbagai strategi politik. Dan salah satu isu yang paling sensitif dan empuk untuk dijadikan kambing hitam adalah agama. Maka dijadikanlah agama sebagai tumbal politik, misalnya dengan cara membangun citra yang buruk terhadap suatu agama. Dengan memancing amarah umat agama, dengan memancing kecemburuan sosial antar pemeluk agama dan seterusnya. Begitu isu agama memanas maka disitulah pendekar-pendekar politik dunia memainkan perannya dibalik layar. Begitu salah satu agama jadi korban, maka mereka tinggal menancapkan kekuasaan di suatu Negara. Dan pada akhirnya tentu mereka juga akan mengeruk berbagai keuntungan. Tapi di permukaan konflik atau perang yang terjadi seakan-akan murni konflik agama.<br />
<br />
<b>Kedua: Perang ekonomi</b><br />
<br />
Meskipun tidak mucul dan dinyatakan secara tegas, dibalik konflik antar kedua agama ini tidak jarang juga tersembunyi motif ekonomi. Yaitu saling memperebutkan lahan untuk perekonomian. Baik secara internasional, nasional, daerah maupun secara individu. Meminjam analisis <i>Marxis</i>, dengan teori pertentangan antar kelas, maka konflik agama di sini pada intinya adalah konflik antar si pemilik modal dengaan buruh. Antara si kaya dan si miskin.<br />
<br />
Nah, Kristen dalam hal ini relatif berada di posisi kelas pemilik modal (kaya), sedangkan Islam sebaliknya berada di posisi sebagai buruh (miskin). Maka secara psikologis terjadi semacam kecemburuan yang bersifat ekonomis. Akibatnya begitu muncul sedikit gesekan sebagai pemicunya, maka pertikaian menjadi sangat mudah terjadi, yang intinya adalah sebagai saluran untuk melepsakan hasrat kedengkian. Tapi dipermukaan, lagi-lagi konflik itu terlihat seakan-akan murni konflik antar agama.<br />
<b><br />
</b><br />
<b>Ketiga: Perang pemikiran.</b><br />
<br />
Khusus pada bagian ini, saya melihat perang antar Islam Kristen dipicu juga oleh pemikiran. Kedua belah pihak bersaing agar pemikiran (dalam hal ini konsep keagamaan) merekalah yang hendaknya menang. Ini terkait dengan keyakinan. Keyakinan bahwa agama yang dianut adalah sesuatu yang benar menurut versi mereka masing-masing. Maka terjadilah perang wacana. Saling menyebarkan promosi dan provokasi melalui media-media publik, baik media pemberitaan, penyiaran maupun media online. Nah ketika perang wacana ini memuncak dan tidak terkendali, dan salah satu pihak merasa terancam, maka perang wacana ini bergeser menjadi perang otot. Msks terjadilah perang fisik.<br />
<br />
Dan sehubungan dengan media online seperti adanya Kompasiana ini, maka saya melihat konflik antar Islam Kristen ini akarnya adalah pada cara berpikir. Salah satu pihak merasa tidak berdaya melawan pikiran rivalnya. Ada posisi tawar intelektualitas yang tidak berimbang. Akibatnya terjadilah perang mulut, debat kusir dengan cara saling menggunakan dogma masing-masing agama sebagai senjata dan perisai.<br />
<br />
Nah, dari ketiga penyebab ini saya menyimpulkan tidak ada perang agama dalam arti yang sebenarnya. Melainkan adalah perang di luar nilai-nilai keagamaan. Dan sehubungan dengan Kompasiana sebagai media publikasi online, sebagai media sharing gagasan, maka saya melihat, konflik antar Islam Kristen sebenarnya hanyalah konflik antar ketidakberdayaan cara berpikir. Konflik intelektualitas. Konflik terjadi karena saling tidak bisa memahami pemikiran lawan diskusi.<br />
<br />
Apalagi pemikiran yang dijadikan topik adalah agama, maka kedekatan secara emosional terhadap apa yang diyakini membuat ketidakberdayaan itu menjadi semakin tinggi. Ibaratnya, ketidakberdayaan intelektualitas (untuk tidak menyebutnya kebodohan) adalah sebagai cetusan apinya, dan keyakinan adalah sebagai minyak tanahnya. Maka berpadulah antara kebodohan dengan amuk keyakinan. Lalu apa hasilnya? Terjadilah debat kusir, saling ejek, saling hujat dan saling tuding.<br />
<br />
Jadi dalam konteks diskusi online ini, saya melihat tidak ada perang antar agama. Yang ada adalah perang antar kebodohan.<br />
<br />
<b>Kenapa saya berani menyatakan perang antar kebodohan?</b><br />
<br />
Jika cara berpikir, mindsitenya di rubah, seperti yang terjadi pada tokoh-tokoh agama, para rohaniwan, para cendekiawan agama, nyaris tidak akan terjadi perang mulut dan debat kusir. Sejauh ini, saya belum pernah mendengar atau melihat para cendekiawan agama perang mulut sampai naik pitam apalagi sampai turun ke jalan dalam perang antar agama. Tapi jusrtu mereka bisa duduk tenang saling bersahabat dalam sebuah diskusi antar agama, tanpa ada rasa geram.<br />
<br />
<b>Kenapa mereka bisa demikian?</b><br />
<br />
Karena mereka sudah memadai secara intelektual. Masing-masing sudah memliki bekal pengetahuan yang cukup. Masing-masing sudah mempunyai basic berpkir secara metodis, sudah ada epistemologis yang mereka pahami. Sehingga mereka tahu apa yang menjadi pokok persoalan. Dan mereka bisa membedakan mana yang diskusi dan mana yang debat kusir. Mana yang bertanya dan mana yang menghujat. Mana yang wilayah kajian agama dan mana yang wilayah keyakinan pribadi. Mana yang wilayah topik tulisan dan mana wilayah unsur pribadi. Dan seterusnya.<br />
<br />
<b>Lalu apa jalan keluar dari kemelut ini?</b><br />
<br />
Menurut saya adalah pembenahan cara berpikir. Pembenahan metode berpikir. Belajar memahami apa itu keyakinan dan apa itu kajian. Memahami apa perbedaan antara memikirkan sesuatu (agama) dan dengan meyakini sesuatu (agama). Selama dua hal mendasar ini belum dipahami maka mis understanding akan terus terjadi.<br />
<br />
Dan ilmu yang sangat tepat untuk hal ini muenusurt saya adalah dengan mempelajari logika. Atau mempelajari Filsafat umum atau Filasat Agama. Tapi sayangnya, oleh umumnya umat agama, di level umat (akar rumput) kedua hal ini sudah dicoret dan dianggap sebagai musuh agama, yang dalam Islam hal ini sudah berlangsung sekian Abad silam, sejak kemengan paham Al Ghazali atas Ibnu Rusyd.<br />
<br />
Ini bukan berarti saya mendewakan akal, seperti yang banyak dituduhkan sebagian Kompasianer, tapi adalah sebagai pisau analisis. Soal meyakini, itu adalah milik saya pribadi yang tidak perlu saya pertontonkan di depan umum. Cukup saya perembahkan secara pribadi langusng pada Tuhan yang saya gyakini. Dan keyakinan saya itu hal ini tidak akan berkurang atau bertambah dengan saya menggelar ketaatan dalam debat publik. Tapi soal diskusi, soal sharing gagasan, bagi saya tidak ada modal lain selain ketajaman berpikir. Tanpa hal ini, tidak mungkin akan terjadi diskusi. Paling tinggi, yang terjadi adalah ceramah, nasehat dan saling hujat. Setelah itu saling bersorak <i>huuu</i> atau <i>Allahu Akbar</i>.<br />
<br />
Jadi kesimpulan saya, tidak ada perang antar Islam dan Kristen.<br />
Yang ada hanya perang kebodohan antar umat Islam dan umat Kristen.<br />
<br />
Dalam pandangan saya, seorang agamawan sejati, tidak akan mencela keyakinan atau agama apapun. Karena mereka memahami, secara hakiki, tujuan agama adalah sama, yaitu mengajarkan kedamaian. Perbedaan hanya terjadi pada detail dalam mengekspresikan keagamaan mereka masing-masing. Dan keyakinan itu? Tidak bisa diadili. Yang bisa hanyalah saling berbagi penghayatan, untuk mengambil hikmah, untuk saling memperkaya keyakinan masing-masing. Tanpa ada pihak yang merasa terancam apalagi dilecehkan.<br />
<br />
So, bagaimana menurut anda?</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">Sumber : <a href="http://www.blogernas.co.cc/2010/12/membongkar-perang-islam-kristen.html">http://www.bloggernas.co.cc </a></span></div>CendanaArthttp://www.blogger.com/profile/09336738267728234772noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3792401750023100690.post-51482762676836637132011-01-10T18:50:00.000-08:002011-01-10T18:50:37.360-08:00Sisi Kehidupan Yang Bergeser dari Fitrah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxbWBZd9QXNhdRAzNO-hxSeHCc32X7Y8aPUFNCKw0s0qySCf5ne0CSWhYjoMjC9C6k1575Aieah4Fh2Iagto1oaZydXabCQNS053QHZsWoHRSVTh6A_aouSJnKYdlwebmuC9yv-UE4gfg/s1600/bertasbih.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="248" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxbWBZd9QXNhdRAzNO-hxSeHCc32X7Y8aPUFNCKw0s0qySCf5ne0CSWhYjoMjC9C6k1575Aieah4Fh2Iagto1oaZydXabCQNS053QHZsWoHRSVTh6A_aouSJnKYdlwebmuC9yv-UE4gfg/s320/bertasbih.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;">Di awal tahun 2011 ini adalah suatu harapan yang sangat besar banyak perubahan yang besar secara positif, namun apakah perubahan ini akan di dukung oleh semua kalangan yang pada saat ini sudah banyak mulai melenceng dari nilai akhlak dan nilai-nilai agama, lebih mengutamakan kesenangan dan mengutamakan hal yang seharunya lebih dijauhkan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tidak ada salahnya kemajuan dari suatu daerah, kemajuan dari suatu bangsa, dan kemajuan dari suatu kaum merupakan hal yang buruk, jika kemajuan itu lebih mengutamakan kemaksiatan dari pada fitrahnya agama itu sendiri, pada saat ini orang tidak lagi mementingkan apa sebenarnya itu Aqidah dan lebih menjauhkan demi mengejar dunia, memang tidak ada salahnya mencari dunia, seperti halnya firman Allah S.W.T "<i>Fiddunia Wal Akhiroh"</i> yang artinya "<i>Kejarlah Dunia mu untuk Akhiratmu</i>" namun sekarang manusia telah berubah bukan mengejar dunia untuk akhirat tapi mengejar dunia merasa dirinya akan hidup seribu tahun lagi, dan sudah mulai melupakan Fitrahnya sebagai manusia yang patuh menyembah Allah S.W.T.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Keinginan untuk menjadi terkenal, keinginan untuk menjadi kaya, keinginan untuk dihormati itu yang menjadi satu Tujuan utama setiap umat manusia, wanita tidak lagi menghormati dirinya sendiri dan bahkan pemimpin kaum ( Pria ) juga tidak lagi menjaga martabatnya lebih mementingkan dipuja oleh sesamanya dari pada di tinggikan drajatnya oleh Allah S.W.T, pada saat Wanita banyak lebih merasa ingin lebih maju dari Pria, boleh-boleh saja mereka lebih maju namun, mereka juga harus paham kodratnya sebagai wanita, bukan bertujuan untuk menjadi pemimpin pria. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tidak ada aturan yang mengatur bahwa Wanita itu adalah pemimpin pria, jangan membuka alasan karena "<b><i>Eman Sipasi Wanita"</i></b> Lantas mereka melupakan kodratnya sebagai wanita, semangkin tingginya martabat dimata manusia itu sendiri maka semangkin rendahlah martabatnya dimata Allah, dan semua perbuatannya akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah S.W.T, untuk kita sebagai manusia harus mengetahui kodrat yang sebenarnya.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div>CendanaArthttp://www.blogger.com/profile/09336738267728234772noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3792401750023100690.post-21927506763538352392011-01-09T19:43:00.000-08:002011-01-09T19:43:15.288-08:00Perangkat Penerbangan Hebat pada Serangga<div class="hyg" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: normal; margin-top: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-decoration: none;">Bagaimana seekor ganjurmampu mengepakkan sayapnya 1000 kali per detik? Bagaimana seekor kutu melompat sejauh ratusan kali ukuran tinggi tubuhnya? Mengapa seekor kupu-kupu terbang maju sementara sayapnya mengepak ke atas dan ke bawah?</div><div class="hyg" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: normal; margin-top: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-decoration: none;">Lalat adalah satu di antara hewan-hewan yang disebut di dalam Al Qur’an, sebagai satu saja dari banyak satwa yang mengungkap pengetahuan tak terbatas Tuhan kita. Allah Yang Mahakuasa berfirman tentang hal ini dalam ayat ke-73 surat Al Hajj:</div><blockquote style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px;"><div class="ayetler" style="color: black; font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: bold; text-align: justify;">Wahai manusia! Telah dibuat suatu perumpamaan. Maka dengarkanlah! Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, mereka tidak akan dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Sama lemahnya yang menyembah dan yang disembah. (QS. Al Hajj, 22:73)</div></blockquote><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_n_gXfohlPkV567ly9-jY94T4IU7FEsfPTzyN8VCU0rR-8CmvJTEeNqZFI5S2KyAYJ6nRakVM4JjS5JqjtwaX_ztu2hzcjIPDUWUlpu8Hs-owFasO38hHkluK9JXbLXresaIVrwm_Gx0/s1600/penerbangan_01.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_n_gXfohlPkV567ly9-jY94T4IU7FEsfPTzyN8VCU0rR-8CmvJTEeNqZFI5S2KyAYJ6nRakVM4JjS5JqjtwaX_ztu2hzcjIPDUWUlpu8Hs-owFasO38hHkluK9JXbLXresaIVrwm_Gx0/s1600/penerbangan_01.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="hyg" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: normal; margin-top: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-decoration: none;">Meskipun telah dilakukan penelitian terkini, walaupun seluruh teknologi telah Allah berikan kepada manusia, amat banyak ciri makhluk hidup yang masih menyimpan sisi-sisi menakjubkannya. Sebagaimana pada segala sesuatu yang telah Allah ciptakan, dalam tubuh seekor lalat memperlihatkan bukti melimpah pengetahuan mahatinggi. Dengan mengkaji seluk beluknya, siapa pun yang berpikir akan mampu sekali lagi merenung di atas kekagumannya yang mendalam kepada Allah dan ketaatan kepadaNya.</div><div class="hyg" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: normal; margin-top: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-decoration: none;"><br />
</div><div class="hyg" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: normal; margin-top: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-decoration: none;">Sejumlah penelitian yang telah dilakukan para ilmuwan terhadap perangkat penerbangan lalat dan serangga-serangga kecil lainnya diuraikan di bawah ini. Kesimpulan yang muncul darinya adalah tiada kekuatan acak, coba-coba atau wujud selain Allah yang mampu menciptakan kerumitan seekor serangga sekalipun.</div><div class="hyg" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: normal; margin-top: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-decoration: none;"><br />
</div><div class="hyg" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: normal; margin-top: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-decoration: none;">Otot terbang dari banyak serangga seperti belalang dan capung mengerut sangat kuat akibat rangsangan yang ditimbulkan saraf-saraf yang mengendalikan setiap gerakannya. Pada belalang, misalnya, sinyal-sinyal kiriman setiap saraf menyebabkan otot-otot terbang mengerut. Dengan bekerja bergantian, tidak saling berlawanan, dua kelompok otot yang saling melengkapi, yang dinamakan <em>elevator</em> (pengangkat) dan <em>depresor</em> (penurun), memungkinkan sayap-sayap terangkat dan mengepak ke bawah. Belalang mengepakkan sayapnya 12 hingga 15 kali per detik, dan agar dapat terbang serangga-serangga lebih kecil harus mengepakkan sayapnya lebih cepat lagi. Lebah madu, tawon dan lalat mengepakkan sayap 200 hingga 400 kali per detik, dan pada ganjur dan sejumlah serangga merugikan yang berukuran hanya 1 milimeter (0.03 inci), kecepatan ini meningkat ke angka mengejutkan 1000 kali per detik! Sayap-sayap yang mengepak terlalu cepat untuk dapat dilihat mata manusia telah diciptakan dengan rancangan khusus agar dapat melakukan kerja yang terus-menerus semacam ini.</div><div class="hyg" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: normal; margin-top: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-decoration: none;"><br />
</div><div class="hyg" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: normal; margin-top: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-decoration: none;">Sebuah saraf mampu mengirim paling banyak 200 sinyal per detik. Lalu bagaimana seekor serangga kecil mampu mengepakkan sayapnya 1000 kali per detik? Penelitian telah membuktikan bahwa pada serangga-serangga ini, tidak terdapat hubungan satu-banding-satu antara sinyal dari saraf dan jumlah kepakan sayap per satuan waktu.</div><div class="hyg" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: normal; margin-top: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-decoration: none;">Pada perangkat istimewa ini, yang masing-masing diciptakan tersendiri pada tubuh setiap serangga, tak dijumpai ketidakteraturan sedikit pun. Saraf-sarafnya tidak pernah mengirim sinyal yang salah, dan otot-otot serangga senantiasa menerjemahkannya secara benar.</div><div class="hyg" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: normal; margin-top: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-decoration: none;"><br />
</div><div class="hyg" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: normal; margin-top: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-decoration: none;">Pada jenis seperti lalat dan lebah, otot-otot yang memungkinkan terbang bahkan tidak menempel pada pangkal sayap! Sebaliknya, otot-otot ini melekat pada dada melalui pengait yang berperan seperti engsel, sedangkan otot-otot yang mengangkat sayap ke atas melekat pada permukaan atas dan bawah dada. Saat otot-otot ini mengerut, permukaan dada menjadi rata dan menarik pangkal sayap ke bawah. Permukaan samping sayap memberikan peran penyokong sehingga memungkinkan sayap-sayap terangkat. Otot-otot yang menimbulkan gerakan ke bawah tidak melekat langsung pada sayap, tapi bekerja di sepanjang dada. Ketika otot-otot ini mengerut, dada tertarik kembali ke arah berlawanan, dan dengan cara ini sayap tergerakkan ke bawah.</div><div class="hyg" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: normal; margin-top: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-decoration: none;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px;">Engsel sayap tersusun atas protein khusus yang dikenal sebagai resilin, yang memiliki kelenturan luar biasa. Karena sifatnya jauh mengungguli karet alami ataupun buatan, para insinyur kimia berupaya membuat tiruan bahan ini, di laboratorium. Saat melentur dan mengerut, resilin mampu menyimpan hampir keseluruhan energi yang dikenakan padanya, dan ketika gaya yang menekannya dihilangkan, resilin mampu mengembalikan keseluruhan energi itu. Alhasil, daya guna (efisiensi) resilin dapat mencapai 96%. Saat sayap terangkat, sekitar 85% energi yang dikeluarkan disimpan untuk saat berikutnya; energi yang sama ini kemudian digunakan kembali dalam gerakan ke bawah yang memberikan daya angkat ke atas dan mendorong sang serangga ke depan. Permukaan dada dan ototnya telah diciptakan dengan rancangan istimewa untuk memungkinkan pengumpulan energi ini. Namun, energi tersebut sesungguhnya disimpan pada engsel yang terdiri atas resilin. Sudah pasti mustahil bagi seekor serangga, dengan usahanya sendiri, melengkapi diri sendiri dengan peralatan luar biasa untuk terbang. Kecerdasan dan kekuatan tak terhingga Allah telah menciptakan resilin istimewa ini pada tubuh serangga.</span> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU_1orYkdqaZySuipszKZepphd1p_Pl58qwNmjC3ipVUvYXyHKSWjGtH0_hQwAmo-vXllSkHjLrusGUPlpcsdVBqvg259pKolwWtP3XYlRZ6bqXNsu_8jvdX7kQ9DmQaVANKsdHe1464U/s1600/penerbangan_02.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU_1orYkdqaZySuipszKZepphd1p_Pl58qwNmjC3ipVUvYXyHKSWjGtH0_hQwAmo-vXllSkHjLrusGUPlpcsdVBqvg259pKolwWtP3XYlRZ6bqXNsu_8jvdX7kQ9DmQaVANKsdHe1464U/s1600/penerbangan_02.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px;"></span></div><div class="hyg" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: normal; margin-top: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-decoration: none;">Untuk penerbangan yang mulus, gerakan lurus ke atas dan ke bawah saja tidaklah cukup. Agar dapat memunculkan gaya angkat dan gaya dorong, sayap haruslah pula mengubah sudut gerakannya di setiap kepakan. Sayap-sayap serangga memiliki kelenturan berputar yang khas, tergantung jenisnya, yang dimungkinkan oleh apa yang disebut sebagai <em>direct flight muscles </em>(otot-terbang kemudi), disingkat <em>DFM</em> yang menghasilkan gaya-gaya yang diperlukan untuk terbang.</div><div class="hyg" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: normal; margin-top: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-decoration: none;"><br />
</div><div class="hyg" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: normal; margin-top: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-decoration: none;">Ketika serangga berupaya naik lebih tinggi di udara, mereka memperbesar sudut sayap mereka dengan mengerutkan otot-otot di antara engsel-engsel sayap ini secara lebih kuat. Rekaman gambar berkecepatan-tinggi dan gerak-terhenti memperlihatkan bahwa selama terbang, sayap-sayap tersebut bergerak mengikuti lintasan lingkar-telur dan untuk setiap kali putaran sayap, sudutnya berubah secara teratur. Perubahan ini disebabkan pergerakan yang senantiasa berubah dari otot-terbang kemudi dan penempelan sayap pada tubuh.</div><div class="hyg" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: normal; margin-top: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-decoration: none;"><br />
</div><div class="hyg" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: normal; margin-top: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-decoration: none;">Masalah terbesar yang dihadapi jenis serangga sangat mungil ketika terbang adalah hambatan udara. Bagi mereka, kerapatan udara sangat besar menjadi rintangan yang tidak bisa diremehkan. Selain itu, lapisan penghambat di sekeliling sayap menyebabkan udara melekat pada sayap dan mengurangi kedayagunaan (efisiensi) terbang. Agar dapat mengatasi hambatan udara ini, serangga-serangga seperti <em>Forcipomya</em>, yang lebar sayapnya tak lebih dari 1 milimeter, harus mengepakkan sayap 1000 kali per detik.</div><div class="hyg" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: normal; margin-top: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-decoration: none;"><br />
</div><div class="hyg" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: normal; margin-top: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-decoration: none;">Para ilmuwan percaya bahwa secara teori, kecepatan ini pun tidaklah cukup menahan serangga-serangga ini tetap di udara, dan mereka pastilah menggunakan perangkat tambahan lainnya. Pada kenyataannya, <em>Anarsia</em>, sejenis serangga merugikan, menggunakan cara yang dikenal sebagai <em>'beat and shake</em>' (mengepak dan menggoyang). Ketika sayap-sayapnya mencapai titik tertinggi dalam gerakannya ke atas, sayap-sayap ini saling mengepak dan kemudian membuka ke bawah kembali. Di saat sayap-sayap ini (dengan jaringan pembuluh darahnya) membuka, aliran udara depan membentuk pusaran mengitari sayap-sayap tersebut dan dengan kepakan sayap membantu daya angkat.</div><div class="hyg" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: normal; margin-top: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-decoration: none;"><br />
</div><div class="hyg" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: normal; margin-top: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-decoration: none;">Banyak jenis serangga, termasuk belalang, memperhatikan apa yang ditangkap penglihatannya seperti garis kaki langit (horizon) untuk menentukan arah terbang dan tujuan akhirnya. Untuk mengokohkan keseimbangan kedudukannya, lalat telah diciptakan dengan rancangan yang lebih luar biasa lagi. Serangga-serangga ini memiliki hanya sepasang sayap, tapi di sisi belakang masing-masing sayap itu terdapat tonjolan melingkar yang dikenal sebagai <em>halter</em> (pengekang). Meskipun tidak menghasilkan gaya angkat, pengekang ini bergetar bersama sayap-sayap depan. Di saat serangga mengubah arah terbangnya, tonjolan sayap ini mencegahnya menyimpang dari jalur perjalanan.</div><div class="hyg" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: normal; margin-top: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-decoration: none;"><br />
</div><div class="hyg" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: normal; margin-top: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-decoration: none;">Seluruh pengetahuan yang dipaparkan di sini dihasilkan dari penelitian terhadap kemahiran terbang tiga atau empat jenis serangga saja. Perlu diketahui bahwa keseluruhan jenis serangga di bumi berjumlah sekitar 10 juta. Dengan mempertimbangkan seluruh jutaan jenis selebihnya ini, beserta keistimewaan tak terhitung yang dimilikinya, seseorang pasti semakin bertambah kekagumannya akan kehebatan Allah yang tak terhingga.</div><div class="hyg" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: normal; margin-top: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-decoration: none;"><br />
</div><div class="baslik2bordo" style="color: #7f0000; font-family: 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 16px; font-style: normal; font-weight: bold; text-decoration: none;">Pemecahan Masalah bagi Gangguan Vena dari Gen Kutu</div><div class="baslik2bordo" style="color: #7f0000; font-family: 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 16px; font-style: normal; font-weight: bold; text-decoration: none;"><br />
</div><div class="hyg" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: normal; margin-top: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-decoration: none;">Para ilmuwan telah berhasil memisahkan gen resilin dari lalat buah dan berhasil membuat salinan protein ini secara alamiah dengan mencangkokkan gen tersebut ke dalam bakteri <em>Escherichia coli</em>.</div><div class="hyg" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: normal; margin-top: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-decoration: none;"><br />
</div><div class="hyg" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: normal; margin-top: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-decoration: none;">Dalam penelitian yang dilakukan <em>the Australian Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization</em> (CSIRO), (Organisasi Penelitian Ilmiah dan Industri Persemakmuran Australia), para ilmuwan yang berhasil menemukan gen yang menghasilkan resilin serangga juga menemukan polimer hebat yang mungkin berguna dalam penanganan penyakit pembuluh darah vena. Pengkajian yang berawal di tahun 1960-an, yang dipusatkan pada belalang dan capung padang pasir, merupakan pendorong kuat yang memajukan tahap terpenting ini.</div><div class="hyg" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: normal; margin-top: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-decoration: none;"><br />
</div><div class="hyg" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: normal; margin-top: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-decoration: none;">Resilin, yang juga memberikan kutu kemampuan untuk membuat lompatan luar biasa, melengkapi belalang dan capung padang pasir, serta serangga lain keahlian bergerak yang mengejutkan. Berkat zat ini, kutu mampu melompat beratus-ratus kali tinggi tubuhnya sendiri dan sejumlah lalat dapat mengepakkan sayapnya lebih dari 200 kali per detik.</div><div class="hyg" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: normal; margin-top: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-decoration: none;"><br />
</div><div class="hyg" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: normal; margin-top: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-decoration: none;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjD4u0d0bUINtFiNT9Dj-Llg7hsGVHZe2AI7MpnaW0ryPJFjgcXK7K9bqJ8xSgU-4Lg2Cu9z2d5t5VbSBjZAknBh-p1uqSMtMX_0_5hYjOU-hzS_Etp0G1pS0Gh6m8KlCejlLCCm0fZ3lk/s1600/penerbangan_04.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="111" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjD4u0d0bUINtFiNT9Dj-Llg7hsGVHZe2AI7MpnaW0ryPJFjgcXK7K9bqJ8xSgU-4Lg2Cu9z2d5t5VbSBjZAknBh-p1uqSMtMX_0_5hYjOU-hzS_Etp0G1pS0Gh6m8KlCejlLCCm0fZ3lk/s200/penerbangan_04.jpg" width="200" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_joWaAcJb9n8Tk9fVd_QiLKaSuXbeFsP5iWgAXPLtf5h6pwysALSZ4dzh4p9hyphenhyphenjd2XhOYYdI0_G7am_VWVVFyQ-zBEujYvfJfRfg6PYux_NY701VOnEqMrTJsPeA6YrLpU3nJqGYHRtc/s1600/penerbangan_03.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_joWaAcJb9n8Tk9fVd_QiLKaSuXbeFsP5iWgAXPLtf5h6pwysALSZ4dzh4p9hyphenhyphenjd2XhOYYdI0_G7am_VWVVFyQ-zBEujYvfJfRfg6PYux_NY701VOnEqMrTJsPeA6YrLpU3nJqGYHRtc/s1600/penerbangan_03.jpg" /></a></div><div class="hyg" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: normal; margin-top: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-decoration: none;"><br />
</div><div class="hyg" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: normal; margin-top: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 0px; text-align: center; text-decoration: none;"><span class="Apple-style-span" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-size: 10px; font-weight: bold;">Untuk penerbangan yang mulus, gerakan sayap lurus ke atas dan ke bawah tidaklah cukup. Sayap mesti pula mengubah sudut gerakannya di setiap kepakan. Sayap-sayap serangga memiliki kelenturan-berputar yang istimewa yang diberikan oleh otot-otot pengendali penerbangan.</span></div><div class="hyg" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: normal; margin-top: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-decoration: none;"><span class="Apple-style-span" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-size: 10px; font-weight: bold;"><br />
</span></div><div class="hyg" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: normal; margin-top: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-decoration: none;">Protein yang diperoleh dari resilin jauh lebih baik dari produk karet berkualitas tertinggi dalam hal kemampuannya menahan tekanan dan kembali ke bentuk asalnya. Penelitian yang berkelanjutan tentang resilin tiruan menunjukkan bahwa protein tersebut tetap memiliki sifat-sifat ini.</div><div class="hyg" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: normal; margin-top: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-decoration: none;"><br />
</div><div class="hyg" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: normal; margin-top: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-decoration: none;">Para ilmuwan menyatakan keyakinannya bahwa polimer yang didapatkan dari pencangkokkan gen-gen serangga dapat diterapkan di aneka bidang yang sangat beragam, dari kedokteran hingga industri. Namun, mungkin yang terpenting dari penerapan ini adalah penanganan penyakit pembuluh darah arteri pada manusia. Oleh karena resilin menyerupai protein elastin pada pembuluh vena manusia, para ilmuwan berharap bahwa penelitian mereka akan memberi vena kelenturan yang terbaharui.</div><div class="hyg" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: normal; margin-top: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-decoration: none;"><br />
</div><span class="hyg" style="font-family: Geneva, Arial, Helvetica, san-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-weight: normal; margin-top: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-decoration: none;">Profesor asal Inggris Roger Greenhalgh menyatakan bahwa “Penelitian [terhadap resilin] tampaknya berada pada tahap paling awal, tapi jika kita dapat mengambil sesuatu yang bagus dari kelenturan kutu tersebut yang bermanfaat bagi manusia, hal itu akan sangat berkesan“</span>CendanaArthttp://www.blogger.com/profile/09336738267728234772noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3792401750023100690.post-2301868714122001792011-01-09T19:20:00.000-08:002011-01-09T19:20:23.421-08:00TEORI EVOLUSI: PENIPUAN ILMIAH PALING TERSOHOR SEPANJANG SEJARAH<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrOrCD1f_9pEereYySxCDVz1AkKRDrWPoLpfr0sOQ1dv7eshmNc3mOwjmsK0TGBv76bQ4Rg3MjXwITDoAK-kz4XxtIAWfqcCZvAr1-QmchuX6vJhv1GCkl5HE9FPCTB-TIkmBNj8CpKew/s1600/evolusi6.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="187" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrOrCD1f_9pEereYySxCDVz1AkKRDrWPoLpfr0sOQ1dv7eshmNc3mOwjmsK0TGBv76bQ4Rg3MjXwITDoAK-kz4XxtIAWfqcCZvAr1-QmchuX6vJhv1GCkl5HE9FPCTB-TIkmBNj8CpKew/s320/evolusi6.jpg" width="320" /></a></div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 3px; -webkit-border-vertical-spacing: 3px; font-family: Tahoma, Arial; line-height: 22px;"><span class="Apple-style-span" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 0px; -webkit-border-vertical-spacing: 0px; color: #2f2928; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;">Sebagian orang yang pernah mendengar "teori evolusi" atau "Darwinisme" mungkin beranggapan bahwa konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi biologi dan tidak berpengaruh sedikit pun terhadap kehidupan sehari-hari. Anggapan ini sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekadar konsep biologi. Teori evolusi telah menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan sebagian besar manusia. Filsafat tersebut adalah "materialisme", yang mengandung sejumlah pemikiran penuh kepalsuan tentang mengapa dan bagaimana manusia muncul di muka bumi. Materialisme mengajarkan bahwa tidak ada sesuatu pun selain materi dan materi adalah esensi dari segala sesuatu, baik yang hidup maupun tak hidup. Berawal dari pemikiran ini, materialisme mengingkari keberadaan Sang Maha Pencipta.<br />
<br />
Di abad ke-20, teori evolusi telah terbantahkan tidak hanya oleh ilmu biologi molekuler, tapi juga oleh paleontologi, yakni ilmu tentang fosil. Tidak ada sisa fosil yang mendukung evolusi yang pernah ditemukan dalam penggalian yang dilakukan di seluruh penjuru dunia<br />
<br />
Fosil adalah sisa jasad makhluk hidup yang pernah hidup di masa lampau. Bentuk dan susunan kerangka makhluk hidup, yang tubuhnya segera terlindungi dari sentuhan udara, dapat terawetkan secara utuh. Sisa kerangka ini memberi kita keterangan tentang sejarah kehidupan di bumi. Jadi, catatan fosil lah yang memberikan jawaban ilmiah terhadap pertanyaan seputar asal usul makhluk hidup.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">PENDAPAT DARWIN</span><br />
<br />
Teori evolusi menyatakan bahwa semua makhluk hidup yang beraneka ragam berasal dari satu nenek moyang yang sama. Menurut teori ini, kemunculan makhluk hidup yang begitu beragam terjadi melalui variasi-variasi kecil dan bertahap dalam rentang waktu yang sangat lama. Teori ini menyatakan bahwa awalnya makhluk hidup bersel satu terbentuk. Selama ratusan juta tahun kemudian, makhluk bersel satu ini berubah menjadi ikan dan hewan invertebrata (tak bertulang belakang) yang hidup di laut. Ikan-ikan ini kemudian diduga muncul ke daratan dan berubah menjadi reptil. Dongeng ini pun terus berlanjut, dan seterusnya sampai pada pernyataan bahwa burung dan mamalia berevolusi dari reptil.<br />
<br />
Seandainya pendapat ini benar, mestinya terdapat sejumlah besar “spesies peralihan” (juga disebut sebagai spesies antara, atau spesies mata rantai) yang menghubungkan satu spesies dengan spesies yang lain yang menjadi nenek moyangnya. Misalnya, jika reptil benar-benar telah berevolusi menjadi burung, maka makhluk separuh-burung separuh-reptil dengan jumlah berlimpah mestinya pernah hidup di masa lalu. Di samping itu, makhluk peralihan ini mestinya memiliki organ dengan bentuk yang belum sempurna atau tidak lengkap. Darwin menamakan makhluk dugaan ini sebagai “bentuk-bentuk peralihan antara”.<br />
<br />
Skenario evolusi juga mengatakan bahwa ikan, yang berevolusi dari invertebrata, di kemudian hari merubah diri mereka sendiri menjadi amfibi yang dapat hidup di darat. (Amfibi adalah hewan yang dapat hidup di darat dan di air, seperti katak). Tapi, sebagaimana yang ada dalam benak Anda, skenario ini pun tidak memiliki bukti. Tak satu fosil pun yang menunjukkan makhluk separuh ikan separuh amfibi pernah ada.<br />
<br />
Dia saat mengemukakan teori ini, ia tidak dapat menunjukkan bukti-bukti fosil bentuk peralihan ini. Dengan kata lain, Darwin sekedar menyampaikan dugaan yang tanpa disertai bukti.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">COELACANTH TERNYATA MASIH HIDUP</span><br />
<br />
Hingga 70 tahun yang lalu, evolusionis mempunyai fosil ikan yang mereka yakini sebagai "nenek moyang hewan-hewan darat". Namun, perkembangan ilmu pengetahuan meruntuhkan seluruh pernyataan evolusionis tentang ikan ini. Ketiadaan fosil bentuk peralihan antara ikan dan amfibi adalah fakta yang juga diakui oleh para evolusionis hingga kini. Namun, sampai sekitar 70 tahun yang lalu, fosil ikan yang disebut coelacanth diterima sebagai bentuk peralihan antara ikan dan hewan darat. Evolusionis menyatakan bahwa coelacanth, yang diperkirakan berumur 410 juta tahun, adalah bentuk peralihan yang memiliki paru-paru primitif, otak yang telah berkembang, sistem pencernaan dan peredaran darah yang siap untuk berfungsi di darat, dan bahkan mekanisme berjalan yang primitif. Penafsiran evolusi ini diterima sebagai kebenaran yang tak perlu diperdebatkan lagi di dunia ilmiah hingga akhir tahun 1930-an.<br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;">Namun, pada tanggal 22 Desember 1938, penemuan yang sangat menarik terjadi di Samudra Hindia. Seekor ikan dari famili coelacanth, yang sebelumnya diajukan sebagai bentuk peralihan yang telah punah 70 juta tahun yang lalu, berhasil ditangkap hidup-hidup! Tak diragukan lagi, penemuan ikan coelacanth "hidup" ini memberikan pukulan hebat bagi para evolusionis. Ahli paleontologi evolusionis, J. L. B. Smith, mengatakan ia tidak akan terkejut lagi jika bertemu dengan seekor dinosaurus yang masih hidup. (Jean-Jacques Hublin, The Hamlyn Encyclopædia of Prehistoric Animals, New York: The Hamlyn Publishing Group Ltd., 1984, hal. 120). Pada tahun-tahun berikutnya, 200 ekor coelacanth berhasil ditangkap di berbagai tempat berbeda di seluruh dunia.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLKnwCKengbTNRXSkuDmr_3VB-C4z7RDeWypHN8ZRknQc0jXSoI2ISyckiI8aMJQRFjPmVmzt3Bv5N90GP-5h6u27_GS5vyHozJ6UyYuKrqmO9Wav22KC2fY4ABBceVIhCK2DvhE2C_S8/s1600/teori_evolusi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLKnwCKengbTNRXSkuDmr_3VB-C4z7RDeWypHN8ZRknQc0jXSoI2ISyckiI8aMJQRFjPmVmzt3Bv5N90GP-5h6u27_GS5vyHozJ6UyYuKrqmO9Wav22KC2fY4ABBceVIhCK2DvhE2C_S8/s1600/teori_evolusi.jpg" /></a></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: center;"><span style="font-size: 11pt;">BERAKHIRNYA SEBUAH MITOS<br />
Coelacanth ternyata masih hidup! Tim yang menangkap coelacanth hidup pertama di Samudra Hindia pada tanggal 22 Desember 1938 terlihat di sini bersama ikan tersebut</span></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: center;"><br />
<span style="font-size: 11pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;">Keberadaan coelacanth yang masih hidup mengungkapkan sejauh mana evolusionis dapat mengarang skenario khayalan mereka. Bertentangan dengan pernyataan mereka, coelacanth ternyata tidak memiliki paru-paru primitif dan tidak pula otak yang besar. Organ yang dianggap oleh peneliti evolusionis sebagai paru-paru primitif ternyata hanyalah kantung lemak. (Jacques Millot, "The Coelacanth", Scientific American, Vol 193, December 1955, hal. 39). Terlebih lagi, coelacanth, yang dikatakan sebagai "calon reptil yang sedang bersiap meninggalkan lautan untuk menuju daratan", pada kenyataannya adalah ikan yang hidup di dasar samudra dan tidak pernah mendekati rentang kedalaman 180 meter dari permukaan laut. (Bilim ve Teknik (Science and Technology), November 1998, No. 372, hal. 21).</div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; line-height: 17px;"><span class="chapter1"><b><span style="color: windowtext;">MANUSIA BERAHANG KERA</span></b></span><b><o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; line-height: 17px;"><span class="chapter1"><b><span style="color: windowtext;"><br />
</span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;">Tengkorak Manusia Piltdown dikemukakan kepada dunia selama lebih dari 40 tahun sebagai bukti terpenting terjadinya "evolusi manusia". Akan tetapi, tengkorak ini ternyata hanyalah sebuah kebohongan ilmiah terbesar dalam sejarah.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiV5yxCWj4qymHYCqvctX3uoGKLBYEy6j5_ni8dK8cr5_wOxepMUlS9mCW1006EyQYlvfPEYXEdyCHVGMvnt0HGjaVTvJjwkVlpMm2dfnkRzMmVEiu57jHLJ44u6Z-Nq2NXsHbfC-t4-LU/s1600/evolusi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiV5yxCWj4qymHYCqvctX3uoGKLBYEy6j5_ni8dK8cr5_wOxepMUlS9mCW1006EyQYlvfPEYXEdyCHVGMvnt0HGjaVTvJjwkVlpMm2dfnkRzMmVEiu57jHLJ44u6Z-Nq2NXsHbfC-t4-LU/s1600/evolusi.jpg" /></a></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;">Pada tahun 1912, seorang dokter terkenal yang juga ilmuwan paleoantropologi amatir, Charles Dawson, menyatakan dirinya telah menemukan satu tulang rahang dan satu fragmen tengkorak dalam sebuah lubang di Piltdown, Inggris. Meskipun tulang rahangnya lebih menyerupai kera, gigi dan tengkoraknya menyerupai manusia. Spesimen ini diberi nama "Manusia Piltdwon". Fosil ini diyakini berumur 500.000 tahun, dan dipamerkan di berbagai museum sebagai bukti nyata evolusi manusia. Selama lebih dari 40 tahun, banyak artikel ilmiah telah ditulis tentang "Manusia Piltdown", sejumlah besar penafsiran dan gambar telah dibuat, dan fosil ini diperlihatkan sebagai bukti penting evolusi manusia. Tidak kurang dari 500 tesis doktoral telah ditulis tentang masalah ini. (Malcolm Muggeridge, The End of Christendom, Grand Rapids, Eerdmans, 1980, hal. 59.)</div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;">Pada tahun 1949, Kenneth Oakley dari departemen paleontologi British M<span class="Apple-style-span" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 3px; -webkit-border-vertical-spacing: 3px; color: black; font-family: Tahoma, Arial; font-size: small; line-height: 22px;"><span class="Apple-style-span" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 0px; -webkit-border-vertical-spacing: 0px; color: #2f2928; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px;"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;">useum mencoba melakukan "uji fluorin", sebuah cara uji baru untuk menentukan umur sejumlah fosil kuno. Pengujian dilakukan pada fosil Manusia Piltdown. Hasilnya sungguh mengejutkan. Selama pengujian, diketahui ternyata tulang rahang Manusia Piltdown tidak mengandung fluorin sedikit pun. Ini menunjukkan tulang tersebut telah terkubur tak lebih dari beberapa tahun yang lalu. Sedangkan tengkoraknya, yang mengandung sejumlah kecil fluorin, menunjukkan umurnya hanya beberapa ribu tahun.</div><br />
</span><br />
<div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;">Penelitian lebih lanjut mengungkapkan bahwa Manusia Piltdown merupakan penipuan ilmiah terbesar dalam sejarah. Ini adalah tengkorak buatan; tempurungnya berasal dari seorang lelaki yang hidup 500 tahun yang lalu, dan tulang rahangnya adalah milik seekor kera yang belum lama mati! Kemudian gigi-giginya disusun dengan rapi dan ditambahkan pada rahang tersebut, dan persendi-annya diisi agar menyerupai pada manusia. Kemudian seluruh bagian ini diwarnai dengan potasium dikromat untuk memberinya penampakan kuno.</div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;">Le Gros Clark, salah seorang anggota tim yang mengungkap pemalsuan ini, tidak mampu menyembunyikan keterkejutannya dan mengatakan: "bukti-bukti abrasi tiruan segera tampak di depan mata. Ini terlihat sangat jelas sehingga perlu dipertanyakan - bagaimana hal ini dapat luput dari penglihatan sebelumnya?" (Stephen Jay Gould, "Smith Woodward's Folly", New Scientist, 5 April 1979, hal. 44) Ketika kenyataan ini terungkap, "Manusia Piltdown" dengan segera dikeluarkan dari British Museum yang telah memamerkannya selama lebih dari 40 tahun.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYk7lMoUgA21ZqLwMz7cm1-zQs1Cd0w0RNh0KajdeRHYF-mDi63jq6zz3MfqG0k7vX3bPAxn6Aoe9dSsVB5HpQ684hgExopJDTI8qcblRU2SJprbfWT1dm5UYYlmdQGsCT5OG4cUXK8Mo/s1600/tengkorak_evolusi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYk7lMoUgA21ZqLwMz7cm1-zQs1Cd0w0RNh0KajdeRHYF-mDi63jq6zz3MfqG0k7vX3bPAxn6Aoe9dSsVB5HpQ684hgExopJDTI8qcblRU2SJprbfWT1dm5UYYlmdQGsCT5OG4cUXK8Mo/s1600/tengkorak_evolusi.jpg" /></a></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 0px; -webkit-border-vertical-spacing: 0px; color: #2f2928; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">Manusia Piltdown merupakan pemalsuan yang dilakukan dengan merekatkan rahang kera pada tengkorak manusia</span></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 0px; -webkit-border-vertical-spacing: 0px; color: #2f2928; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: left;">Skandal Piltdown dengan jelas memperlihat-kan bahwa tidak ada yang dapat menghentikan para evolusionis dalam rangka membuktikan teori-teori mereka. Bahkan, skandal ini menunjukkan para evolusionis tidak memiliki penemuan apa pun yang mendukung teori mereka. Karena mereka tidak memiliki bukti apa pun, mereka memilih untuk membuatnya sendiri.</div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px;"><b><span lang="DE">KEKELIRUAN PEMIKIRAN TENTANG REKAPITULASI</span></b><span lang="DE"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px;"><b><span lang="DE"><br />
</span></b></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px; text-align: justify;"><span lang="DE">Teori Haeckel ini menganggap bahwa embrio hidup mengalami ulangan proses evolusi seperti yang dialami moyang-palsunya. Haeckel berteori bahwa selama perkembangan di dalam rahim ibunya, embrio manusia kali pertama memperlihatkan sifat-sifat seekor ikan, lalu reptil, dan akhirnya manusia.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px; text-align: justify;"><span lang="DE"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px; text-align: justify;"><span lang="DE">Sejak itu telah dibuktikan bahwa teori ini sepenuhnya omong kosong. Kini telah diketahui bahwa “insang-insang” yang disangka muncul pada tahap-tahap awal embrio manusia ternyata adalah taraf-taraf awal saluran telinga dalam, kelenjar paratiroid, dan kelenjar gondok. Bagian embrio yang diserupakan dengan “kantung kuning telur” ternyata kantung yang menghasilkan darah bagi si janin. Bagian yang dikenali sebagai “ekor” oleh Haeckel dan para pengikutnya sebenarnya tulang belakang, yang mirip ekor hanya karena tumbuh mendahului kaki.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px; text-align: justify;"><span lang="DE"><br />
</span></div><span lang="DE" style="font-style: italic;">Inilah fakta-fakta yang diterima luas di dunia lmiah, dan bahkan telah diterima oleh para evolusionis sendiri. Dua pemimpin neo-Darwinis, George Gaylord Simpson dan W. Beck telah mengakui:<br />
</span><span lang="DE" style="font-style: italic;">Haeckel keliru menyatakan azas evolusi yang terlibat. Kini telah benar-benar diyakini bahwa ontogeni tidak mengulangi filogeni</span><div style="font-style: italic;"></div><div class="separator" style="clear: both; font-style: italic; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXxEnuDjBlpq8DtICNnOmsAaFba4lnhUPMhobw-rna-ynRnuAz7U7ZENUePwSvRUV2VobDCt6-zHdDxkyjFQ3Ht7zTwFvqEXTAJjpOGEu10Bfni9U7WWirUONLwqrKLiiAsccCFQPMpqs/s1600/evolus2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXxEnuDjBlpq8DtICNnOmsAaFba4lnhUPMhobw-rna-ynRnuAz7U7ZENUePwSvRUV2VobDCt6-zHdDxkyjFQ3Ht7zTwFvqEXTAJjpOGEu10Bfni9U7WWirUONLwqrKLiiAsccCFQPMpqs/s1600/evolus2.jpg" /></a></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px; text-align: justify;"><span lang="DE"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px; text-align: justify;"><span lang="DE"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px; text-align: justify;"><span lang="DE"><span class="Apple-style-span" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 3px; -webkit-border-vertical-spacing: 3px; color: black; font-family: Tahoma, Arial; font-size: small; line-height: 22px;"><i><span class="Apple-style-span" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 0px; -webkit-border-vertical-spacing: 0px; color: #2f2928; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; font-style: normal; line-height: 17px;"></span></i></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: justify;"><i><span lang="DE">Segi menarik lain dari “rekapitulasi” adalah Ernst Haeckel sendiri, seorang pemalsu yang mereka-reka gambar-gambar demi mendukung teori yang diajukannya. Pemalsuan Haeckel bermaksud menunjukkan bahwa embrio-embrio ikan dan manusia mirip satu sama lain.</span></i></div><div style="font-style: italic;"></div><div style="font-style: italic;"></div><div style="font-style: italic;"></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px; text-align: justify;"><span lang="DE"><br />
</span></div><div class="separator" style="clear: both; font-style: italic; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-BQYKMR5KaHmooGS0gds0SxmOA6sKHfoty6VIqWGZmOJUyADKfMQYYnZueJRhJmifY-RSHm9jxDesDwfPzB1tTCdj4SH3L6PjtrgNFaaLsaCLNe-U5YBzlD8s7oPCGYfZQifxgzb2sxU/s1600/evolusi3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-BQYKMR5KaHmooGS0gds0SxmOA6sKHfoty6VIqWGZmOJUyADKfMQYYnZueJRhJmifY-RSHm9jxDesDwfPzB1tTCdj4SH3L6PjtrgNFaaLsaCLNe-U5YBzlD8s7oPCGYfZQifxgzb2sxU/s320/evolusi3.jpg" width="224" /></a></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px; text-align: justify;"><span lang="DE"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px; text-align: justify;"><span lang="DE">Pada terbitan 5 September 1997 majalah ilmiah <i>Science</i>, sebuah artikel diterbitkan yang mengungkapkan bahwa gambar-gambar embrio Haeckel adalah karya penipuan. Artikel berjudul “Haeckel’s Embryos: Fraud Rediscovered” (Embrio-embrio Haeckel: Mengungkap Ulang Sebuah Penipuan) ini mengatakan:</span></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px; text-align: justify;"><span lang="DE"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px;"><span lang="DE">Kesan yang dipancarkan [gambar-gambar Haeckel] itu, bahwa embrio-embrio persis serupa, adalah keliru, kata Michael Richardson, seorang ahli embriologi pada St. George’s Hospital Medical School di London… Maka, ia dan para sejawatnya melakukan penelitian perbandingan, memeriksa kembali dan memfoto embrio-embrio yang secara kasar sepadan spesies dan umurnya dengan yang dilukis Haeckel. </span>Sim salabim dan perhatikan! Embrio-embrio “sering dengan mengejutkan tampak berbeda,” lapor Richardson dalam <i>Anatomy and Embryology</i> terbitan Agustus [1997].</div><div class="separator" style="clear: both; font-style: italic; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJU-Jkj6B1pWsLD-nkCBdTTMe3lggGjkJmKY1Q5GLrTvlN5vOmILwKiV-NEFr2APtoHVVD7EaAxHVKCa97zoGVyyNzwedo9Ukc8_GXvly9eSFqF0CIZ3WoIUCtwQ99WDprVv1RBDwvrks/s1600/evolusi4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJU-Jkj6B1pWsLD-nkCBdTTMe3lggGjkJmKY1Q5GLrTvlN5vOmILwKiV-NEFr2APtoHVVD7EaAxHVKCa97zoGVyyNzwedo9Ukc8_GXvly9eSFqF0CIZ3WoIUCtwQ99WDprVv1RBDwvrks/s320/evolusi4.jpg" width="260" /></a></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 15px;">Pada terbitan 5 September 1997,<i> </i>majalah terkemuka<i> Science</i> menyajikan sebuah artikel yang menyingkapkan bahwa gambar-gambar embrio milik Haeckel telah dipalsukan. Artikel ini menggambarkan bagaimana embrio-embrio sebenarnya sangat berbeda satu sama lain...</span></div><div class="separator" style="clear: both; font-style: italic; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsuIs2XQ6WHL7q8JfvE7mii43CiYS2Hqw0dCWy9moj6yHeMMGwj76FSh-_DlAG4y7-BDUdIehGYloltGpHGybjj8QyquL521k2gb2CBAr0xRFDkJvmrxYZgU6OW9hw6jPFd6w1bZn1yEI/s1600/evolusi5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="144" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsuIs2XQ6WHL7q8JfvE7mii43CiYS2Hqw0dCWy9moj6yHeMMGwj76FSh-_DlAG4y7-BDUdIehGYloltGpHGybjj8QyquL521k2gb2CBAr0xRFDkJvmrxYZgU6OW9hw6jPFd6w1bZn1yEI/s320/evolusi5.jpg" width="320" /></a></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 15px;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 15px;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 15px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px;"></span></span></div><div style="font-style: italic; text-align: center;"><span style="font-size: 11pt;">Penelitian di tahun-tahun terakhir telah menunjukkan bahwa embrio-embrio dari spesies yang berbeda tidak saling mirip, seperti yang ditunjukkan Haeckel. Perbedaan besar di antara embrio-embrio mamalia, reptil, dan kelelawar di atas adalah contoh nyata hal ini</span></div><div style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px;"></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px; text-align: left;"></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px; text-align: justify;"><i>Science </i>menjelaskan bahwa, demi menunjukkan bahwa embrio-embrio memiliki kemiripan, Haeckel sengaja menghilangkan beberapa organ dari gambar-gambarnya atau menambahkan organ-organ khayalan. <span lang="DE">Belakangan, di dalam artikel yang sama, informasi berikut ini diungkapkan:</span></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px; text-align: justify;"><span lang="DE"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px; text-align: justify;"><span lang="DE">Bukan hanya menambahkan atau mengurangi ciri-ciri, lapor Richardson dan para sejawatnya, namun Haeckel juga mengubah-ubah ukuran untuk membesar-besarkan kemiripan di antara spesies-spesies, bahkan ketika ada perbedaan 10 kali dalam ukuran. Haeckel mengaburkan perbedaan lebih jauh dengan lalai menamai spesies dalam banyak kesempatan, seakan satu wakil sudah cermat bagi keseluruhan kelompok hewan. Dalam kenyataannya, Richardson dan para sejawatnya mencatat, bahkan embrio-embrio hewan yang berkerabat dekat seperti ikan cukup beragam dalam penampakan dan urutan perkembangannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px; text-align: justify;"><span lang="DE"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px; text-align: justify;">Artikel <i>Science </i>membahas bagaimana pengakuan-pengakuan Haeckel atas masalah ini ditutup-tutupi sejak awal abad ke-20, dan bagaimana gambar-gambar palsu ini mulai disajikan sebagai fakta ilmiah di dalam buku-buku acuan:</div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px; text-align: justify;">Pengakuan Haeckel lenyap setelah gambar-gambarnya kemudian digunakan dalam sebuah buku tahun 1901 berjudul <i>Darwin and After Darwin</i> (Darwin dan Sesudahnya) dan dicetak ulang secara luas di dalam buku-buku acuan biologi berbahasa Inggris<a href="" name="325"></a>.<br />
<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px; text-align: justify;">Singkatnya, fakta bahwa gambar-gambar Haeckel dipalsukan telah muncul di tahun 1901, tetapi seluruh dunia ilmu pengetahuan terus diperdaya olehnya selama satu abad.</div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px; text-align: justify;"><span class="chapter1"><b><span style="color: windowtext;">TATKALA MANUSIA MENCARI NENEK MOYANGNYA<o:p></o:p></span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px; text-align: justify;"><span class="chapter1"><b><span style="color: windowtext;"><br />
</span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px; text-align: justify;">Walaupun para evolusionis tidak berhasil menemukan bukti ilmiah untuk mendukung teori mereka, mereka sangat berhasil dalam satu hal: propaganda. Unsur paling penting dari propaganda ini adalah gambar-gambar palsu dan bentuk tiruan yang dikenal dengan "rekonstruksi".<br />
<o:p> </o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px; text-align: justify;">Rekonstruksi dapat diartikan sebagai membuat lukisan atau membangun model makhluk hidup berdasarkan satu potong tulang yang ditemukan dalam penggalian. "Manusia-manusia kera" yang kita lihat di koran, majalah atau film semuanya adalah rekonstruksi.</div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px; text-align: justify;">Ketika mereka tidak mampu menemukan makhluk "setengah manusia setengah kera" dalam catatan fosil, mereka memilih membohongi masyarakat dengan membuat gambar-gambar palsu.<strong><span style="font-weight: normal;"><o:p> </o:p></span></strong></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px; text-align: justify;"><strong><span style="font-weight: normal;">Persis seperti pernyataan evolusionis yang lain tentang asal-usul makhluk hidup, pernyataan mereka tentang asal-usul manusia pun tidak memiliki landasan ilmiah. Berbagai penemuan menunjukkan bahwa "evolusi manusia" hanyalah dongeng belaka.</span></strong></div><div style="font-style: italic;"></div><div class="separator" style="clear: both; font-style: italic; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrOrCD1f_9pEereYySxCDVz1AkKRDrWPoLpfr0sOQ1dv7eshmNc3mOwjmsK0TGBv76bQ4Rg3MjXwITDoAK-kz4XxtIAWfqcCZvAr1-QmchuX6vJhv1GCkl5HE9FPCTB-TIkmBNj8CpKew/s1600/evolusi6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="187" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrOrCD1f_9pEereYySxCDVz1AkKRDrWPoLpfr0sOQ1dv7eshmNc3mOwjmsK0TGBv76bQ4Rg3MjXwITDoAK-kz4XxtIAWfqcCZvAr1-QmchuX6vJhv1GCkl5HE9FPCTB-TIkmBNj8CpKew/s320/evolusi6.jpg" width="320" /></a></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px;">Darwin mengemukakan pernyataannya bahwa manusia dan kera berasal dari satu nenek moyang yang sama dalam bukunya The Descent of Man yang terbit tahun 1971. Sejak saat itu, para pengikut Darwin telah berusaha untuk memperkuat kebenaran pernyataan tersebut. Tetapi, walaupun telah melakukan berbagai penelitian, pernyataan "evolusi manusia" belum pernah dilandasi oleh penemuan ilmiah yang nyata, khususnya di bidang fosil.<br />
<br />
Penemuan ini jelas menunjukkan pendapat tentang sifat-sifat perolehan yang terkumpul dari satu keturunan ke turunan berikutnya, sehingga memunculkan spesies baru, tidaklah mungkin. Dengan kata lain, mekanisme seleksi alam rumusan Darwin tidak berkemampuan mendorong terjadinya evolusi. Jadi, teori evolusi Darwin sesungguhnya telah ambruk sejak awal di abad ke-20 dengan ditemukannya ilmu genetika. Segala upaya lain dari para pendukung evolusi di abad ke-20 selalu gagal.</div><div class="separator" style="clear: both; font-style: italic; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOrwVkiAecTFZ11a6fm707wtm717ZnQFp31jf1wN8gfhevNLWNA2-MBL2K2Mj2K8zz6RNbrtcJoIm34ZMKBQpZnX6TuNhW2br1vqWtCqAa6Yr-geIC5VRdKms9n1-HyLqc_2jjgOnDcaA/s1600/evolusi7.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOrwVkiAecTFZ11a6fm707wtm717ZnQFp31jf1wN8gfhevNLWNA2-MBL2K2Mj2K8zz6RNbrtcJoIm34ZMKBQpZnX6TuNhW2br1vqWtCqAa6Yr-geIC5VRdKms9n1-HyLqc_2jjgOnDcaA/s320/evolusi7.jpg" width="234" /></a></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px;"><span style="font-size: 11pt;">Teori evolusi menyatakan bahwa kelompok makhluk hidup yang berbeda-beda (filum) terbentuk dan berkembang dari satu nenek moyang bersama, dan berubah menjadi bentuk yang semakin berbeda satu sama lain seiring berlalunya waktu. Gambar paling atas menampilkan pernyataan ini, yang dapat digambarkan menyerupai proses percabangan pohon. Namun, fakta catatan fosil malah membuktikan kebalikannya. Sebagaimana diperlihatkan gambar paling bawah, beragam kelompok makhluk hidup muncul serentak dan tiba-tiba dengan ciri tubuh masing-masing yang khas. Sekitar 100 filum mendadak muncul di zaman Kambrium. Setelah itu, jumlah mereka menurun (karena punahnya sejumlah filum) , dan bukannya meningkat.<br />
</span><span class="chapter1"><b><span style="color: windowtext;">YANG TERSEMBUNYI DI BALIK PERCOBAAN MILLER</span></b></span></div><div class="separator" style="clear: both; font-style: italic; text-align: center;"></div><div style="font-style: italic;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; font-style: italic; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwLPNak0EG6fOlzW6c0zZyqEGBFut-5_y2t3YPoYpxaw7zvXQQixUt0EovsOnoPjyM7YBuQiI_UExTA6M7M0mRGCCNqtGa64zWH_uttl_Hj4arEcnEAKfKrOzOwLW1yIMSqpzTTyb99Zw/s1600/evolusi8.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwLPNak0EG6fOlzW6c0zZyqEGBFut-5_y2t3YPoYpxaw7zvXQQixUt0EovsOnoPjyM7YBuQiI_UExTA6M7M0mRGCCNqtGa64zWH_uttl_Hj4arEcnEAKfKrOzOwLW1yIMSqpzTTyb99Zw/s1600/evolusi8.jpg" /></a></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px;"><span class="chapter1"><b><span style="color: windowtext;"><br />
</span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px;"><span class="Apple-style-span" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 0px; -webkit-border-vertical-spacing: 0px; color: #2f2928; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal;"></span></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;">Penelitian yang paling diterima luas tentang asal usul kehidupan adalah percobaan yang dilakukan peneliti Amerika, Stanley Miller, di tahun 1953. (Percobaan ini juga dikenal sebagai “percobaan Urey-Miller” karena sumbangsih pembimbing Miller di<em>University of Chicago</em>, Harold Urey). Percobaan inilah satu-satunya “bukti” milik para evolusionis yang digunakan untuk membuktikan pendapat tentang “evolusi kimiawi”. Mereka mengemukakannya sebagai tahapan awal proses evolusi yang mereka yakini, yang akhirnya memunculkan kehidupan.<br />
<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;">Melalui percobaan, Stanley Miller bertujuan membuktikan bahwa di bumi yang tak berkehidupan miliaran tahun lalu, asam amino, satuan molekul pembentuk protein, dapat terbentuk dengan sendirinya secara alamiah tanpa campur tangan sengaja apa pun di luar kekuatan alam. Dalam percobaannya, Miller menggunakan campuran gas yang ia yakini terdapat pada bumi purba (yang kemudian terbukti tidak tepat). Campuran ini terdiri dari gas amonia, metana, hidrogen, dan uap air. Karena gas-gas ini takkan saling bereaksi dalam lingkungan alamiah, ia menambahkan energi ke dalamnya untuk memicu reaksi antar gas-gas tersebut. Dengan beranggapan energi ini dapat berasal dari petir pada atmosfer purba, ia menggunakan arus listrik untuk tujuan tersebut.<br />
<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;">Atmosfer purba yang Miller coba tiru dalam percobaannya tidaklah sesuai dengan kenyataan. Di tahun 1980-an, para ilmuwan sepakat bahwa <strong>seharusnya gas nitrogen dan karbon dioksidalah yang digunakan dalam lingkungan buatan itu dan bukan metana serta amonia.</strong><br />
<o:p> </o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; line-height: 17px;">Ilmuwan Amerika, J. P. Ferris dan C. T. Chen mengulangi percobaan Miller dengan menggunakan lingkungan atmosfer yang berisi karbon dioksida, hidrogen, nitrogen, dan uap air; <b>dan mereka tidak mampu mendapatkan bahkan satu saja molekul asam amino</b>.<em> (J. P. Ferris, C. T. Chen, "Photochemistry of Methane, Nitrogen, and Water Mixture As a Model for the Atmosphere of the Primitive Earth," Journal of American Chemical Society, vol. 97:11, 1975, h. 2964.)</em><br />
<o:p> </o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;">Terdapat sejumlah temuan yang menunjukkan bahwa kadar oksigen di atmosfer kala itu jauh lebih tinggi daripada yang sebelumnya dinyatakan para evolusionis. Berbagai penelitian juga menunjukkan, jumlah radiasi ultraviolet yang kala itu mengenai bumi adalah 10.000 lebih tinggi daripada perkiraan para evolusionis. Radiasi kuat ini dipastikan telah membebaskan oksigen dengan cara menguraikan uap air dan karbon dioksida di atmosfer.<br />
<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;">Keadaan ini sama sekali bertentangan dengan percobaan Miller, di mana oksigen sama sekali diabaikan. Jika oksigen digunakan dalam percobaannya, metana akan teruraikan menjadi karbon dioksida dan air, dan amonia akan menjadi nitrogen dan air. Sebaliknya, di lingkungan bebas oksigen, takkan ada pula lapisan ozon; sehingga asam-asam amino akan segera rusak karena terkena sinar ultraviolet yang paling kuat tanpa perlindungan dari lapisan ozon. Dengan kata lain, dengan atau tanpa oksigen di bumi purba, hasilnya adalah lingkungan mematikan yang bersifat merusak bagi asam amino.<br />
<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;">Anehnya, mengapa percobaan Miller masih saja dimuat di buku-buku pelajaran dan dianggap sebagai bukti penting asal usul kehidupan secara kimiawi? Ini sekali lagi menunjukkan betapa evolusi bukanlah teori ilmiah, melainkan keyakinan buta yang tetap dipertahankan meskipun bukti menunjukkan hal sebaliknya.<br />
<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; line-height: 17px; text-align: justify;">Kalangan masyarakat awam adalah yang umumnya tidak mengetahui kenyataan ini, dan menganggap pernyataan evolusi manusia didukung oleh berbagai bukti kuat. Anggapan yang salah tersebut terjadi karena masalah ini seringkali dibahas di media masa dan disampaikan sebagai fakta yang telah terbukti. Tetapi mereka yang benar-benar ahli di bidang ini mengetahui bahwa kisah "evolusi manusia" tidak memiliki dasar ilmiah.</div><br />
<div class="MsoNormal" style="font-size: 12px; font-style: italic; line-height: 17px;"><br />
</div><div style="font-style: italic;"></div><div style="font-style: italic;"></div><div style="font-style: italic;"></div></div>CendanaArthttp://www.blogger.com/profile/09336738267728234772noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3792401750023100690.post-32632213867271927172011-01-09T18:53:00.000-08:002011-01-09T18:53:44.959-08:00Israel Vs Palestina; Antara kebiadaban dan ketidakberdayaan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwN3Wwjr0l0Q2RpbbSDjzDJnFkXAol8RiX73viCYIw1xVj_CguOmak4_ATz3NNy14Set_FlOzFxaEJ0DAuAeinUIr6u37qp43FndHBZICEoMYmcf8neHGC2zUUn8MH1YFqieE0RLZ8XAE/s1600/images+%25282%2529.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwN3Wwjr0l0Q2RpbbSDjzDJnFkXAol8RiX73viCYIw1xVj_CguOmak4_ATz3NNy14Set_FlOzFxaEJ0DAuAeinUIr6u37qp43FndHBZICEoMYmcf8neHGC2zUUn8MH1YFqieE0RLZ8XAE/s1600/images+%25282%2529.jpg" /></a></div><div style="color: #444444; font-family: Arial, 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; margin-bottom: 18px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Dunia semakin terbelalak dengan kebiadaban Israel yang sebelumnya telah memblokade Gaza selama hampir 2 tahun hingga saat ini dan sekarang kembali melakukan kesewenangannya terhadap kapal bantuan kemanusiaan untuk Gaza “Mavi Marmara”yang akan menyalurkan 10 ribu ton bantuan dan turut serta di dalamnya 750 relawan dari berbagai negara. Militer Israel bahkan menembaki para relawan hingga belasan nyawa meninggal dan puluhan lainnya terluka.<span id="more-339" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"></span></div><div style="color: #444444; font-family: Arial, 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; margin-bottom: 18px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Kritikan demi kritikan terhadap kekejian Israel bergulir silih berganti dari berbagai negeri muslim maupun non muslim, seakan berlomba menunjukkan eksistensi negaranya yang peduli terhadap isu kemanusiaan. Ironis, apa yang dilakukan para pemegang otoritas kekuasaan dunia, tidak jauh berbeda dengan apa yang dilakukan oleh para siswa TK diJabar. Sekedar mengutuk, mengecam, memprotes, mengajukan keberatan, atau paling banter ya menggalang sumbangan. Lantas ditaruh dimana muka PBB yang katanya berperan sebagai penjaga perdamaian dunia? Kemana pula jargon “War on terrorism” yang lantang diteriakkan sang adidaya (AS)? Dan dimanakah taring raksasa umat islam sebanyak 1.5 miliar manusia? Padahal jumlah yahudi tidak lebih dari 14 juta jiwa –kurang dari separuh penduduk Jawa yang berjumlah 37 juta- dan hanya sekitar 5 juta jiwa yang mendiami Israel.</div><div style="color: #444444; font-family: Arial, 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; margin-bottom: 18px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Maka terbuktilah sudah kalamullah dalam al-Qur’an (al-Maidah:82) ; “<em style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik</em>.”</div><div style="color: #444444; font-family: Arial, 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; margin-bottom: 18px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"></div><div style="color: #444444; font-family: Arial, 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; margin-bottom: 18px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><strong style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Zionis sang teroris…</strong></div><div style="color: #444444; font-family: Arial, 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; margin-bottom: 18px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Zionis adalah gerakan politik yahudi yang memiliki misi untuk mewujudkan sebuah negara bagi kaumnya. Parahnya, PBB menyetujui berdirinya Negara Israel di tanah para nabi (baca: Palestina) ini sehingga secara de jure PM pertama Israel (David Ben Gurion) mendeklarasikan keberadaan Negara Israel pada 14 Mei 1948.</div><div style="color: #444444; font-family: Arial, 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; margin-bottom: 18px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Ibarat pepatah “sudah dikasih hati minta jantung”. Slow but sure, Zionis mulai meluaskan wilayahnya. Dan satu-satunya cara yang mereka tempuh adalah merampas tanah penduduk Palestina secara paksa bahkan membunuh seklipun. Hasilnya, wilayah Israel mencapai 90% tanah Palestina. Maka sungguh tidaklah umat islam di Palestina hanya mempertahankan al-Quds dan tanah para nabi atas kebrutalan Zionis Israel sang teroris.</div><div style="color: #444444; font-family: Arial, 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; margin-bottom: 18px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"></div><div style="color: #444444; font-family: Arial, 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; margin-bottom: 18px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><strong style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Bersatulah umat islam!!</strong></div><div style="color: #444444; font-family: Arial, 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; margin-bottom: 18px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Kemunculan Hamas, pejuang Palestina, dan para relawan hanyalah bentuk refleksi atas ketidakberdayaan para pemimpin boneka negeri-negeri kaum muslim dalam menghadapi Zionis sang teroris berikut Amerika sang adidaya lantaran AS selalu menjadi sabuk pengaman bagi kepentingan anak emasnya tersebut.</div><div style="color: #444444; font-family: Arial, 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; margin-bottom: 18px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Berapa “Mavi Marmara” lagi yang harus merasakan kezhaliman Zionis Israel sebagai raja tega dan berapa nyawa lagi penduduk Palestina yang harus membayar kebiadaban Zionis Israel sebagai bangsa pembunuh? Selama umat islam belum bersatu, maka selama itu pulalah jiwa, harta, dan kehormatan muslim di seluruh dunia -di Palestina pada khususnya- tergadaikan. Maka nggak usah heran jika umat islam belum menduduki posisinya sebagai rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi semesta alam) sekaligus khayru ummah (umat terbaik) karena tidak adanya kesatuan kekuatan negeri-negeri muslim dalam naungan Khilafah Rasyidah di bawah kepemimpinan seorang khalifah. Sehingga tugas kita saat ini adalah berjuang untuk menegakkan kembali Daulah Khilafah yang dapat menyatukan ribuan tentara muslim untuk mengikis habis zionis atas nama jihad fi sabilillah (berperang di jalan Allah). (ria)</div>CendanaArthttp://www.blogger.com/profile/09336738267728234772noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3792401750023100690.post-51066185022216906292011-01-08T18:36:00.000-08:002011-01-09T18:37:13.758-08:00Lima Pilar Perdagangan Islam<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPz5gZMJZfSoXyU6c_sKHjhtfmom9APhyphenhyphenhZ-7LVCZ9tgNtH7W8ifzr7cS4dUw_F8IMylq4lRq6G2fUzQ3z4ehfAw1NHH1NjCcGPYmSX1UqLndSfHMEGol4rb078NhzQb_KBmPBhkBwLao/s1600/dinar-dirham_nusantara.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPz5gZMJZfSoXyU6c_sKHjhtfmom9APhyphenhyphenhZ-7LVCZ9tgNtH7W8ifzr7cS4dUw_F8IMylq4lRq6G2fUzQ3z4ehfAw1NHH1NjCcGPYmSX1UqLndSfHMEGol4rb078NhzQb_KBmPBhkBwLao/s320/dinar-dirham_nusantara.jpg" width="320" /></a></div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">Ada 5 pilar Perdagangan Islam yang saling melengkapi yaitu :</div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><strong>1.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></strong><strong>DINAR DAN DIRHAM ISLAM</strong></div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><strong><br />
</strong></div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;">Sejarah mencatat, ketika Rasulullah SAW tiba di Madinah, pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun 1 Hijriah, beliau menetapkan suatu tempat untuk didirikan Masjid (Masjid Nabawi). Kemudian kebijakan kedua, Rasulullah SAW mendirikan pasar <em>Baqi al Zubair</em>. Dan kebijakan ketiga Rasulullah SAW menetapkan timbangan dan takaran, serta menetapkan standar Dirham dan Dinar.</div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;"><br />
</div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;">Uang yang ditetapkan oleh Rasulullah SAW pada bulan ke 8 tahun 1 Hijriah, adalah: Dinar cetakan Hiraklius untuk 1 mitsqal Dinar Islam (1 Dinar=4,25 gr emas 22 karat) dan Dirham Nabawi 14 qirat (1 dirham=2,975 gr perak murni).</div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;"><br />
</div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><strong>2.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></strong><strong>PASAR ISLAM</strong></div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><strong><br />
</strong></div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;">Beliau SAW memerintahkan dengan tegas bahwa lokasi pasar merupakan tempat yang bebas dimasuki oleh semua orang (siapa yang datang lebih dulu maka bisa menempati posisi yang diinginkan), tanpa ada pembagian (seperti toko) dan tidak terdapat pajak, retribusi atau sewa yang harus dibebankan.</div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;"><br />
</div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;">Para pedagang di pasar Islam diwajibkan mengetahui tentang riba dan fiqih dagang. Untuk mengawasi pasar agar tidak terjadi penyimpangan seperti barang haram, pengurangan timbangan, sumpah palsu, berdusta, penimbunan, manipulasi harga dan lain-lain maka diangkatlah <em>muhtasib</em>(pengawas pasar)</div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;"><br />
</div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;"><span style="color: black;">Pasar terbuka dalam konteks kekinian, tentu saja, tidak lalu berarti sekadar mengembalikan pasar-pasar tradisional yang sumpek dan kumuh, tetapi pasar-pasar dengan sarana niaga yang memadai, pergudangan, perparkiran, sarana komunikasi dan fasilitas-fasilitas pendukung lainnya tetapi terbuka bagi umum.</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;"><br />
</div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;"><br />
</div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><strong>3.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></strong><strong>KARAVAN ISLAM</strong></div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><strong><br />
</strong></div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;"><span style="color: black;">Sepanjang sejarah Islam para pedagang selalu bergerak bebas, sendiri-sendiri maupun dalam kafilah-kafilah dagang (Karavan), dari satu pasar terbuka ke pasar terbuka lainnya. Bahkan, pasar-pasar itu pun selalu bergerak yang dicerminkan dari nama-namanya: <em>suq al-ahad</em> di Damaskus, <em>suq al-thalatha di</em> Baghdad, <em>suq al-arba'a</em>di Maswil, suq <em>al-khamis</em> di Fez dan Marakesh.</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;"><span style="color: black;"><br />
</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;">Ciri Pasar Islam yang paling terkenal adalah karavannya, sedang karavan tidak akan ada tanpa tempat untuk berdagang. Pasar adalah permata untuk setiap kota Islam. Setelah runtuhnya kekhalifahan, tata cara waqaf dari pasar hancur dan harta miliknya dijual.</div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;"><br />
</div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;">Walaupun harta waqaf tidak dapat dijual, tetapi sudah menjadi kebijakan dari penguasa kolonial untuk menghancurkan waqaf secara sistematis. Hasilnya adalah akhir dari Pasar Islam, lumpuhnya perdagangan dan secara alami merupakan akhir dari karavan.</div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;"><br />
</div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;"><span style="color: black;">Membangun kembali karavan tidak lalu menghidupkan kembali kabilah-kabilah berunta, tetapi delegasi-delegasi pedagang, dengan kapal-kapal dagang, peti kemas bergerak, truk, mobil dan motor yang bisa berpindah dari satu pasar terbuka ke pasar terbuka lainnya.</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;"><span style="color: black;"><br />
</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;">Yang paling fundamental untuk dimengerti dari sebuah karavan adalah wataknya yang terbuka bagi setiap investor, sepanjang ada kesepakatan antara mereka dengan agen-pedagang. Maka, sebuah karavan dapat berukuran kecil, beberapa dirham saja, atau sangat besar, mencapai ribuan dinar.</div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;"><br />
</div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;">Karavan bisa melibatkan kontrak kemitraan dagang antara dua orang (satu pedagang dan satu investor) atau puluhan orang (satu agen dan banyak investor). Dalam ukuran tradisional, kalau mau dilihat dari jumlah unta yang terlibat dalam sebuah karavan juga bisa : di Mekah dulu sebuah karavan bisa terdiri atas ratusan, bahkan ribuan ekor unta.</div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;"><br />
</div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;"><span style="color: black;">Muhammad Haekal, dalam bukunya <em>Sejarah Hidup Muhammad</em> Saw </span>menyebutkan bahwa omset Karavan Mekah di masa awal Rasulullah Saw mencapai 250 ribu dinar per tahun.</div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;"><span style="color: black;"><br />
</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;"><span style="color: black;">Praktis semua warga Mekah ketika itu terlibat dalam pembiayaan karavan. Karavan milik Utsman bin Affan sendiri saja, ketika tiba dari Syam pada suatu kali, berjumlah 1000 ekor unta. Satu Karavan, adakalanya berangkat dengan 2000 ekor unta, dengan muatan senilai 50 ribu dinar.</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;"><br />
</div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><strong>4.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></strong><strong>PAGUYUBAN ISLAM</strong></div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><strong><br />
</strong></div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;">Paguyuban merupakan oganisasi dari para produsen atau pekerja ahli. Kita mulai dengan pekerjaan yang sudah terbukti ada dan kita ubah hubungan antara pegawai dan majikan. Dalam paguyuban majikan dalam perdagangan menerima beberapa orang untuk magang sehingga bisa membantu sekaligus belajar.</div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;"><br />
</div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;">Hubungan ini lebih daripada sekedar gaji, pemagang diajari untuk menjadi seorang majikan. Ketika saatnya tiba, sang majikan memberikan reputasinya, ijin untuk menggunakan peralatannya, pelanggannya, pengetahuannya, ruang kerjanya kepada pemagang atau sekelompok pemagang untuk mulai mandiri. Jadi kita menghasilkan usaha baru tanpa si pemagang harus pergi dan meminjam untuk membeli peralatan, ruang kerja, menarik pelanggan, promosi supaya dikenal, dll.</div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;"><br />
</div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;">Dengan sistem seperti ini bisa dengan cepat menggandakan usahanya. Paguyuban mendorong orang yang bekerja memberikan pemecahan kepada orang yang tidak bekerja dan melepaskan kebutuhan modal dari rentenir.</div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;"><br />
</div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><strong>5.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></strong><strong>PERJANJIAN ISLAM</strong></div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;">Dalam perdagangannya digunakan bentuk perjanjian yang sesuai syar’i sehingga melindungi keadilan dalam hak dan kewajiban masing-masing pihak.<span style="color: black;">Kontrak atau perjanjian yang diberlakukan dalam sebuah karavan adalah kontrak kemitraan dagang <em>qirad</em> atau <em>mudharabah</em>. Syarat pertama qirad adalah ia hanya sah dilakukan dalam dinar atau dirham, bukan dalam bentuk lain.</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;"><span style="color: black;"><br />
</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;"><span style="color: black;">Pembagian keuntungan tergantung kesepakatan dan kontrak <em>qirad</em> tidak mengenal batas waktu, sepenuhnya berdasarkan pada siklus perdagangan yang bersangkutan.</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;"><span style="color: black;"><br />
</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;">Perdagangan Islam meningkatkan masyarakat dengan meningkatkan kemampuan orang-orang kepada potensi ekonomi mereka yang tertinggi, menawarkan kemudahan yang sama pada setiap orang untuk memasuki jaringan bisnis dalam kondisi seimbang dan adil.</div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;"><br />
</div><div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;">Sampai abad ke-15, Muslim sepenuhnya mendominasi perdagangan dunia. Sejak saat itulah orang-orang kafir mulai mengambil alih dengan muslihat riba. Sebagai umat Islam, mari kita tegakkan kembali lima pilar perdagangan Islam dan yang paling penting adalah mengembalikan barakah dan ridha Allah Swt!<em>(ust Thorik bin Djured).</em></div>CendanaArthttp://www.blogger.com/profile/09336738267728234772noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3792401750023100690.post-46790540923436383552011-01-08T18:25:00.000-08:002011-01-09T18:29:55.559-08:00Hebatnya Islam Mengatur Pasar<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf-j8UeWpmkui0UZEFglBTgfR8QWK5NUgXDCodzmEfyVm9PTOPp7T7ybH5HX4kKchnT3zr57-abltjlgB1elDFC9n8kMUyVQZM9a0WWXAZe43UI94ouqDYshlaOMtTvK4ueFwWUN3rmIU/s1600/22perdagangan_4.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="155" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf-j8UeWpmkui0UZEFglBTgfR8QWK5NUgXDCodzmEfyVm9PTOPp7T7ybH5HX4kKchnT3zr57-abltjlgB1elDFC9n8kMUyVQZM9a0WWXAZe43UI94ouqDYshlaOMtTvK4ueFwWUN3rmIU/s320/22perdagangan_4.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;">Islam mengatur tentang pasar etika perdagangan. Sejarah membuktikan, aturan Islam di pasar terbukti cukup handal dalam membasmi beragam bentuk kecurangan dan penipuan</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sebelum Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa sallam SAW menaklukkan Kota Makkah, sejumlah pusat bisnis berupa pasar sudah banyak berdiri di kota ini dan sekitarnya. Model dan bentuknya masih sangat sederhana, tapi sudah bisa melayani kebutuhan masyarakat kala itu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pada saat tertentu, pasar-pasar di Kota Makkah dipenuhi oleh pengujung. Pemandangan seperti ini kerap terjadi ketika kafilah dagang berdatangan dari perjalanan bisnisnya dari luar Kota Makkah. Kafilah dagang ini biasanya membawa dagangan yang sangat dibutuhkan oleh penduduk kota.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Di antara pasar yang cukup dikenal kala itu adalah Pasar Dumatul Jandal. Pasar ini biasanya mencapai puncak keramaiannya pada awal bulan Rabi’ul Awwal. Pada bulan ini para pedagang Arab berdatangan dari berbagai penjuru guna melakukan ekspedisi besar-besaran di tempat tersebut.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ada juga Pasar Dzil Majaaz yang lokasinya berdekatan dengan Arafah, Pasar Majanah dekat Makkah, Pasar Ukaz dekat Thaif yang kerap menjadi ajang bertemunya para pujangga Arab.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sama dengan Pasar Dumatul Jandal, pasar-pasar itu akan mencapai puncak keramaiannya, ketika kafilah dagang berdatangan dari Syam, Yaman, dan daerah lainnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Namun, di pasar-pasar itu belum ada regulasi yang bisa mencegah praktek kecurangan dan penipuan. Alhasil, para penjual bebas menerapkan sistem jual beli apa saja, asal menguntungkan, dan bisa melariskan dagangannya. Termasuk sistem yang sarat dengan penipuan dan kecurangan tadi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ada beberapa sistem jual beli yang cukup dikenal kala itu. Misalnya, sistem al Hashah. Jual beli dengan Hashah itu adalah transaksi dengan cara melempar batu ke salah satu barang atau tanah, begitu batu mengenai obyek, itulah yang akan dikenakan harga tertentu. Transaksi seperti ini sarat dengan ketidakpastian dan spekulasi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ada juga sistem jual beli Najasy. Jual beli ini mirip sistem lelang. Bedanya pada niat si pembeli. Di antara pembeli itu ada yang palsu. Sang pembeli palsu menawar barang bukan untuk membeli tapi sekedar menaikkan harga barang tersebut.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Para rentenir pun tidak tinggal diam. Mereka juga turut memanfaatkan kekosongan aturan untuk mengeksploitasi orang-orang lemah yang butuh uang. Mereka menerapkan sistem riba dalam jual beli dan utang. Kondisi inilah yang semakin melengkapi carut marut kondisi pasar kala itu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Cara Islam Mengatur Pasar</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Rasulullah SAW cukup lama menjadi pedagang. Tak heran jika pengalaman dan wawasan bisnisnya segudang. Beliau cukup mengerti seluk beluk yang terjadi dipasar. Termasuk ragam praktek kecurangan dan trik kotor para pedagang dalam mencari keuntungan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sebelum diutus menjadi Rasul, beliau sudah memperlihatkan perlawanannya pada praktek jual beli tersebut. Beliau selalu jujur dan transparan dalam transaksi jual belinya. Bahkan sifat jujur ini menjadi salah satu ciri khas beliau. Wajar jika kemudian masyarakat menggelarinya dengan al Amin, yaitu orang yang terpecaya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ketika Islam berkuasa, pasar merupakan salah satu tempat yang cukup menyita perhatian Rasulullah. Beliau tidak ingin kezaliman, kecurangan dan penipuan yang sangat dimusuhi Islam itu mendapat ruang di pasar. Karenanya, ketika otoritas ada di tangannya, beliau mulai mengislamkan pasar dari segala bentuk praktek jual beli warisan jahiliyah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sebagai langkah awal, Rasulullah SAW mulai membuat sejumlah aturan baik yang sifatnya perintah atau larangan. Salah satu perintah yang sangat ditekankan oleh Rasulullah SAW adalah transparasi. Antara penjual dan pembeli harus selalu terbuka dalam menjalankan transaksinya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Prinsip ini terbilang multiguna. Selain bisa mencegah sejuumlah bentuk kecurangan dan penipuan. Prinsip ini juga bisa mengalirkan rasa nyaman pada segenap pembeli. Mereka itu perlu was-was dan khawatir tertipu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sebagai bentuk penegakkan prinsip transparansi, semua sistem jual beli yang mengandung unsur penipuan itu dinyatakan haram dan terlarang. Jual beli Hashah, Munajasyah, dan sejenisnya akhirnya dilarang.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Untuk terlaksananya aturan ini, Rasulullah SAW dan para sahabat gencar melakukan sosialisasi. Baik melalui masjid ataupun mimbar Jum’at, bahkan langsung melakukan patroli di pasar.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Suatu ketika beliau mendatangi seorang penjual gandum di pasar. Beliau melihat gandum di permukaan sangat bagus. Beliau kemudian memasukkan tangannya ke dalam. Dan, betapa terkejutnya ketika beras bagian dalam ternyata basah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sejurus kemudian Rasulullah SAW mengeluarkan sebuah pernyataan yang bisa menjadi pembelajaran bagi semua pedagang. Beliau berkata, “Siapa yang menipu kami maka bukan dari golonganku.”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Di antara bentuk aturan Islam dalam jual beli adalah perintah mencatat setiap utang piutang. Aturan ini juga cukup berhasil dalam menjaga dan mengamankan hak orang yang terlibat utang piutang.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Untuk mengatasi setiap kecurangan yang terlanjur terjadi diterapkan adalah khiyar. Khiyar adalah hak penjual dan pembeli untuk membatalkan transaksi. Ada beberapa faktor yang bisa memberlakukan hak ini. Salah satunya adalah jika salah satu dari penjual atau pembeli merasa tertipu dalam transaksinya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Razia Timbangan</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Di zaman ‘Umar bin Khaththab pasar tetap berada dalam pengawasan yang ketat. Untuk lebih terorganisasinya pengawasan, ‘Umar membentuk sebuah lembaga namanya Hisbah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Lembaga yang dinahkodai langsung oleh Khalifah ‘Umar ini bertugas mengawasi penerapan syariat, dan melakukan amar makruf nahi munkar. Salah satu obyek pengawasannya adalah pasar.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Petugas lembaga ini secara rutin mengontrol dan mengawasi sistem jual beli yang berlangsung di pasar.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Salah satu bentuk kecurangan yang masih sulit dibasmi adalah dalam hal timbangan. Untuk membasmi trik kotor ini sejumlah upaya dilakukan. Selain upaya secara lisan dan peringatan keras, ‘Umar kerap mengadakan razia timbangan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ada ruang khusus untuk mengumpulkan timbangan-timbangan itu, lalu diperiksa satu persatu. Bagi para pelanggar akan terkena hukuman Ta’zir. Yaitu hukuman terhadap pelanggaran syariat yang tidak ditentukan kadar dan ukurannya oleh syariat.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Karakteristik Pasar Islam</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pasar dalam Islam adalah Pasar Terbuka. Semua elemen masyarakat memiliki hak yang sama untuk melakukan aktivitas jual beli. Selama mereka bisa menaati aturan-aturan yang telah ditentukan syariat, para pedagang bisa bebas berdagang di sana tanpa pungutan pajak.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Termasuk masyarakat Yahudi dan Nasrani. Mereka pun mendapatkan kesempatan yang sama dalam urusan ini. Rasulullah SAW bahkan pernah membeli bahan makanan dari mereka dan menjadikan baju besi sebagai jaminannya. Tapi, syaratnya mereka harus tunduk pada aturan-aturan yang telah dibuat oleh Islam.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Cara-cara yang kerap dijadikan sebagai cara untuk monopoli pun ditutup rapat. Menimbun barang, misalnya. Praktek ini, bertujuan agar barang menjadi langka. Jika sudah langka, maka pedagang itu akan bebas menentukan harga. Cara ini tak luput dari pantauan Islam. Islam melarang keras praktek seperti ini.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Jadi, tidak ada lagi kata ragu dalam menerapkan syariat Islam. Sebab, Islam selalu sanggup memperlihatkan kehandalan dan keindahan aturannya pada semua sisi kehidupan manusia.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Source dari : Ahmad Rifa’ / Suara Hidayatullah</div>CendanaArthttp://www.blogger.com/profile/09336738267728234772noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3792401750023100690.post-33014423822303667812011-01-07T20:19:00.000-08:002011-01-07T22:59:11.117-08:00Fenomena Alam Kembali "Setelah Burung, Puluhan Ribu Kepiting Mati."<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZ7qkEWVUvuBkVpxRuB_LAHndiDaBcZgbmkuoLse66RDVKY0F1pNZNXstIBsysbxOAcxuH1jwYRRQvFIfO0gx3wYo-LGeyM4lugMOWrqPRsKA_uiMpbQGPjunUmIuzVaRH4g5PZnaLdxA/s1600/102785_puluhan-ribu-kepiting-mati-di-pantai-inggris_300_225.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZ7qkEWVUvuBkVpxRuB_LAHndiDaBcZgbmkuoLse66RDVKY0F1pNZNXstIBsysbxOAcxuH1jwYRRQvFIfO0gx3wYo-LGeyM4lugMOWrqPRsKA_uiMpbQGPjunUmIuzVaRH4g5PZnaLdxA/s200/102785_puluhan-ribu-kepiting-mati-di-pantai-inggris_300_225.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;">Setelah matinya ribuan burung belum lama ini, kini tumpukan bangkai kepiting ditemukan memenuhi daerah pantai di Thanet Coast. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Seperti dikutip oleh situs<em> Livescience</em>, para ilmuwan telah dibuat bingung dengan fenomena kematian ribuan kepiting yang terjadi di daerah ini. Diperkirakan ada sekitar 25 ribu kepiting jenis Necora puber yang mati di pantai ini, tahun ini.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Ini telah menjadi sebuah fenomena yang tak terpecahkan sejak tiga tahun berturut-turut," ujar Tony Child, Thanet Coast Project Manager, kepada situs Livescience.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tahun lalu, bahkan kepiting yang mati di tempat ini lebih banyak lagi, yakni mencapai sekitar 40 ribu kepiting. Thanet Coast adalah sebuah pesisir yang panjang yang memiliki batu karang kapur, di wilayah Kent Inggris. </div><div style="text-align: justify;">Tapi, tahun ini, yang mati dipantai tersebut tak cuma kepiting, melainkan juga bintang laut. Kepiting Necora puber atau dikenal juga dengan nama velvet swimming crab, merupakan kepiting yang memiliki mata berwarna merah, dengan rambut-rambut halus yang tumbuh pada tubuhnya, sehingga tampak seperti tekstur beludru.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Para pakar lingkungan sempat melakukan serangkaian penelitian terkait dengan kejadian ini, namun pemelitian itu tak menemukan kesimpulan apapun. Namun, Child punya perkiraan tentang penyebab kematian kepiting tadi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Menurut dia, setiap tahun kematian kepiting terjadi saat pantai tertutup salju. Child menjelaskan, salju mencair akan membuat suhu di sekitar pantai anjlok sehingga kematian kepiting diperkirakan ada kaitannya dengan hipothermia. "Namun, saya tidak tahu pasti, apakah ini benar-benar penyebabnya," kata Child. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sebelum kematian massal kepiting ini, sekitar 500 burung ditemukan mati di Lousiana, dan burung-burung lainnya ditemukan mati di Swedia. Sementara di beberapa negara lain juga ditemukan bangkai-bangkai ikan yang telah mati.</div>CendanaArthttp://www.blogger.com/profile/09336738267728234772noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3792401750023100690.post-24882599665220950262011-01-07T19:37:00.000-08:002011-01-07T22:59:23.793-08:00Ibu Termuda, Melahirkan di Usia 5 Tahun<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWlGesSV0h2pERiJZ_XaQlLsISuedwkiNprqlFiHlRa-ItRCZwt_ZlGb8m_JLxcK0s4fDVmnRa6eX0ht1a_UhVl7yJVsFRsnYyygns9iWkA14l9p3BrrLhcJc9yRO_NYI0vfRJ2Noq57k/s1600/92760_dr-geraldo-lozada--lina-medina---gerardo_300_225.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWlGesSV0h2pERiJZ_XaQlLsISuedwkiNprqlFiHlRa-ItRCZwt_ZlGb8m_JLxcK0s4fDVmnRa6eX0ht1a_UhVl7yJVsFRsnYyygns9iWkA14l9p3BrrLhcJc9yRO_NYI0vfRJ2Noq57k/s200/92760_dr-geraldo-lozada--lina-medina---gerardo_300_225.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;">Mendengar seorang bocah usia lima tahun mengandung rasanya mustahil. Tapi kasus itu nyata menimpa seorang anak asal Peru bernama Lina Medina.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Peristiwa terjadi pada awal tahun 1939. Kala itu, Lina yang tinggal di kaki bukit Andes terpaksa dibawa ke rumah sakit karena bagian perut dan payudara terus membesar di usianya yang masih lima tahun. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dr Geraldo Lozada, yang melakukan penanganan, awalnya mengira Lina menderita tumor. Namun, pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan adanya janin yang tumbuh di perut bocah kelahiran 27 September 1933 itu. Usia janin sudah delapan bulan. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Satu setengah bulan kemudian tepatnya pada 14 Mei 1939, Lina melahirkan bayinya melalui operasi caecar di sebuah rumah sakit di Lima, Peru. Persalinan berjalan lancar. Lina melahirkan bayi laki-laki seberat 2,7 kilogram bernama Gerardo.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Seperti penuturan Dr Edmundo Escomel kepada La Presse Medicale, Lina menderita gangguan hormonal. Ia mengalami pubertas yang ditandai dengan menstruasi sejak usia delapan bulan. Pada usia empat tahun, payudaranya pun sudah tumbuh layaknya gadis remaja. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tidak dijelaskan siapa yang menghamili Lina. Ayahnya sempat ditahan karena atas tuduhan pemerkosaan. Namun, akhirnya dibebaskan karena kurang alat bukti. Sementara Gerardo baru mengenai kisahnya saat usia 10 tahun. Sebelumnya, Gerardo mengenal Lina sebagai kakaknya. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Lina dan Gerardo tumbuh normal. Lina kemudian menikah dan memiliki dua anak lagi. Sedangkan Gerardo meninggal di usia 40 tahun akibat penyakit sumsum tulang. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Seperti dikutip <em>Time</em>, kasus kehamilan di usia anak memang langka. Namun, pada November 1957 kasus serupa juga terjadi di negara yang sama. Seorang bocah berusia sembilan tahun, Hilda Trujillo, melahirkan bayinya melalui proses normal di Lima Maternity Hospital. Hilda hamil setelah diperkosa ayahnya.</div>CendanaArthttp://www.blogger.com/profile/09336738267728234772noreply@blogger.com0